Karya-Karya Mahmud Yunus Mahmud Yunus

48 i. Khulashah Tarikh al-Ustaz Mahmud Yunus Bahasa Arab 67 Karya-karya tulis Mahmud Yunus di atas menunjukkan bahwa beliau memang seorang tokoh yang mempunyai kompetensi keilmuan yang komprehensip. Artinya, kemahiran beliau mencakup berbagai cabang ilmu agama. Namun demikian, dari semua karyanya itu, jika dilihat dari fungsi dan tujuannya, ternyata sebagian besar karyanya termasuk bidang pendidikan agama Islam di sekolah dari tingkatan SDMI samapai ke Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, maka sangatlah wajar dan tepat jika IAIN memberikan apresiasi sangat tinggi menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa Doktor kehormatan kepada Mahmud Yunus dalam bidang ilmu Tarbiyah Pendidikan

2. Imam Zarkasyi

a. Masa Kecil dan Kondisi Sosial Masyarakat mengitari

K.H.Imam Zarkasyi dilahirkan di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, tanggal 21 Maret 1910, dan meninggal dunia pada tanggal 30 Maret 1985 dengan meninggalkan seorang istri dan 11 Elit Jawa yang taat beragama dan merupakan generasi ke-3 dari pimpinan Pondok Gontor Lama dan generasi ke-5 dari Pangeran Hadi Raja Adipati Anom, putra Sultan Gede orang anak. Ayahnya bernama Santausa Annam Bashri berasal dari keluarga Kesepuhan Cirebon. Sedangkan ibunya adalah keturunan Bupati Suryadiningrat yang terkenal pada zaman abad Mangkubumen dan Penambangan Mangkunegaran. Sejak usia kanak-kanak Imam Zarkasyi sudah hidup sebagai anak yatim, karena saat ia berusia 8 tahun ayahnya meninggal dunia. Namun ia masih beruntung karena tumbuh di tengah-tengah keluarga yang memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan Islam. Ibunya meninggal dunia pada tahun 1920. 68 67 Irhash A. Shamad, http:irhashshamad.blogspot.com200812prof-dr-h-yunus-dan perkembangan.htm 68 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, h. 196 49

b. Biografi Intelektual Dan Karir

Sejak usia remaja beliau sudah mulai berjuang. Setelah tamat dari Sekolah Rakyat Sekolah Dasar, Imam Zarkasyi digembleng baik oleh ayahnya sendiri maupun di beberapa pondok pesantren, seperti Pondok Joresan, Pondok Josari dan TegalSari semua di Ponorogo dan di Pondok Jamsaren Solo. Imam Zarkasyi pernah menjadi murid Mambaul Ulum dan Sekolah Arabiyah Al Islamiyah di Solo pada tahun 1930. Sewaktu belajar di Solo guru yang paling berjasa ialah Ustaz Al-Hasjimi yaitu seorang tokoh politik dan sekaligus sastrawan dari Tunisia yang diasingkan oleh Pemerintah Perancis di wilayah penjajajahn Belanda dan akhirnya menetap di Solo. 69 Ketekunan Imam Zarkasyi dalam menuntut ilmu sangat terlihat jelas , pertama Imam zarkasyi mondok di Pesantren Jamsaren, tempat beliau mengkaji kitab di malam hari, kedua, di Madrasah Arabiyah Islamiyah, tempat ia bersekolah di pagi hari, dan ketiga , di Madrasah Manba’ul Ulum, untuk sore hari 70 . Setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo, Imam Zarkasyi meneruskan studinya ke Kweekschool di Padang Panjang, Sumatera Barat, sampai tahun 1935.Setelah tamat belajar di Kweekschool, beliau diminta menjadi direktur Perguruan tersebut oleh gurunya, Mahmud Yunus. Tetapi Imam Zarkasyi hanya dapat memenuhi permintaan dan kepercayaan tersebut selama satu tahun tahun 1936, dengan pertimbangan meskipun jabatan itu cukup tinggi, tetapi ia merasa bahwa jabatan tersebut bukanlah tujuan utamanya setelah menuntut ilmu di tempat itu. Imam Zarkasyi yang dinilai oleh Mahmud Yunus memiliki bakat yang menonjol dalam bidang pendidikan, namun ia melihat bahwa Gontor lebih memerlukan kehadirannya. Di samping itu, kakaknya Ahmad Sahal yang tengah bekerja keras mengembangkan 69 Departemen Agama Jakarta, Ensiklopedi Islam,Jakarta: CV. Anda Utama, 1998, h.457. 70 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren ; Pengalaman Pondok Modern Gontor, Gontor : Trimurti Press, 2005, Cet. II, h. 56