Nilai solidaritas Konsep Nilai Budaya

Gerakan 30 September yang tengah berkecamuk. Kompas terbit kembali pada 6 Oktober 1965. 3 Pada 21 Januari 1978, Kompas untuk kedua kalinya dilarang terbit bersama enam surat kabar lainnya. Pelarangan terkait pemberitaan seputar aksi mahasiswa menentang kepemimpinan Presiden Soeharto menjelang pelaksanaan Sidang Umum MPR 1978. Pelarangan bersifat sementara dan pada 5 Februari 1978, Kompas terbit kembali. 4 Pada edisi perdana, Kompas terbit empat halaman dengan 11 berita pada halaman pertama. Terdapat enam buah Iklan yang mengisi kurang dari separuh halaman. Pada masa-masa awal berdirinya, Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan delapan halaman, lalu terbit empat kali seminggu, dan dalam waktu dua tahun berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan tiras 30.650 eksemplar. 5 Sejak 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada 2004, tiras harian mencapai 530.000 eksemplar, sedangkan edisi Minggu mencapai 610.000 eksemplar. Kompas diperkirakan dibaca 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. Dengan tiras sebesar itu, Kompas menjadi surat kabar terbesar di Indonesia. Untuk memastikan akuntabilitas jumlah tiras, sejak 1976, Kompas menggunakan jasa ABC Audit Bureau of Circulations untuk melakukan audit. 3 “Sejarah Kompas,” diakses pada 4 Juli 2014 dari http:print.Kompas.comaboutsejarahKompas.html 4 Frans Seda, Selamat Ulang Tahun ke-70, Jakob Jakarta: Humanisme dan Kebebasan Pers, 2001, h. 59. 5 “Sejarah Kompas.” Saat ini, Kompas Cetak bukan versi digital memiliki tiras rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia. 6

B. Visi Misi Harian Kompas

a. Visi Harian

Kompas Setiap media memiliki visi yaitu pandangan media dalam menilai suatu masalah yang terjadi dalam masyarakat. Seperangkat visi inilah yang nantinya akan dijabarkan dalam kebijakan editorial dan sekaligus menjadi acuan bagi surat kabar yang bersangkutan. Visi sebuah surat kabar adalah dasar untuk menguraikan sejumlah nilai dalam menentukan kriteria dalam menyeleksi dan mengolah beritanya. Selain itu visi juga menjdi nilai dasar dan acuan yang dihayati bersama oleh para wartawan yang bekerja di penerbitan tersebut. Aktualisasinya diterjemahkan oleh wartawan melalui pergulatan dan pemikiran serta pengolahan realitas sosial menjadi realitas media baik dalam bentuk berita maupun komentar. 7 Kelahiran Kompas pada saat itu diatur oleh perundangan yang mengharuskan surat kabar yang terbit berafilisai dengan Partai Katholik. Namun sejak semula para pendiri dan perintis Kompas selalu menekankan bahwa visi kemasyarakatan koran haruslah terbuka. Visi Kompas adalah “Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangnya masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. ” Visi pokok yang dijabarkan menjadi 6 “Sejarah Kompas.” 7 St. Sularto, Kompas Meluncurkan Tim Ombusman Jakarta: Humanisme dan Kebebasan Pers, 2001, h. 77. kebijakan redaksional, selain menjadi kerangka acuan serta kriteria dalam menyeleksi dan mengolahnya menjadi berita, juga menjadi visi serta seuntai nilai dasar yang dihayati bersama oleh para wartawan yang bekerja dalam media tersebut. Visi ini sekaligus diperkaya dan diaktualkan oleh para wartawan melalui pekerjaan dan pergulatannya dengan realitas serta pemikiran yang mereka olah menjadi bahan berita, laporan, maupun komentar. 8 Kompas mengakomodir setiap kepentingan masyarakat. Kompas inigin berkembang sebagai suatu institusi pers yang mengedepankan keterbukaan, meninggalkan pengotak-kotakan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Kompas juga berusaha menjadi juru bicara kemanusiaan, mengedepankan persoalan yang berkaitan dengan nasib orang banyak terutama yang terpinggir dan tertinggal. Maka, independensi Kompas adalah ketika Kompas mengambil jarak terhadap pemerintah dan terhadap setiap lembaga kekuasaan. 9 Motto tersebut menunjukkan bahwa Kompas berkomitmen juga menyuarakan hati nurani rakyat. Jargon manusia dan kemanusiaan yang diusung Kompas akan memberikan warna, makna, kekayaan, serta jiwa dalam pemberitaan, laporan maupun realitas sosial secara lebih peka. Karena peka terhadap penderitaan sesama manusia adalah sifat khusus humanisme. 10

b. Misi Harian Kompas

8 Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001, h. 59. 9 Seda, Selamat Ulang Tahun ke-70, Jakob, h. 60. 10 Wawancara Pribadi dengan Johnny TG Ketua Desk Foto Kompas, Jakarta, 19 Mei 2014.