kita harus bertoleransi kepada umat non muslim yang sedang merayakan hari besarnya itu dan juga kita harus membenarkan ibadah mereka tanpa harus
mengikuti proses ibadah mereka. Intinya kami mendukung toleransi umat beragama.
13
Selain itu, Republika Online merupakan salah satu media online nasional di Indonesia, jadi secara tidak langsung wacana yang dipublikasikan mengandung
dukungan terhadap kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia, sekaligus menjadi media komunikasi yang persuasif bagi masyarakat Indonesia. Baik
melalui gaya bahasa maupun kecenderungan isi wacana. Intinya dalam pembuatan berita ini kami tidak memprovokasi dan kami
sematamata hanya ingin mendeskripskikan bahwa ada perbedaan antara umat Kristen yang dulu dengan yang sekarang bahwa agama Kristen sekarang adalah
agama Kristen romawi dan yang dulu adalah agama Kristen nabi Isa. Tapi bukan berarti kita memberi selamat Natal kepada mereka secara verbal, melainkan
kurang lebih hanya untuk menghargai. Itulah pesan pemberitaan yang kami konstruksi terkait isu ini untuk di konsumsi oleh khalayak umat muslim di
Indonesia.
14
Lain dari itu, masyarakat khususnya di Indonesia di buat bingung bagaimana cara menyikapinya adanya perbedaan pandangan antara pihak yang
membolehkan dan pihak yang melarang terkaitnya isu yang kontroversial ini. Situasi ini digambarkan oleh Republika Online dalam sebuah wacana bahwa
banyak pihak yang membolehkan dan banyak juga pihak yang melarang.
13
Wawancara Pribadi dengan Redkatur ROL, M. Irwan Ariefyanto, 16 Mei 2013
14
Ibid., M. Irwan Ariefyanto.
Intinya yang menentukan boleh atau tidaknya berasal dari pembaca ROL itu sendiri apakah mengharamkan atau membolehkan.
15
Dan juga kembali kepada diri kita masingmasing saja meyakininya seperti apa.
16
Pada hakikatnya isu kontroversi ini tidak ada habisnya untuk dibahas dkarenakan banyaknya sumber
yang menyatakan boleh dan menyatakan tidak.
15
Wawancara Pribadi dengan informan, Muhammad Jimi, 6 Juni 2013
16
Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksana Republika Online M. Irwan Ariefyanto, 16 Mei 2013
90
BAB V PENUTUP
Setelah melalui tahapan mulai dari bab 1 pendahuluan, bab II landasan teori, bab III gambaran umum Republika Online, dan bab IV temuan dan
analisis data, maka akan dihasilkan rumusan masalah melalui kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan Dilihat dari segi teks, pemberitaan tersebut dikonstruksi menjadi sebuah
wacana yang bertemakan kontroversi ucapan selamat Natal. Sebenarnya maksud dari pemberitaan tersebut secara tidak langsung ingin menginformasikan kepada
khalayak pembaca di Indonesia, bahwa kontroversi ucapan selamat Natal ini juga terjadi di Negaranegara lain seperti Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Ini
bisa dilihat dari penggunaan bahasa serta penyusunaan skema berita. Dilihat dari segi etika kebahasaan, Republika Online tidak ragu untuk menggunakaan gaya
bahasa pertentangan, perbandingan dan gaya bahasa perumpamaan terhadap objek pemberitaannya. Pada segi isi berita, Republika Online merepresentasikan tentang
tokohtokoh dari ketiga Negara tersebut yang menimbulkan kontroversi dikarenakan ada yang mendukung ucapan Natal dan ada pula yang menolaknya.
Selain itu, berdasarkan hasil analisis teks pada berita kontroversi ucapan Natal edisi 4 Januari 2013 yang diamati peneliti dalam mengkonstruksi pemberitaan ini,
Republika Online hanya menjelaskan isu kontroversi diketiga Negara tersebut
yang notabene ketiga Negara tersebut Negara islam dan tidak lebih dahulu menjelaskan isu kontroversi ini yang ada di Indonesia. Dan juga, dalam
pemberitaan ini Republika Online tidak memberikan kesimpulan dalam akhir paragraf yang intinya memberikan ucapan selamat Natal itu haram atau tidak
hukumnya.
Dilihat dari segi produksi teks, menurut dari hasil wawancara dengan
salah satu redaktur pelaksana Republika Online, M. Irwan Ariefyanto. Proses lahirnya pemberitaan yang ada di Republika Online tentunya berawal dari fakta
fakta di lapangan yang dicari oleh reporter lalu berita tersebut dimasukkan kedalam newsroom. Dalam newsroom tersebut redaktur hanya mengambil dan
mengupload berita yang dicari oleh reporter tersebut lalu di editnya kembali serta mempublikasikan kepada khalayak pembaca melalui website Republika Online.
Pada proses pemilihan tema kontroversi ucapan selamat Natal ini, menurut M. Irwan Ariefyanto Republika Online sematamata hanya ingin mendukung
toleransi umat beragama dan ingin menghormati hari raya besar umat lainnya.
Dilihat dari segi konsumsi teks, dapat disimpulkan melalui wawancara
dengan Muhammad Jimi yaitu informan yang sudah lama menjadi pembaca aktif setia situs Republika Online. Menurut beliau, Republika Online mempunyai fitur
yang unik yang tidak dimliki oleh media online lainnya yaitu Khazanah, dimana isiisi berita dan artikelnya banyak mengandung ilmu dan pengetahuan sehingga
semua orang bisa lebih tahu akan dunia Islam. Dalam menyikapi isu pemberitaan kontroversi ucapan selamat Natal ini, beliau berpendapat yang intinya boleh
tidaknya memberikan ucapan selamat Natal berasal dari diri kita masingmasing