c. Uji Autokorelasi
Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk
menghilangkan masalah autokorelasi dapat menggunakan uji durbin Watson. Adapun hasil uji Durbin Watson dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .563
a
.317 .254
12.0934531 2.166
a. Predictors: Constant, ROA, CAR, NPL, CSR b. Dependent Variable: NP
Sumber : data diolah Nilai Durbin Watson dari penelitian ini sebesar 2.166, ini
mengartikan bahwa penelitian tidak mengalami autokorelasi. Apabila nilai Durbin Watson berada diantara 1.54 sampai dengan 2,64 maka
dapat dipastikan data tidak mengalami autokorelasi Wing Wahyu Winarno, 2006:5.27.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas.
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : data diolah Gambar 4.2 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga
model regresi layak digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan berdasarkan masukan atas variabel Corporate Social Responsibility
CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPLdan Return On Asset ROA.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen variabel dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis
menggunakan Corporate Social Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPLdan Return On Asset
ROA.terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada pengolahan data, menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan suatu model regresi
linear berganda dalam tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.124 6.453
-.019 .985
CSR .336
.144 .330
2.327 .025
CAR .292
.134 .292
2.183 .035
NPL .215
.142 .215
1.519 .136
ROA .162
.155 .162
1.043 .303
a. Dependent Variable: NP
Sumber : data diolah Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari
persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi
Y = Nilai Perusahaan
X
1
= CSR X
2
= CAR X
3
= NPL X
4
= ROA e
= standar error Dari output didapatkan model persamaan regresi:
Y = - 0.124 + 0.336 X
1
+ 0.292 X
2
+ 0.215 X
3
+ 0.162 X
4
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar - 0,124. hal ini menyatakan bahwa jika variabel Corporate Social
Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPLdan Return On Asset ROA dianggap konstan, maka nilai
perusahaan akan konstan sebesar - 0.124 satuan. Koefisien regresi pada variabel CSR sebesar 0,336, hal ini berarti
jika variabel CSR bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan bertambah sebesar 0,336 satuan dengan catatan variabel lain dianggap
konstan. Koefisien regresi pada variabel CAR sebesar 0,292, hal ini berarti
jika variabel CAR bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan bertambah sebesar 0,292 satuan dengan catatan variabel lain dianggap
konstan. Koefisien regresi pada variabel NPL sebesar 0,215, hal ini berarti
jika variabel NPL bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan bertambah sebesar 0,215 satuan dengan catatan variabel lain dianggap
konstan. Koefisien regresi pada variabel ROA sebesar 0,162, hal ini berarti
jika variabel ROA bertambah satu satuan maka variabelnilai perusahaan bertambah sebesar 0,162 satuan dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu Corporate Social Responsibility CSR, Capital
Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPLdan Return On Asset ROA dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu nilai
perusahaan. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .563
a
.317 .254
12.0934531 2.166
a. Predictors: Constant, ROA, CAR, NPL, CSR b. Dependent Variable: NP
Sumber : data diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen sebesar 0.254 yang artinya adalah 25,4 variabel dependen nilai
perusahaan dijelaskan oleh variabel independen Corporate Social Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing
Loan NPLdan Return On Asset ROA. Sisanya sebesar 74,6 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang
digunakan dalam penelitian.
b. Uji F Simultan
Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji F Statistik
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2922.681 4
730.670 4.996
.002
a
Residual 6288.819
43 146.252
Total 9211.500
47 a. Predictors: Constant, ROA, CAR, NPL, CSR
b. Dependent Variable: NP
Sumber : data diolah Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikan
sebesar 0.05 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0.05 0.002 0.05, ini berarti bahwa variabel independen yaitu Corporate
Social Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL dan Return On Asset ROA mempunyai
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa H
1
: Corporate Social Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing
Loan NPL dan Return On Asset ROA berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan.