Indikator Analisis Teknikal: ANALISIS TEKNIKAL

memungkinkan untuk menunjukkan trend dasar atau siklus dalam pola data sepanjang waktu. Sebagai hasilnya, fluktuasi tidak beraturan tang terlihat pada deret berkala telah „dipermulus‟ sehingga menunjukkan garis trend jangka panjang yang agak konstan. Atas dasar hasil yang diperoleh tersebut secara umum dapat ditelusuri bagaimana laju peningkatan dalam pola datanya. Dengan menggunakan metode rata-rata bergerak ini, nilai yang dimuluskan pada titik waktu t dari pengukuran respon selama periode waktu M t y secara umum ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut: t y = M y y y y M t M t M t M t 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 ...               M adalah sebuah bilangan ganjil. Yt adalah respon proses pada saat t, yt-1 merupakan respon proses pada saat t-1 dan seterusnya. Sebagai contoh, bila rata- rata bergerak dihitung atas dasar selang tiga periode, maka: Karena yang dilakukan di sini pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambahkan nilai sebelumnya, maka terhadap rumus rata-rata bergerak diatas dapat disederhanakan dengan menuliskannya lembali dalam bentuk recursive berikut: Penggunaan nilai M yang ganjil memberikan keuntungan tersendiri karena nilai aslinya dapat diperoleh pembanding yang di hasilkan dari rata-rata bergerak. Apabila M yang digunakan adalah bilangan genap, rata-rata bergerak akan terjadi di antara titik waktu, bukan pada titik waktu.

7. Moving Everage

Moving average, kita singkat MA, adalah indikator yang cukup populer di kalangan trader. Bahkan banyak trader yang sangat menggantungkan diri pada satu jenis indikator ini saja. 24 Indikator MA menghitung pergerakan harga rata-rata darai suatu instrumen finansial dalam suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 5hari, 20 hari, atau 100 hari. Misalnya, data ahrga sampai 5 hari yang lalu dijumlah, kemudian hasilnya dibagi 5. hasilnya adalah suatu garis rata-rata simple moving average yang digambar bersama dengan grafik harga. Ada banyak variasi MA yang digunakan dalam Analisis Teknikal, yaitu:  Simple Moving Average SMA  Linear Weighted Moving Average WMA  Exponential Moving Average EMA  Smoothed Moving Average Cara penggunaan semua moving average tersebut sama. Perbedaannya ada di tingkat sensitivitas yang diberikan masing-masing indikator tersebut, karena cara perhitungan yang berbeda. Kalau SMA hanya rata-rata biasa, WMA dan EMA menggunakan sistem pembobotan. Data dari periode berbeda diberi bobot penilaian berbeda. Sehingga dari pembobotan ini dihasilkan nilai rata-rata yang berbeda. 24 Desmond Wira, Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal, h.68.