7 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu

Dari pendidikan, ibu akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik maka akan mudah menerima segala informasi terutama semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak untuk dapat berkembang secara optimal. Pengetahuan dan pemahaman yang baik diperoleh dari suatu pendidikan yang baik melalui proses dan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan Syah, 2003. Pada penelitian ini didapat hasil dari 70 responden mayoritas ibu mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 88.6, sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 11.4. Menurut Notoatmodjo 2007, sikap adalah respon individu yang masih bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan dan sikap tidak dapat diamati secara langsung oleh individu lain. Sikap belum merupakan suatu tindakan, tetapi sikap merupakan suatu faktor pendorong individu untuk melakukan tindakan perilaku. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap baik berjumlah 51 orang 72.9, sedangkan ibu yang memiliki sikap kurang terhadap pemenuhan nutrisi berjumlah 19 orang 27.1. Banyaknya ibu balita yang bersikap positif terhadap pemenuhan nutrisi mungkin disebakan karena sebagian besar ibu memiliki pengetahuan gizi yang baik. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penguat atau pendorong terjadinya perilaku Notoatmodjo, 2007. Berdasarkan kategori tersebut diketahui bahwa ibu yang kurang mendapatkan dukungan keluarga berjumlah 30 orang 42.9, sedangkan ibu yang banyak mendapatkan dukungan keluarga berjumlah 40 orang 57.1. Dalam hal ini dukungan keluarga yang baik menunjukkan bahwa masyarakat menjalani kehidupan tersebut dengan baik.

6.2 Gambaran perilaku ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak

di Yayasan Al-Fatah Serang Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Ketersedian fasilitas, sikap dan perilaku petugas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku masyarakat. Menurut Notoatmodjo 2010 merumuskan perilaku dari teori Skiner ini menjadi perilaku kesehatan dengan definisi perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Perilaku dalam kaitanya dengan pemenuhan gizi pada balita sangatlah erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan balita.