Konsumsi Teks Analisis Discourse Practice

Selain memosisikan diri sebagai pembaca aktifpengakses setia situs Republika Online, informan juga bekerja di Bank Muamalat pada bagian call center selama kurang lebih 3 tahun. Perkenalan dengan Republika Online Informan MJ pertama kali mengenal Republika Online pada saat masih duduk dibangku kuliah. “Seingat saya pas masih kuliah, biasa selalu cari bahan buat tugas kuliah ya seperti mas yang sedang menyusun skripsi ini lah. Apalagi saya kuliah dilingkungan agamis sehingga lebih cocok mencari rujukan ke situs Republika Online”. 8 Perbedaan Republika Online dengan media online lainnya “Menurut saya memang jelas beda dengan media online lainnya, kalau kita lihat secara keseluruhan isi berita memang sama dengan media online lainnya, yang menjadi pembeda hanya saja dari segi kategori pemberitaan. Republika Online mempunyai fitur ROL to school dan ROL to campus dimana fitur itu bisa mewakilkan seluruh lapisan masyarakat. Satu fitur yang tidak dimiliki oleh media lainnya yaitu Khazanah, dimana isi­isi berita dan artikelnya banyak mengandung ilmu dan pengetahuan sehingg a semua orang bisa lebih tahu akan dunia islam”. 9 Perbedaan tampilan Republika Online yang lama dengan yang baru Bagi MJ, tampilan Republika Online yang sekarang sangat baik dan bagus dan pernuh makna. “Untuk tampilan ROL yang baru dengan yang lama, lebih keren yang baru, apalagi dengan tulisan ROL ONLINE­nya yang baru mengartikan bahwa dengan pengalaman yang cukup lama serta mempunyai peran penting pada masyarakat. Dan untuk tampilan yang sekarang ini lebih simple, bersahabat dan penggaturan tata letak yang tepat ”. 10 8 Wawancara Muhammad Jimi, 6 Juni 2013. 9 Ibid, Muhammad Jimi. 10 Ibid, Muhammad Jimi. Pandangan informan mengenai berita Kontroversi Ucapan Natal yang dikosntruksi oleh Republika Online pada edisi 4 Januari 2013 “Untuk berita yang pertama ROL ingin membahas prihal boleh atau tidaknya mengucapkan “selamat natal” karena hal ini masih banyak diperdebatkan bukan hanya di Indonesia, seperti di mesir, ada yang menolak dengan alasan umat nasrani yang membudakkan diri kepada barat. Lalu lembaga fatwa tinggi mesir membolehkan penguca pan „selamat natal” dengan alasan sebagai bentuk interaksi sosual dan hadiah, dan mereka juga meberikan catatan lebih berhati­hati dalam memberikan selamat tersebut , jangan sampai keluar dari akidah islam. Untuk berita yang kedua ROL ingin menginformasikan bahwa pengucapan “selamat natal” itu boleh , dimana menurut Syekh Yusuf Qaradhawi diperbolehkan ucapan natal dengan alasan termasuk perbuatan baik kepada sesama dengan catatan mereka tidak sedang memerangi muslim. Hal tersebut juga dilakukan di Uni Emirat Arab, diperbolehkan dengan alasan yang sama. Akan tetapi tidak semua setuju, seperti yang dilakukan oleh Prof Muhammad Fuad al­Bazari Untuk berita yang ketiga ROL ingin menginformasikan hal yang sama, bahwa pengucapan selamat natal dibolehkan karena bagian dari basa basi dan interaksi sosial. Tapi menurut Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim itu perbuatan yang batil. Bahkan komite tetap kajian dan fatwa di Arab Saudi menyatakan haram, Dan dari ketiga pemberitaan tersebut sebenarnya isi pemberitannya hampir sama, intinya yang menentukan boleh atau tidaknya berasal dari pembaca ROL itu sendiri apaka h mengharamkan atau menbolehkan”. 11 Pandangan informan tentang isu kontroversi ucapan Natal yang terjadi di Indonesia dan juga polemik antara MUI dan Mentri Agama RI “Wah sebenarnya saya kurang tau mas buat isu tersebut, tapi kalau dari kaca mata saya, MUI sudah pasti mewakili umat islam di Indonesia, sedangkan Kementrian Agama RI lebih mendepankan kebhinekaan atau kebersamaan, sehingga keputusan­keputusan MUI mungkin terkadang diangap bersebrangan dengan Kementrian Agama RI, itu aja sih mas yang saya tau”. 12 11 Ibid, Muhammad Jimi. 12 Ibid, Muhammad Jimi. Analisis Konsumsi Teks Informan mengenal Republika Online sejak masih duduk dibangku kuliah, rentang waktu yang terbilang lama untuk mengenal sebuah media pers online. Republika Online mempunyai fitur yang unik dan itu yang membuat informan menjadi pengakses setia situs Republika Online dan menjadi pembeda antara Republika Online dengan media pers lainnya. Keunikannya dari Republika Online ialah mempunyai fitur yang dimana bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat yakni fitur ROL to school dan ROL to campus dan juga salah satu fitur andalan dari Republika Online ialah fitur Khazanah yang dimana dalam fitur ini berisikan beritaartikel tentang dunia Islam. Selain itu, informan juga menjelaskan tampilan Republika Online yang lebih bagus dari pada yang terdahulunya. Menurutnya, tampilan Republika Online yang sekarang sangat sederhana dan juga pengaturan tata letak beritanya yang tepat menjadikan masyarakatpengguna semakin mudah untuk mencarinya. Ia juga sangat responsif ketika ditanyai seputar pemberitaan kontroversi ucapan selamat Natal di Republika Online pada edisi 4 Januari 2013. Menurutnya, dalam pemberitaan kontroversi ini berisikan tentang wacana boleh tidaknya mengucapkan selamat Natal pada konteks mancanegara yaitu Negara Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Di dalam menyikapinya tentang isu polemik ini kita sebagai khalyak pembaca dituntut untuk kembali kepada diri masing­masing bagaimana kita menyikapinya. Pandangan informan tentang polemik yang terjadi antara MUI dengan Mentri Agama RI bisa dikatakan tidak serasi. Dikarenakan MUI sudah pasti mengedepankan ajaran­ajaran Islam sedangkan Mentri Agama harus netral dikarenakan Negara Indonesia yang mempunyai slogan “Bhinekatunggalika”. Disini, Mentri Agama harus adil dan dilarang mendiskriminasikan umat agama yang lainnya. Jadi, sampai sekarang isu polemik ini masih menjadi berita yang hangat di tengah masyarakat dan MUI dengan Menteri Agama tidak pernah bisa disatukan paradigmanya.

