12 dikaitkan dengan gangguan sistem mikrovaskular dan makrovaskular,
gangguan neuropatik, dan lesi dermopatik Baradero dkk, 2005. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat
menghasilkan insulin hormon pengatur gula darah atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik. Oleh
karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa. Diabetes Mellitus DM adalah penyakit gangguan metabolisme yang
bersifat kronis dengan karakteristik hiperglikemia. Berbagai komplikasi dapat timbul akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol, misalnya
neuropati, hipertensi, jantung koroner, retinopati, nepropati, gangren, dan lainnya Mihardja, 2009.
Seseorang dinyatakan menderita Diabetes Mellitus apabila pada pemeriksaan laboratorium kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam
keadaan puasa pagi har i ≥126 mgdL atau 2 jam sesudah makan ≥200
mgdL atau bila sewaktusesaat diperiksa 200mgdL. Diabetes merupakan suatu penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
mengubah makanan menjadi energy Soegondo, 2008.
2.2 Klasifikasi Diabetes
Penyakit Diabetes diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis diantaranya adalah:
13
1 `Diabetes Mellitus Tipe 1
DM tipe 1 sering dikatakan sebagai Diabetes “Juvenile onset”
atau “Insulin dependent” atau “Ketosis prone”, karena tanpa insulin
dapat terjadi kematian dalam beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis. Istilah
“Juvenile Onset” sendiri diberikan karena onset DM tipe 1 dapat terjadi mulai dari usia 4 tahun dan memuncak pada
usia 11-13 tahun. Sedangkan istilah “Insulin dependent” diberikan
karena penderita Diabetes Mellitus sangat bergantung dengan tambahan insulin dari luar. Ketergantungan insulin tersebut terjadi karena terjadi
kelainan pada sel beta pankreas sehingga penderita mengalami defisiensi insulin. Karakteristik dari DM tipe 1 adalah insulin yang
beredar di sirkulasi sangat rendah, kadar glukagon plasma yang meningkat, dan sel beta pankreas gagal berespons terhadap stimulus
yang semestinya meningkatkan sekresi insulin Omar dalam Poretsky, 2010.
Diabetes tipe ini ditandai dengan insulinopenia berat dan ketergantungan pada insulin eksogen untuk mencegah ketosis dan agar
tetap hidup. Diabetes tipe 1 juga bisa disebut IDDM Diabetes Mellitus tergantung insulin Behrman, 2000.
14
2 Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes Tipe 2 disebabkan oleh gabungan resistensi perifer terhadap kerja insulin dengan respons kompensasi sekresi insulin yang
tidak adekuat oleh sel-sel beta pankreas. Tipe ini disebut juga Diabetes Mellitus Tidak Bergantung Insulin DMTTI atau non insulin
dependent Robins and Cotran, 2006. Peningkatan prevalensi DM Tipe 2 dipengaruhi oleh faktor resiko Diabetes Mellitus. Faktor yang tidak
dapat di modifikasi diantaranya usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, sedangkan faktor yang dapat di modifikasi adalah obesitas, pola makan
yang sehat, aktifitas fisik, dan merokok Adiningsih, 2011.
Pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2, produksi insulin masih dapat dilakukan, tetapi tidak cukup untuk mengontrol kadar gula darah.
Ketidakmampuan insulin dalam bekerja dengan baik tersebut disebut dengan resistensi insulin. Diabetes Mellitus Tipe 2 biasanya terjadi
pada orang yang lanjut usia dan mereka hanya mengalami gejala yang ringan. Diabetes Mellitus Tipe 2 juga pada umumnya disebabkan oleh
obesitas Charles Anne, 2010.
Orang yang gemuk dan memiliki riwayat keluarga dengan riwayat DM berisiko tinggi untuk terkena Diabetes Melitus tipe 2.
Obesitas bisa juga dikaitkan dengan pola makan dan pola hidup yang monoton. Resistensi insulin dapat menghalangi absorpsi glukosa ke
15 dalam otot dan sel lemak sehingga glukosa dalam darah meningkat.
Hiperglikemia ini dapat meningkatkan perlawanan terhadap insulin dan memperberat hiperglikemia. Begitu juga dengan resistensi insulin yang
meningkat dengan adanya obesitas Baradero dkk, 2005.
Apabila otot dan sel lemak menjadi resisten terhadap insulin, maka akan menimbulkan lingkaran setan. Kompensasi terhadap
perlawanan ini akan timbul. Pulau Langerhans dari pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin untuk mempertahankan gula darah
dalam kadar yang normal. Akan tetapi akhirnya, pankreas tidak dapat lagi meneruskan kompensasi dan berhenti menghasilkan insulin. Selain
itu, masih ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resistensi insulin seperti lansia karena berkurangnya massa otot dan
meningkatnya sel lemak Baradero dkk, 2005.
3 Diabetes Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional DMG adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
kehamilan sedang berlangsung. Keadaan ini biasa terjadi pada saat 24 minggu usia kehamilan dan sebagian penderita akan kembali normal
pada setelah melahirkan Kemenkes RI, 2008. Patofisiologi Diabetes Mellitus Gestasional mirip dengan Diabetes Mellitus tipe 2.
Dimungkinkan bahwa 30-50 penderita Diabetes Mellitus Gestasional
16 data berkembang menjadi Diabetes Mellitus tipe 2 dalam kurun waktu
10 tahun Davey, 2005. Kehamilan berhubungan erat dengan Diabetes. Kontrol gula
darah yang buruk dapat menyebabkan komplikasi terhadap ibu dan anak yang dilahirkan. Bahkan menurut hasil penelitian yang dilakukan
oleh lembaga penelitian kesehatan ibu dan anak CEMACH, bahwa meskipun peningkatan kontrol Diabetes sudah dilakukan oleh sang ibu,
bayi yang dilahirkan masih berisiko terkena komplikasi. Bayi yang dilahirkan oleh ibu enderita Diabetes bersiko Charles Anne, 2010:
a. Meninggal 5 kali lebih besar
b. Cacat 2 kali lebih besar
c. Dilahirkan dengan bobot 4 kg atau 2 kali lebih besar
2.3 Gejala Klinis