Riwayat Singkat Harian Kompas

kebijakan redaksional, selain menjadi kerangka acuan serta kriteria dalam menyeleksi dan mengolahnya menjadi berita, juga menjadi visi serta seuntai nilai dasar yang dihayati bersama oleh para wartawan yang bekerja dalam media tersebut. Visi ini sekaligus diperkaya dan diaktualkan oleh para wartawan melalui pekerjaan dan pergulatannya dengan realitas serta pemikiran yang mereka olah menjadi bahan berita, laporan, maupun komentar. 8 Kompas mengakomodir setiap kepentingan masyarakat. Kompas inigin berkembang sebagai suatu institusi pers yang mengedepankan keterbukaan, meninggalkan pengotak-kotakan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Kompas juga berusaha menjadi juru bicara kemanusiaan, mengedepankan persoalan yang berkaitan dengan nasib orang banyak terutama yang terpinggir dan tertinggal. Maka, independensi Kompas adalah ketika Kompas mengambil jarak terhadap pemerintah dan terhadap setiap lembaga kekuasaan. 9 Motto tersebut menunjukkan bahwa Kompas berkomitmen juga menyuarakan hati nurani rakyat. Jargon manusia dan kemanusiaan yang diusung Kompas akan memberikan warna, makna, kekayaan, serta jiwa dalam pemberitaan, laporan maupun realitas sosial secara lebih peka. Karena peka terhadap penderitaan sesama manusia adalah sifat khusus humanisme. 10

b. Misi Harian Kompas

8 Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001, h. 59. 9 Seda, Selamat Ulang Tahun ke-70, Jakob, h. 60. 10 Wawancara Pribadi dengan Johnny TG Ketua Desk Foto Kompas, Jakarta, 19 Mei 2014. Sementara itu, Misi Kompas adalah sebagai berikut: “Mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara professional, sekaligus memberi arah dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya.” Dalam kiprahnya dalam institusi pers, misi Kompas “Berpartisipasi membangun masyarakat Indonesia baru berdasarkan Pancasila melalui prinsip “humanism transedental ” persatuan dalam perbedaan deangan menghormati individu dan masyarakat adil dan makmur. 11 Secara spesifik, bisa diuraikan sebagai berikut: a. Kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan terbuka. b. Kompas tidak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok politik tertentu baik politik, agama, sosial, atau golongan ekonomi. c. Kompas seacra aktif membuka dialog dan berinteraksi positif dengan segala kelompok. d. Kompas adalah Koran nasional yang berusaha mewujudkan aspirasi dan cita-cita bangsa. e. Kompas bersifat luas dan bebas dalam pandangan yang dikembangkan tetapi selalu memperhatiakan konteks struktur kemasyarakatan dan pemerintah yang menjadi lingkungan. Menurut Jacob Oetama, surat kabar tidak lebih dari sekedar suatu informasi dan peliputan perihal peristiwa, surat kabar adalah juga interaksi. Karena itu, surat kabar mempunyai policy, kebijakan editorial dan juga kebijakan perusahaan. Interaksi antara kebijakan dan liputan lapangan itulah dinamika yang menhasilkan berita, komentar, dan opini. 12 Kompas tidak 11 B. Nugraha, Politik Media Mengemas Berita Jakarta: ISAI, 1999, h. 62. 12 Nugraha, Politik Media Mengemas Berita, h. 60. hanya sekedar media cetak yang menyampaikan informasi kepada pembaca, tapi lebih dari itu, ia mengemban sebuah misi yaitu untuk mendidik dan mencerdaskan hati nurani anak bangsa. Hal ini sesuai dengan cita-cita Kompas untuk menjadi sebuah Monumen Nasional Dari Hati Nurani Rakyat. 13 Sesuai dengan misinya tersebut, Kompas berusaha untuk membuat pembacanya tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi pembaca Kompas diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Kompas juga mengajak pembacanya untuk berfikir dan memberikan interpretasi terhadap sajian teks berita. Tugas redaksi hanya sampai pada proses memberikan informasi yang seimbang antara dua belah pihak. Dengan cara yang tidak memberikan justfikasi atas permasalahan tertentu, pembaca Kompas diharapkan memiliki ruang tersendiri untuk lebih berkontemplasi terhadap suatu realistas. Atas dasar itu, Kompas tidak pernah membuat berita yang sensasional. 14 Artinya, tidak ada fakta yang dikemas secara hiperbolik dalam rangka mengejar oplah. Meskipun humanis, namun hal ini tidak menjadikan bahasa Kompas menjadi kenes. Kompas juga jarang sekali atau bahkan tidak menggunakan bahasa-bahasa yang kenes, vulgar, dan adhiaporis belaka. Karena keprihatinan humanisnya, Kompas tidak ingin menghibur pembacanya, tapi ingin ikut bertanggungjawab untuk mendidik pembacanya menjadi humanis.

C. Sasaran Operasional Harian Kompas

13 Seda, Selamat Ulang Tahun ke-70, Jakob, h. 61. 14 Seda, Selamat Ulang Tahun ke-70, Jakob, h. 62.