Definisi Operasional Variabel Hipotesis

52

3.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Status Diabetes Mellitus tipe 2 Seseorang yang didiagnosa oleh petugas kesehatan menderita DM yakni jika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari ≥126 mgdL atau 2 jam sesudah makan ≥200 mgdL atau bila sewaktusesaat diperiksa 200mgdL. - Diagnosa oleh petugas kesehatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan diagnosa dari petugas kesehatan 1. Iya kasus 2. Tidak kontrol Ordinal Usia Diagnosa Usia saat pertama kali didiagnosa menderita Diabetes Mellitus tipe 2. - Wawancara dengan kuisioner Menanyakan langsung kepada responden . 1. 30-39 tahun 2. 40-49 tahun 3. 50-59 tahun 4. 60-69 tahun 5. 70-79 tahun Ordinal Wilayah domisili Kelurahan tempat responden berdomisili - Wawancara dengan kuisioner Menanyakan langsung kepada responden . 1. Bintaro 2. Pesanggrahan 3. P.Selatan 4. P.Utara 5. Ulu Jami Nominal 53 Riwayat melahirkan bayi ≥4.000 gr Pernah melahirkan bayi dengan berat badan bayi ≥4.000 gr - Wawancara dengan kuisioner Menanyakan langsung kepada responden . 1. Pernah 2. Tidak Pernah Ordinal Riwayat Keluarga Menderita DM Adanya riwayat keluarga ayah, ibu, saudara kandung, pamanbibi, kakeknenek yang menderita DM - Wawancara dengan kuisioner Menanyakan langsung kepada responden. 1. Ada riwayat 2. Tidak ada riwayat Nominal Riwayat Hipertensi Riwayat memiliki tekanan darah tinggi oleh petugas kesehatan yakni lebih dari 14090 mmHg. Wawancara dengan kuisioner Menanyakan kepada responden apakah responden pernah didiagnosa mengalami tekanan darah tinggihipertensi oleh petugas kesehatan 1. Ada 2. Tidak ada Ordinal 54

3.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Riwayat melahirkan bayi dengan berat ≥4.000 gram merupakan faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2014. 2. Riwayat keluarga menderita DM merupakan faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2014. 3. Riwayat hipertensi merupakan faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2014. 55

BAB IV METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Efektifitas Edukasi Diabetes Terpadu untuk Meningkatkan Efikasi Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

17 128 175

Prevalensi Anemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

2 49 72

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir

3 75 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

7 74 116

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 16

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODININGRATAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 3 7

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 18