Gambaran dan Risiko Riwayat Melahirkan Bayi Lebih dari 4.000 gram

79

6.3 Gambaran dan Risiko Riwayat Melahirkan Bayi Lebih dari 4.000 gram

terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2014 Wanita yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4000 gram dianggap berisiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus tipe 2. Faktor risiko tersebut merupakan faktor risiko Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak bisa di modifikasi. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg 4.000 gram 9 pounds biasanya dianggap sebagai praDiabetes Lanywati, 2001. Penelitian ini menemukan bahwa riwayat melahirkan bayi lebih dari 4.000 gram tidak berisiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan tahun 2014. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak bisa membuktikan hubungan kausalitas antara kedua variabel independen dan dependen tersebut berdasarkan kriteria kekuatan hasil uji statistik. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh jumlah sampel yang belum memadai untuk meneliti variabel riwayat melahirkan bayi lebih dari 4.000 gram. Meskipun secara statistik hubungan riwayat melahirkan bayi lebih dari 4.000 gram tidak berhubungan dengan Diabetes Mellitus tipe 2 pada penelitian ini, jumlah wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4.000 gram lebih banyak ditemukan pada kelompok kasus yakni sebanyak 20,5. Sedangkan pada kelompok kontrol ditemukan sebanyak 15,2 yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4.000 gram. Sebagian besar dari wanita yang menjadi responden tidak pernah melahirkan bayi 80 makrosomia dengan berat lebih saat lahir. Oleh karena itu, perbedaan tipis pada kedua kelompok tersebut belum bisa menjelaskan gambaran risiko riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4.000 gram terhadap kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian prospective cohort Tamarra dkk 2013 yang menemukan bahwa wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 10 pounds ≥4.000 gram berisiko 1.61 kali menderita Diabetes Mellitus tipe 2 95 CI 1,24-2,08 dalam waktu 6-20 tahun setelah kehamilan pertama. Perbedaan penelitian ini disebabkan oleh penelitian Tamarra jelas memiliki kelebihan dimana paparan dilihat sejak pertama hingga terjadinya penyakit. Penelitian ini tidak bisa membuktikan hubungan riwayat melahirkan bayi lebih dari 4.000 gram dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 disebabkan oleh kemungkinan bias recall dan faktor risiko lain yang lebih berperan menimbulkan Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan. Hubungan bayi lahir dengan berat lebih makrosomia dengan risiko Diabetes Mellitus tipe 2 masih belum bisa dipastikan, namun hubungan antara makrosomia dan risiko Diabetes Mellitus tipe 2 selalu dikaitkan dengan Diabetes Gestasional. Diabetes gestasional dimungkinkan berperan pada hiperglikemia maternal. Ada kemungkinan makrosomia mengindikasikan hiperglikemia pada wanita, sehingga bisa berkembang menjadi Diabetes Mellitus tipe 2 Metzger, 2008 dalam Tamarra, 2013. Peran Diabetes Gestasional dalam peningkatan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 berhubungan 81 dengan kegagalan sel β beta untuk mengimbangi resistensi insulin yang sedang berlangsung Ratner, 2007. Wanita dengan riwayat Diabetes Gestasional lebih mungkin berisiko terkena Diabetes Mellitus tipe 2. Keturunan mereka mungkin berisiko mengalami peningkatan resistensi insulin, peningkatan makrosomia lahir berat badan 4.000 g, obesitas, dan kecenderungan untuk onset awal Diabetes Mellitus tipe 2 Silverman, 1998 dalam Dyck 2002. Dalam penelitian ini, peran riwayat Diabetes Gestasional tidak dteliti karena keterbatasan peneliti untuk mengidentifikasi kelompok dengan riwayat penyakit tersebut. Kaitan antara Diabetes gestasional dengan makrosomia diperjelas dengan hasil prospective survey yang dilakukan oleh Roland dkk 2002. Dalam survey tersebut ditemukan bahwa bayi yang lahir dari wanita aborigin dan menderita Diabetes Gestasional saat hamil memiliki berat di atas rata-rata cenderung menjadi makrosomia OR 2.4 95 CI 1.1 –5.6. Selain itu, Diabetes Gestasional terbukti meningkatkan risiko Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita. Sebuah literatur review terhadap 28 penelitian yang dilakukan oleh Catherine dkk 2002 menemukan bahwa kejadian Diabetes tipe 2 meningkat tajam dalam 5 tahun pertama setelah melahirkan dan muncul mendatar setelah 10 tahun. Tingkat glukosa puasa tinggi selama kehamilan merupakan faktor risiko yang paling sering dikaitkan dengan risiko Diabetes Mellitus tipe 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali hubungan antara riwayat melahirkan bayi lebih dari 4.000 gram dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita. Penelitian yang dilakukan 82 sebaiknya menggunakan disain studi kohort dan khususnya dilakukan di wilayah Indonesia. Disarankan kepada penyedia pelayanan kesehatan untuk mengadakan program pencegahan Diabetes Gestasional pada wanita dengan cara melakukan promosi kesehatan dan melakukan skrining kadar gula darah bagi ibu hamil.

6.4 Gambaran dan Risiko Riwayat Keluarga Mendrita DM terhadap

Dokumen yang terkait

Efektifitas Edukasi Diabetes Terpadu untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

17 128 175

Prevalensi Anemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

2 49 72

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir

3 75 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

7 74 116

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 16

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 7

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 18