b. Price fluctuates in trends.
Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend tertentu.
c. History repeats itself.
Teknikal analis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya jika harga saham suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka di kemudian hari
pola seperti itu dapat terjadi pula. Analisis teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi, analisis teknikal
mempercayai bahwa harga trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. Seringkali tanpa melihat dasar fundamental suatu
perusahaan, pengguna teknikal analisis melakukan trading pada saham yang dianggap bagus secara teknikal.
2. Asumsi Dasar Analisis Teknikal
a. Harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan.
b. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional
maupun tidak.
c. Harga saham bergerak dalam trend terus menerus dan berlangsung cukup
lama, meskipun ada fluktuasi kecil di pasar.
d. Perubahan tren disebabkan permintaan dan penawaran.
e. Pergeseran permintaan dan penawaran, tidak menjadi masalah mengapa
terjadi, dapat dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi.
f. Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya.
3. Model-model Analisis Teknikal:
19
a. Dow Theory
Merupakan salah satu analisis teknikal yang sudah lama dan cukup popular. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham sebagai berikut:
1 Primary trends, secara umum disebut pasar dalam keadaan bear atau bull.
Gambaran primary trends adalah tujuan utama teori ini, yang dibagi menjadi dua, yaitu upward primary trend, dan downward primary trend.
2 Secondary movements, hanya beberapa bulan yang kadang-kadang disebut
correction.
3 Tertiary moves adalah fluktuasi harian sederhana. Analisis membuat grafik
dan memplot harga saham-saham atau indeks pasar setiap hari dalam upaya menemukan primary trends dan secondary movements.
b. The Head and Shoulders Top HST
The head and shoulders mempelajari pola perdagangan saham. Tingkah laku pasar yang dibentuk teori ini dapat dikategorikan dalam 4 fase, yaitu:
1 The left shoulder. Periode pembelian yang ramai dan diikuti dengan sepinya
perdagangan, kemudian mendorong harga ke puncak yang baru sebelum harga mulai menurun lagi.
2 The head. Dorongan pembelian yang besar, meningkatkan harga ke tingkat
yang tinggi, kemudian jatuh di bawah puncak “left shoulder”.
19
Kamaruddin Ahmad, Dasar-dasar Manajemen Investasi, h. 76.