dinilai penting untuk dicatat dan dianalisis. Peran informasi dari sumber kepustakaan sangat menentukan, oleh karena itu dari sinilah acuan, rujukan
dan referensi dihadirkan untuk „mengomentari‟ data yang ada.
c. Metode Penelitian
Sebagai karya ilmiah, setiap pembahasan menggunakan metode untuk menganalisis suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan
dalam menelaah masalah, sehingga suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan secara lebih gamblang.
Metode penulisan merupakan cara teknis yang dilakukan dalam proses penulisan untuk memperoleh fakta dan prinsip secara sistematis.
21
Penulis menggunakan metode semiotik Roland Barthes yang menganggap makna
tidaklah berada dalam teks itu sendiri. Produksi makna merupakan tindakan dinamis yang setiap unsur didalamnya sama-sama memberikan kontribusi.
22
Penulis menggunakan pisau analisis semiotika Roland Barthes yang merujuk pada makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam
foto berita yang diteliti. Guna mengembangkan hasil temuan, selanjutnya penulis melihat hasil pemaknaan foto dan mengarahkannya pada kajian
tentang nilai budaya. Denotasi adalah penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa
yang terucap. Namun menurut Barthes, denotasi merupakan sistem signifikasi tingkat pertama yaitu apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah obyek.
21
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, h. 119.
22
Budiman, Semiotika Visual, h.25.
Denotasi didapat dari pengamatan langsung dari tanda-tanda yang ada yang menghasilkan makna nyata, makna yang sebenarnya hadir.
23
Sedangkan konotasi merupakan signifikasi tingkat kedua. Konotasi merupakan penciptaan makna lapis kedua yang terbentuk ketika lambang
denotasi dikaitkan dengan aspek psikologis, seperti perasaan, emosi, atau keyakinan. Karena pada dasarnya penanda konotasi dibangun dari tandatanda
dari sistem denotasi. Dalam hal ini, digambarkan bahwa denotasi lebih menitik beratkan pada ketertutupan makna.
24
Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai mitos dan
berfungsi untuk mengungkapkan dan memberi pembenaran nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
25
Mitos, menurut Roland Barthes adalah sebuah ilmu tentang tanda. Menurut Barthes, mitos adalah type of speech tipe wicara atau gaya bicara
seseorang. Mitos digunakan orang untuk mengungkapkan sesuatu yang tersimpan dalam dirinya. Mitos adalah naratif yang dikonstruksikan dengan
wacana dialektis dan eksposisi, mitos bersifat orasional dan intuitif, bukan uraian filosof yang sistematis.
26
Makna konotasi mengacu pada enam prosedur, yaitu:
27
1. Rekayasa yang secara langsung dapat memengaruhi realitas itu sendiri,
terdiri dari:
23
Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi Yogyakarta: Gitanyali, 2004, h. 39.
24
Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi, h. 39.
25
Sunardi, Semiotika Negativa, h. 155.
26
Sunardi, Semiotika Negativa, h. 156.
27
Alex Sobur, Analisis Teks Media Bandung: Rosda, 2012, h. 128.