Masa Kecil dan Kondisi Sosial Masyarakat Mengitari

43 Tinggi, dan al-Itqan di Maninjau.dan pada tahun 1943 ia diangkat sebagai penasihat residen mewakili Majelis Islam Tinggi. 64 Dan pada tahun 1044, Mahmud Yunus mengusulkan kepada pengajaran Jepang supaya pelajaran agama di masukkan ke sekolah- sekolah rakyat. Usulan ini diterima, bahkan Mahmud Yunus sendiri diangkat menjadi pengawas pendidikan agama, ia juga aktif membina pemuda bekas Gyungun yang telah didik tentara Jepang agar mereka tetap mempertahankan agama, bangsa, dan tanah air. 65 Sejak tahun 1947 Mahmud Yunus pindah ke Pematang Siantar untuk memegang dua jabatan , yaitu sebagai Kepala Bagian Islam pada Jawatan Agama Propinsi Sumatra. Dalam kedudukannya yang demikian itu, ia mengusulkan kepada PPK sekarang Kanwil PK Propinsi Sumatra agar memasukkan pelajaran agama kr dalam pengajaran di sekolah-sekolah negeri mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas . usul tersebut diterima dengan baik oleh PPK Propinsi Sumatra. Setelah Pematang Siantar diserang dan dikuasai oleh Belanda, ibu kota propinsi Sumatra dipindahkan ke Bukittinggi, sehingga administrasi juga turut dipindahkan, termasuk Mahmud Yunus. Ketika Belanda menyerang Bukittinggi, januari 1949, gubernur dan semua karyawannya menungsi ke daerah pedalaman, sementara Mahmud Yunus mengungsi ke kampung halamannya. Pada tanggal 1 januari 1951 ia dipercaya oleh KH. Abdul Wahid Hasyim selaku Meteri Agama waktu itu, untuk menjadi kepala penghubung pendidikan Agama pada Departemen Agama di Jakarta. Dalam jabatan ini Mahmud Yunus di bawah pimpinan Menteri Agama telah mengeluarkan ketetapan-ketetapan yang cukup penting menyangkut pendidikan Islam di Indonesia, dan Mahmud Yunus diminta menjadi dosennya pada PTAIN di Yogyakarta, tetapi ia menolak tawaran itu dengan alasan bahwa perguruan tiinggi harus ada di pusat Jakarta, dan ia berusaha mendirikan PTAIN di Jakarta. Usaha ini ternyata gagal karena ditolak Menteri P K mengingat SK 64 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 59 65 Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia, h. 82 44 bersama itu menetapkan bahwa PTAIN hanya ada satu dan berada di yogyakarta. Akhirnya Mahmud Yunus beserta kawan-kawannya mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama ADIA. Mahmud Yunus yang kemudian menjadi Dekan ADIA ia mengusulkan kepada Menteri Agama agar ADIA dapat menjadi sebuah perguruan tinggi yang dapat meluluskan sarja penuh. 66 Mahmud Yunus juga sering menghadiri forum-forum internasional. Beberapa diantaranya adalah : 1 Tahun 1961, ketika menjabat Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia mendapat tugas untuk mempelajari pendidikan agama di sembilan negara : Mesir, Arab Saudi, Suriah, Libanon, Yordania, Turki, Irak, Tunisia, dan Maroko 2 Tahun 1962, ia ke Arab Saudi untuk menghadiri sidang Majelis A’la Istisyari al- jami’ah al-Islamiyah 3 Tahun 1964 dan 1966 ke kairo untuk mengikuti Muktamar ke-1 dan ke-2 Majma’ al- Buhus al-Islamiyah

c. Karya-Karya Mahmud Yunus

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa Mahmud Yunus disamping sebagai seorang yang aktif dalam dunia pendidikan secara langsung, ia pun termasuk tokoh yang kreatif menulis, Mahmud Yunus memulai menulis sejak tahun 1920, dalam usia 21 tahun. Karirnya sebagai penulis tetap ditekuninya pada masa-masa selanjutnya. Dia senantiasa mengisi waktu-waktunya untuk menulis, dalam situasi apapun. Pada waktu perang kemerdekaan, ketika mengikuti perang gerilya, dia tetap menyempatkan diri untuk menulis. Buku “Marilah Sembahyang” 4 jilid adalah merupakan hasil karangan Mahmud sewaktu dia beserta pejuang-pejuang lainnya berada dalam pengungsian dari ancaman perlawanan tentara Belanda Nica di Batusangkar pada tahun 1949 kompetensinya menyangkut berbagai cabang ilmu agama seperti tauhid, fiqh, perbandingan agama, tafsir, hadits, bahasa arab, politik, Ilmu jiwa, pendidikan dan sebagainya. 66 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h 59-60 45 Daftar buku-buku karya Prof.Dr.H. Mahmud Yunus :

1. Bidang Pendidikan ada 6 karya :

a. Pengetahuan Umum dan Ilmu Mendidik b. Metodik Khusus Pendidikan Agama c. Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia d. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran e. At-Tarbiyyah wa at-Ta’lim Bahasa Arab f. Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat

2. Bidang Bahasa Arab ada 16 karya :

a. Pelajaran Bahasa Arab I Bahasa Arab b. Pelajaran Bahasa Arab II Bahasa Arab c. Pelajaran Bahasa Arab III Bahasa Arab d. Pelajaran Bahasa Arab IV Bahasa Arab e. Durusu al-Lughah al-„Arabiyyah „Ala Thariqati al-Haditsah I Bahasa Arab f. Durusu al-Lughah al-„Arabiyyah „Ala Thariqati al-Haditsah II Bahasa Arab g. Metodik Khusus Bahasa Arab h. Kamus Arab Indonesia i. Penterjemah atau Pentafsir Al-Quran j. Contoh Tulisan Arab Bahasa Arab k. Muthala’ah wa al-Mahfuzhaat Bahasa Arab

3. Bidang Fiqh ada 17 karya :

a. Marilah Sembahyang I b. Marilah Sembahyang II c. Marilah Sembahyang III d. Marilah Sembahyang IV e. Puasa dan Zakat f. Haji ke Mekkah g. HukumWarisan dalam Islam h. Hukum Perkawinan dalam Islam