Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Seimbang

c. Kurang gizi status gizi kurang dan status gizi buruk

Status gizi kurang atau gizi buruk terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa zat gizi yang diperlukan.Beberapa hal yang menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi adalah karena makanan yang dikonsumsi kurang atau mutunya rendah atau bahkan keduanya.Selain itu zat gizi yang dikonsumsi gagal untuk diserap dan dipergunakan oleh tubuh.Kurang gizi banyak menimpa anak- anak khususnya anak-anak berusia di bawah 5 tahun, karena merupakan golongan yang rentan. Jika kebutuhan zat-zat gizi tidak tercukupi maka anak akan mudah terserang penyakit.

2.2.4 Prinsip Status Gizi

Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, sereal seperti bubur beras, roti, daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu diblender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah. Adakalanya anak tidak mau makan dan sebagai gantinya ibu memberikan susu. Kebiasaan demikian akan mengarah kediet yang hanya terdiri dari susu saja. Jika anak tidak mau makan makanan padatnya, jangan diberikan susu sebagai pengganti akan tetapi bawa pergi makanan itu dan coba lagi jika anak sudah tidak lapar Adinigsih, 2010. Tabel 2.2 Kebutuhan gizi untuk anak balita Umur Bentuk Makanan Frekuensi Makanan 1-3 tahun Makanan keluarga:  ½ piring makanan pokok nasi atau pengganti nasi  2-3 potong lauk hewani  ½ mangkuk sayur  2-3 potong buah-buahan  1 gelas susu 3 kali sehari 4-6 tahun Makanan keluarga:  1-2 piring makanan pokok nasi atau pengganti nasi  2-3 potong lauk hewani  1-2 potong lauk nabati  1-1 ½ mangkuk sayur  2-3 potong buah-buahan  1-2 gelas susu 3 kali sehari Sumber : Adiningsih, 2010. Anak dibawah lima tahun balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi Santoso, 2004.

2.2.5 Mengatur Makanan Anak Prasekolah

Makanan memberikan sejumlah zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang pada setiap tingkat perkembangan dan usia, yaitu masa bayi, masa balita dan masa usia prasekolah. Pemilihan makanan yang tepat dan benar, bukan saja akan menjamin kecukupan gizi bagi tumbuh kembang fisik, tetapi juga perkembangan sosial, psikologis, dan emosional. Kebutuhan manusia akan zat gizi untuk tiap kurun umumnya sama, dan hanya jumlah zat gizi yang dibutuhkan yang berbeda. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.Pertama, anak memerlukan keteladan terutama dari lingkungan keluarga, guna menciptakan makan dan pola makan yang sehat.Kedua, para orang tua hendaknya mendorong anak menyukai aneka ragam makanan. Penanaman kebiasaan makanan yang baik dan sehat sejak usia dini dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan kesehatan yang bersumber pada kesalahan akan makan, seperti kurang gizi, kegemukan obesitas, penyakit kencing manis, penyakit kardiovaskuler dan berbagai penyakit kronis Adiningsih, 2010.

2.2.6 Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Prasekolah

Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng Zn, defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas Hidayat, 2008. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber pembangunan dan pengatur dalam tubuh.Sumber tenaga nutrisi dapat diperoleh dari