82 sebaiknya menggunakan disain studi kohort dan khususnya dilakukan di
wilayah Indonesia. Disarankan kepada penyedia pelayanan kesehatan untuk mengadakan program pencegahan Diabetes Gestasional pada wanita dengan
cara melakukan promosi kesehatan dan melakukan skrining kadar gula darah bagi ibu hamil.
6.4 Gambaran dan Risiko Riwayat Keluarga Mendrita DM terhadap
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2014
Riwayat keluarga menderita DM menjadi faktor risiko seseorang untuk terkena Diabetes Mellitus tipe 2. Seorang anak merupakan keturunan pertama
dari orang tua yang DM Ayah, ibu, termasuk saudara laki-laki dan saudara perempuan Kemenkes RI, 2008. Penelitian ini menemukan bahwa wanita
yang memiliki riwayat keluarga menderita DM berisiko 4,784 kali menderita Diabetes Mellitus tipe 2 dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki
riwayat keluarga menderita DM di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan tahun 2014 95 CI 2,693-8,500. Hasil penelitian ini telah memenuhi kriteria
kausalitas Hill dengan menunjukkan kekuatan hubungan secara statistik. Hubungan antara riwayat keluarga menderita DM dengan kejadian
Diabetes Mllitus tipe 2 dalam penelitian ini juga tampak jelas pada proporsi masing-masing kelompok kasus dan kontrol. Sebanyak 54,5
dari kelompok kasus memiliki riwayat keluarga menderita Diabetes Mellitus tipe 2 dua kali
lebih besar dari proporsi kelompok kontrol yang memiliki riwayat keluarga menderita Diabetes Mellitus tipe 2 yakni hanya sebanyak 20. Sesuai dengan
83 postulat kejadian penyakit kronis Dr. Robert Koch, bahwa riwayat keluarga
menderita DM yang dianggap sebagai faktor risiko kejadian penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 lebih banyak ditemukan pada kelompok penderita penyakit
tersebut. Menurut WHO, faktor genetik dianggap terlibat dalam fungsi pankreas
sel β, metabolisme aksi insulin atau glukosa, atau kondisi metabolik lainnya yang meningkatkan risiko Diabetes Mellitus tipe 2 misalnya, asupan energi
pengeluaran, metabolisme lipid. Risiko seorang anak mendapat DM tipe 2 adalah 15 bila salah seorang tuanya menderita DM dan kemungkinan 75
bilamana kedua-duanya menderita DM. Selain itu apabila seseorang menderita DM maka saudara kandungnya mempunyai risiko DM sebanyak 10
Kemenkes RI, 2008. Oleh sebab itu, riwayat keluarga menderita DM menjadi faktor risiko bagi seseorang untuk menderita Diabetes Mellitus tipe 2.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zahtamal 2007 dimana ditemukan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga
menderita DM berisiko 3,75 kali untuk terkena Diabetes Mellitus tipe 2. Penelitian tersebut juga menggunakan disain case control study. Zahtamal
mengasumsikan bahwa sekitar 73 kasus DM dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risiko adanya riwayat keluarga menderita DM.
Penelitian dengan disain studi case control yang dilakukan oleh Roro 2011 di Kota Padang Panjang juga menemukan bahwa orang yang memiliki riwayat
keluarga menderita DM berisiko 27,429 kali untuk terkena Diabetes Mellitus tipe 2.
84 Penelitian yang dilakukan oleh Radio 2011 yang dilakukan di
Denpasar juga memperkuat bukti hubungan riwayat keluarga menderita DM dengan kejadian Diabetes Mellitus tipe 2. Bahkan pada penelitian tersebut
diperoleh nilai OR sebesar 42,25 95 CI 9,53-187,22. Ketiga penelitian tersebut selain mendukung hasil penelitian di Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan ini, juga memenuhi krtieria konsistensi hasil penelitian dalam melihat sebuah hubungan penyakit dengan paparannya. Dengan disain studi
kasus kontrol dari tiga penelitian mampu menunjukkan bahwa seseorang akan memiliki risiko untuk menderita Diabetes Mellitus tipe 2 jika memiliki
orang tua atau saudara kandung dengan riwayat Diabetes Mellitus. Berdasarkan status keluarga yang menderita DM, pada penelitian ini
yang paling banyak ditemukan adalah riwayat dari ayah, ibu, dan saudara kandung. Riwayat dari ayah lebih banyak ditemukan dibandingkan dari ibu.
Padahal menurut teori, risiko untuk mendapatkan DM dari ibu lebih besar 10- 30 dari pada ayah dengan DM, karena penurunan gen sewaktu dalam
kandungan lebih besar dari ibu Trisnawati Soedijono, 2013. Terdapat teori genetika yang menyatakan bahwa terdapat tiga tipe
penduduk yaitu normal tidak Diabetes, pembawa sifat tanpa tanda klinik carier dan penderita Diabetes atau calon penderita. Bila satu kakek-nenek
menderita Diabetes Mellitus tipe 2, sedang orang tuanya tidak menderita maka risiko anak menderita Diabetes Mellitus tipe 2 sebesar 14. Bila salah satu
orang tua menderita Diabetes melitus tipe 2 sedang tidak ada keluarga dekat lain menderita maka risiko anak menderita Diabetes melitus tipe 2 sebesar
85 22. Bila satu orang tua dan satu kakek-nenek atau keluarga dekat yang lain
menderita Diabetes melitus tipe 2 maka risiko anak menderita Diabetes melitus tipe 2 sebesar 60 Ranakusuma, 1997 dalam Kaban dkk, 2007. Maka
kontribusi riwayat genetik, tidak hanya dominan dari Ibu melainkan banyak faktor kompleks yang cukup berperan termasuk faktor lain selain riwayat
keluarga. Meskipun riwayat keluarga menderita DM merupakan faktor risiko
Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak bisa dimodifikasi, bukan berarti tidak dapat dilakukan upaya pencegahan. Justru dengan mengetahui riwayat keluarga, bisa
membuat seseorang menjadi lebih berhati-hati untuk mengatur gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. Dengan melindungi
diri dari penyakit tersebut, bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga menjaga keturunan kita dari risiko terkena Diabetes Mellitus tipe 2. Oleh
karena itu, disarankan kepada masyarakat khususnya bagi yang memiliki riwayat keluarga menderita DM untuk senantiasa melakukan deteksi dini
penyakit Diabetes Mellitus, agar segera bisa dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin.
6.5 Gambaran dan Risiko Riwayat Hipertensi terhadap Kejadian Diabetes