C. Analisis Sosiocultural Practice

Analisis sosiocultural practice di dasari pada asumsi bahwa konteks sosial yang ada di luar media mempengaruhi bagaimana wacana yang muncul dalam media. Ruang redaksi atau wartawan bukanlah bidang atau kotak kosong yang steril. Tetapi, sangat ditentukan oleh faktor di luar dirinya. Pada deskripsi analisis dan hasil wawancara kali ini, pemberitaan Republika Online mengenai berita kontroversi ucapan selamat Natal dilatarbelakangi oleh perbedaan paradigma antara MUI dengan Menteri Agama RI dan juga polemik yang ada di Negara Mesir, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi terkaitnya isu kontroversi ucapan selamat Natal ini yang mana ketiga Negara tersebut adalah Negara Islam. Sebelumnya, polemik ini tidak ada habisnya untuk dibahas apakah boleh tidaknya umat muslim mengucapkan selamat Natal, ini yang menjadi daya tarik kami untuk menangkat isu pemberitaan tersebut. Kami membuat tema berita ini dan mempublikasikannya kepada khalyak dengan tujuan kita adalah orang Indonesia dan Indonesia bukan Negara Islam melainkan Negara demokrasi dan kita harus bertoleransi kepada umat non muslim yang sedang merayakan hari besarnya itu dan juga kita harus membenarkan ibadah mereka tanpa harus mengikuti proses ibadah mereka. Intinya kami mendukung toleransi umat beragama. 13 Selain itu, Republika Online merupakan salah satu media online nasional di Indonesia, jadi secara tidak langsung wacana yang dipublikasikan mengandung dukungan terhadap kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia, sekaligus menjadi media komunikasi yang persuasif bagi masyarakat Indonesia. Baik melalui gaya bahasa maupun kecenderungan isi wacana. Intinya dalam pembuatan berita ini kami tidak memprovokasi dan kami semata­mata hanya ingin mendeskripskikan bahwa ada perbedaan antara umat Kristen yang dulu dengan yang sekarang bahwa agama Kristen sekarang adalah agama Kristen romawi dan yang dulu adalah agama Kristen nabi Isa. Tapi bukan berarti kita memberi selamat Natal kepada mereka secara verbal, melainkan kurang lebih hanya untuk menghargai. Itulah pesan pemberitaan yang kami konstruksi terkait isu ini untuk di konsumsi oleh khalayak umat muslim di Indonesia. 14 Lain dari itu, masyarakat khususnya di Indonesia di buat bingung bagaimana cara menyikapinya adanya perbedaan pandangan antara pihak yang membolehkan dan pihak yang melarang terkaitnya isu yang kontroversial ini. Situasi ini digambarkan oleh Republika Online dalam sebuah wacana bahwa banyak pihak yang membolehkan dan banyak juga pihak yang melarang. 13 Wawancara Pribadi dengan Redkatur ROL, M. Irwan Ariefyanto, 16 Mei 2013 14 Ibid., M. Irwan Ariefyanto.