Mengatur Makanan Anak Prasekolah
diderita anak sehingga faktor tersebut harus mendapat perhatian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak Hidayat, 2008.
Supartini 2004 mengemukakan sama halnya dengan anak usia toddler, anak prasekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah sebagai
berikut: Nafsu makan berkurang.
Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan.
Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru. Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak
untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga. Anjuran untuk orang tua dalam kaitanya dengan karakteristik
tersebut: Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara
mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambar atau melakukan aktivitas bermain.
Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan dengan frekuensi lebih sering yaitu 4 sampai 5 kali sehari.
Apabila memberikan makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam sehari, berikan makanan ringan atau kudapan diantara waktu
makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.
Fasilitas anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi
gizi seimbang. Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta
perasaannya saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif dengan anda atau anggota keluarga
yang lain. Menurut Sutomo 2010 kebutuhan gizi anak usia 4-6 tahun sangat
tinggi karena kemampuan motorik mereka sudah meningkat tajam. Mereka sudah sering berlarian kesana kemari, memanjat, bermain
dengan teman-teman sehingga kebutuhan energy dan asupan gizi lain lebih tinggi. Pertumbuhan anak prasekolah sudah tidak pesat
lagi.Namun anak lebih rentan terhadap anemia, kekurangan vitamin A, dan kekurangan kalori protein.Fungsi pencernaannya memang telah
berkembang baik, tapi pemilihan makanan tetap harus yang mudah dicerna.
Anak prasekolah adalah konsumen aktif.Mereka telah dapat memilih jenis makanan yang dikonsumsi.Menu makan mereka adalah
menu makan keluarga, artinya mereka telah dapat mengkonsumsi makanan yang diperuntukkan untuk seluruh keluarga.Tentunya tetap
yang tidak boleh merangsang lambung, seperti pedas dan asam Santoso, 2004.
Anak usia ini juga telah mengenalarti jajanan. Disini orang tua dituntut untuk lebih selektif memilih jajanan bagi mereka.Anak boleh