tidak terbukti berpengaruh
terhadap hubungan ROA dan Nilai
Perusahaan
4 Lely Dahlia
Sylvia Veronica Siregar
2008 Pengaruh
Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Perusahan Studi
Empiris Pada Perusahaan Yang
Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2005 dan 2006
Regresi Berganda
Tingkat pengungakapan CSR
dalam laporan tahunan perusahaan
berpengaruh positif terhadap variable
ROE. Tingkat
pengungkapan CSR dalam laporan
tahunan perusahaan berpengaruh positif
terhadap variabel CAR.
5 Margarita
Tsoutsoura 2004 USA
Corporate Social Responsibility
And Financial Performance
Regression Terdapat hubungan
yang positif dan statistik yang
signifikan, mendukung
pandangan dari aktivitas
pertanggungjawaban sosial CSR dapat
dijadikan salah satu bagian keuntungan.
6 Edward Nelling
Elizabeth Webb 2006 USA
Corporate Social Responsibility
and Financial Performance: The
“Virtuous Circle” Revisited
Regression Performance harga
pasar saham menguat dalam
menunjukkan investasi besar suatu
perusahaan dalam aspek CSR, namun
tidak mempengaruhi kinerja keuangan.
I. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian di atas, variabel independen pada penelitian ini yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan yang
terdiri dari proksi capital adequacy ratio, non performing loan, return on asset. Penelitian ini digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kinerja Keuangan
1. Capital Adequacy Ratio CAR 2. Non Performing Loan NPL
3. Return On Asset ROA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Corporate Social Responsibility CSR
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Uji Multikolonieritas
Uji Autokolerasi Uji Heteroskedastisitas
Regresi Berganda
Uji t Uji F
Uji R
2
Interpretasi
J. Perumusan Hipotesis
Program Corporate Social Responsibility CSR yang dilakukan perusahaan makin berkembang. Tujuannya, tentu memberikan kontribusi
kepada masyarakat sekitar. Dengan melakukan tanggung jawab sosial, perusahaan akan mendapat benefit, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Keuntungan ini bisa berupa laba dan citra positif perusahaan. Untuk mencapai kedua hal tersebut sudah pasti membutuhkan proses dan waktu
Karlina, 2009. Rika Nurlela dan Islahuddin 2008 menganalisis pengaruh corporate
social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan prosentase kepemilikan sebagai variable moderating. Dalam penelitian itu didapatkan kesimpulan
bahwa corporate social responsibility, prosentase kepemilikan manajemen, serta interaksi antara corporate social responsibility dengan prosentase
kepemilikan manajemen secara simultan bepengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini, pengungkapan corporate social responsibility akan dianalisis pengaruhnya terhadap nilai perusahaan dan rumusan
hipotesisnya: H
: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H
1
: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Kinerja keuangan diproksikan dalam perhitungan kuantitatif yang terdiri dari rasio keuangan. Rasio keuangan dalam menilai kinerja perbankan
yang biasa dilakukan adalah dengan menghitung rasio CAMEL yang terdiri dari Capital rasio kecukupan modal, Asset rasio hartarasio kualitas
produktif bermasalah, management, Earnings rasio labakeuntungan, dan Liability rasio hutang.
Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio permodalan yang terdapat dalam aspek penilaian kinerja Perbankan CAMEL. Menurut Almilia dan
Herdiningtyas 2005, CAR adalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank yang memperlihatkan seberapa besar
seluruh jumlah aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping
memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank. Perhitungan rasio aspek permodalan suatu bank lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau
berapa modal bank tersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhannya. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik pula penilaian kinerja bank pada aspek
modal. Dari uraian tentang Capital Adequacy Ratio CAR, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H : Rasio CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H
2
: Rasio CAR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Non Performing Loan NPL adalah indikator kualitas yang dipakai
untuk menentukan rasio kualitas produktif bermasalah dengan aktiva produktif. NPL merupakan rasio yang digunakan dalam menghitung
prosentase kredit macet dalam Perbankan. Rasio NPL ini dihitung berdasarkan perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit yang dikeluarkan
oleh bank. Menurut Almilia dan Herdiningtyas 2005, rasio NPL menunjukkan
bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin
buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit
dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Berkaitan dengan uraian ini, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H : NPL tidak pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H
3
: NPL berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Return On Asset ROA merupakan rasio rentabilitas yang
dimaksudkan untuk mengukur produktivitas asset yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Return on Assets ROA ratio digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang
dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank bersangkutan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Yuniasih dan Made Gede Wirakusuma 2009 mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variable pemoderasi. Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu; ROA terbukti berpengaruh positif secara statistik pada nilai perusahaan manufaktur tahun
2005-2006, kepemilikan manajerial sebagai variable pemoderasi tidak terbukti berpengaruh terhadap hubungan ROA dan nilai perusahaan atau dengan kata
lain kepemilikan manajerial bukan merupakan variable pemoderasi. Dari uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H : ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H
4
: ROA berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal Capital Market Reference Center dengan mengambil data keuangan perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007- 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan perbankan dan menghitung kinerja perbankan berdasarkan rasio CAMEL. Pemilihan populasi dalam penelitian ini
dikarenakan penerapan Corporate Social Responsibility dalam industri perbankan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh bank
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan perbankan merupakan jenis industri yang tergantung pada stakeholdersnya.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini data laporan tahunan diperoleh
dengan mengunjungi Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia dan mengunjungi website http:idx.co.id. Periode populasi penelitian
mencakup data obyek penelitian menggunakan Laporan Tahunan Annual Report sebagai sampel tahun 2007-2009. Sampel perusahaan dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling adalah pemilihan sampel