Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi

23 tidak dapat diubah. Faktor risiko Diabetes Mellitus antara laian adalah kadar glukosa darah yang tinggi, riwayat keluarga menderita DM, obesitas, kurang aktivitas fisik, usia, hipertensi, riwayat DM saat hamil, dan Sindrom Polikistik pada wanita Michael dkk, 2005. Pengukuran faktor risiko DM dilakukan terhadap masyarakat yang berusia 20 tahun ke atas sesuai dengan jenis faktor risiko yang disebutkan pada consensus PERKENI 2006 Kemenkes RI, 2008. Ruang Lingkup Faktor Risiko DM dibagi atas dua faktor yaitu faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.

2.6.1 Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi

Faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi unmodifiable risk factor, Faktor risiko yang sudah melekat pada seseorang sepanjang hidupnya. Sehingga faktor risiko tersebut tidak dapat dikendalikan. Faktor risiko DM yang tidak dapat di modifikasi antara lain: 1 Ras dan Etnik Ras atau etnik yang dimaksud adalah seperti suku atau kebudayaan setempat dimana suku atau budaya dapat menjadi salah satu faktor risiko DM yang berasal dari lingkungan. Biasanya, penyakit yang berhubungan dengan ras atau etnik pada umumnya berkaitan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan Masriadi, 2012. 24 2 Usia Usia merupakan salah satu karakteristik yang melekat pada host atau penderita penyakit. Usia mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya fisik, serta sifat resistensi tertentu. Usia juga berhubungan erat dengan sikap dan perilaku, juga karakteristik tempat dan waktu. Perbedaan pengalaman terhadap penyakit menurut usia sangat berhubungan dengan perbedaan tingkat keterpaparan dan proses patogenesis Masriadi, 2012. Hasil analisis multivariat pada penelitian ” Gaya Hidup dan Status Gizi Serta Hubungannya Dengan Diabetes Mellitus Pada Wanita Dewasa di DKI Jakarta ” menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko Diabetes Mellitus pada perempuan dewasa antara lain usia 45 tahun baik pada wanita obes maupun tidak obes. Dalam penelitian Radio Putro tentang “Studi Kasus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Kariadi” bahwa salah satu faktor risiko yang terbukti berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah usia≥ 45 tahun. Diabetes seringkali ditemukan pada masyarakat dengan usia tua karena pada usia tersebut, fungsi tubuh secara fisiologis menurun dan terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga 25 kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal Gusti Erna, 2014 3 Riwayat Keluarga Menderita DM Seorang anak merupakan keturunan pertama dari orang tua dengan DM Ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan. Risiko seorang anak mendapat DM tipe 2 adalah 15 bila salah seorang tuanya menderita DM dan kemungkinan 75 bilamana kedua-duanya menderita DM. Pada umumnya apabila seseorang menderita DM maka saudara kandungnya mempunyai risiko DM sebanyak 10 Kemenkes RI, 2008. Risiko untuk mendapatkan DM dari ibu lebih besar 10-30 dari pada ayah dengan DM. Hal ini dikarenakan penurunan gen sewaktu dalam kandungan lebih besar dari ibu Trisnawati Soedijono, 2013. 4 Pernah melahirkan Bayi dengan Berat Badan ≥4.000 gram. Wanita yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4000 gram dianggap berisiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus baik tipe 2 maupun gestasional. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg 4.000 26 gram 9 pounds biasanya dianggap sebagai praDiabetes Lanywati, 2001. 5 Riwayat lahir dengan berat badan 2500 gram. Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah BBLR ialah apabila seseorang ketika lahir dengan berat badan 2500 gram. Seseorang yang lahir dengan BBLR dimungkinkan memiliki kerusakan pankreas sehingga kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin akan terganggu. Hal tersebut menjadi dasar mengapa riwayat BBLR seseorang dapat berisiko terhadap kejadian BBLR Kemenks, 2008. Sebuah penelitian cross sectional di Cina dilakukan tehadap 973 orang dewasa dari tahun 2002-2004 untuk mengetahui hubungan berat badan saat lahir dengan risiko penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. Didapatkan bahwa responden dengan kadar gula darah tinggi lebih banyak ditemukan pada kelompok subjek dengan BBLR 2500 gram. Sehingga disimpulkan bahwa status BBLR sebagai variabel independen berhubungan dengan risiko penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 Tian dkk, 2006. 27

2.6.2 Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi

Dokumen yang terkait

Efektifitas Edukasi Diabetes Terpadu untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

17 128 175

Prevalensi Anemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

2 49 72

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir

3 75 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

7 74 116

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 16

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 7

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 18