Penyeleksian Bakteri Optimasi Media Biakan dan Kondisi Pemanenan Sel Cell Dry Weight CDW Pengekstraksian dan Purifikasi Polimer PHA

45

3.5.2 Penyeleksian Bakteri

Hasil dilakukan uji karakteristik kultural dengan menumbuhkan isolat dalam media Nutrient agar KCN Toluene 10 Endo agar NaCl 15 Nutrient broth Cetrimide agar Hasil dilakukan validasi dengan membandingkan bakteri strain murni pseudomonas putida dan bacillus megaterium baik secara morfologi makroskopis dan mikroskopis ditentukan berdasarkan Bergey’s manual of determinative bacteriology Holt dkk, 2000 dibiakkan dalam media sintetik dan RANUT untuk mengetahui kemampuannya dalam mengakumulasikan PHA Isolat dimurnikan dalam nutrient agar dinkubasi dalam inkubator dengan suhu 30 o C dilakukan uji biokimia dengan media yang berbeda TSIA H 2 S TSIA katalase SIM SCA Urease MR PV Glukosa Laktosa Sukrosa D-Mannitol Dekarboksilase OF Phenilalanin Reduksi nitrat Oksidase Universitas Sumatera Utara 46 3.5.3 Pengukuran Kurva Pertumbuhan Bakteri 3.5.3.1 Kurva Pertumbuhan Bakteri L 1 3 1 dalam Media Nutrient Broth diambil sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam kuvet untuk diukur absorbansinya pada panjang gelombang 486 nm per 12 jam diambil 50 mL untuk pengukuran berat sel kering per hari dibuat kurva pertumbuhannya. disterilisasi pada suhu 121 C diinokulasikan kedalamnya bakteri L 1 3 1 diinkubasikan pada suhu ±30 C diaduk dengan menggunakan magnetik bar 2 L larutan Nutrient Broth Media Nutrient Broth Hasil Universitas Sumatera Utara 47

3.5.3.2. Kurva Pertumbuhan Bakteri L

1 3 1 dalam Media Limbah Ranut diambil sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam kuvet untuk diukur absorbansinya pada panjang gelombang 646 nm per 12 jam diambil 50 mL untuk pengukuran berat sel kering per hari dibuat kurva pertumbuhannya. diinokulasikan kedalamnya bakteri L 1 3 1 diinkubasikan pada suhu ±30 C diaduk dengan menggunakan magnetik bar 2 L Limbah RANUT Media Limbah RANUT Hasil Universitas Sumatera Utara 48

3.5.4 Optimasi Media Biakan dan Kondisi

Biakan dianalisa granula lipid PHA dihitung kadar COD dihitung kadar TSS Hasil Strain terpilih dibiakkan dalam media LCPKS dari keluaran Ranut dengan pengontrolan COD dan TSS sebelum inkubasi ditambahkan nutrisi yang sama dengan media sintetik berupa 3 g ekstrak sapi, 5 g pepton, 1 g yeast ekstrak, dan glukosa yang divariasikan 2, 3, 5, 7,8 g per liter media biakan. diatur pH tetap 7 dengan penambahan NaOH 0,1N dinkubasi dengan variasi suhu 25, 27, 30, 33, 35 C, waktu inkubasi 2, 3, 5, 7, 8 hari. Universitas Sumatera Utara 49

3.5.5 Pemanenan Sel Cell Dry Weight CDW

Biakan disentrifugasi pada 9000 rpm selama 12 menit dicuci dengan air destilasi steril disentrifugasi kembali diletakkan pada cawan petri dan ditutup ditimbang Pelet sel basah ditimbang dikeringkan di atas penangas air disimpan dalam desikator sampai berat konstan ditimbang dan ditentukan berat CDW Hasil Universitas Sumatera Utara 50

3.5.6 Pengekstraksian dan Purifikasi Polimer PHA

diresuspensi dalam 5 ml chloroform:methanol 1:1 dihomogenisasi dengan vortex ditambahkan volume yang sama untuk 1 M KCl dan 0,2 M asam posfor dihomogenisasi dengan vortex disentrifugasi 10000 rpm selama 2 menit diuapkan pada suhu ruang ditentukan sel polimer PHA dengan penimbangan Sel kering CDW Sel PHA Hasil Penentuan Berat Molekul Analisa FT-IR Analisa SEM Analisa DSC Universitas Sumatera Utara 51

3.5.7 Penentuan Kadar Total Suspended Solid TSS