reporter juga pada waktu menulis kejadian dan mengirimkan beritanya harus cepat. Setelah menjadi sebuah laporan pemberitaan, reporter
mengirimkan berita tersebut ke folder atau software yang bernama newsroom. Maka itulah proses produksi yang terjadi di kantor kami.
4. Apa saja yang dipersiapkan redaksi sebelum berita di terbitkan?
Tidak ada, paling kita hanya melihat berita yang terjadi di lapangan kemudian kita foto dan kita edit sedikit lalu kita publish melalui website
kita. Ya, apa yang saya katakan sebelumnya kami adalah kantor berita online beda dengan Koran.
5. Apakah dalam penentuan berita tersebut melibatkan seluruh
redaksi?
Tidak, kami biasanya ada pengawas redaksi yaitu kepala editor yang bernama Heri Ruslan.
6. Siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap pemelihian isu
untuk diberitakan? Kepala Redaksi, saya sendiri.
7. Apakah pemilik redaksi ikut berkontribusi terhadap penentuan isu?
Tidak, tidak ada hak untuk itu.
8. Bagaimana cara menentukan berita layak atau tidak layak untuk
diterbitkan?
Biasanya redaktur sudah punya standar sendiri untuk mengungkap berita yang layak atau tidak. Kalau di Republia Online jelas adalah media yang
merangkul komunitas umat muslim yang ada di Indonesia. Jadi,
kebijakannya cuma itu saja dan standarnya itu sesuai dengan standar jurnalistik apakah ini tulisan layak diterbitkan atau tidak. Itu semua sesuai
dengan standar jurnalistik. Kalau tidak layak, ya kami akan cabut berita tersebut.
9. Apa yang membuat Republika Online tertarik mengangkat isu
pemberitaan kontroversi ucapan selamat Natal ini?
Sebelumnya, polemik ini tidak ada habisnya untuk dibahas apakah boleh tidaknya umat muslim mengucapkan selamat Natal, ini yang menjadi daya
tarik kami untuk menangkat isu pemberitaan tersebut. Kami membuat berita ini dan mempublikasikannya kepada khalyak dengan tujuan kita
adalah orang Indonesia dan Indonesia bukan Negara islam melainkan Negara demokrasi dan kita harus bertolelir kepada umat non muslim yang
sedang merayakan hari besarnya itu dan juga kita harus membenarkan ibadah mereka tanpa harus mengikuti proses ibadah mereka. Intinya kami
mendukung toleransi umat beragama.
10. Adakah masalah yang anda hadapi terkait pengangkatan isu
pemberitaan yang kontroversial ini?
Biasa saja, sama sekali tidak ada masalah.
11. Apa yang menjadi prioritas Republika Online mengangkat isu
pemberitaan ini?
Ya, karena berkaitan ramairamainya isuisu yang tadi.
12. Bagaimana Republika Online mengkonstruksi berita ini hingga
menjadi suatu pemberitaan?