Potensi Aplikasi Bioplastik PHA

33

2.4. Potensi Aplikasi Bioplastik PHA

Kemungkinan aplikasi dari PHA berhubungan langsung dengan sifatnya yang biodegradabilitas, karakteristik termoplastik, sifat piezoelektrik, dan depolimerisasi PHB menjadi monomerik D--3-asam hidrobutirat. Aplikasi dari bioplastik ini terkonsentrasi pada tiga area prinsip. 1 Aplikasi medis dan farmasi Degradasi produk dari P3HB, D--3-asam hidrobutirat, adalah senyawa intermediet motabolik dalam seluruh organism tingkat tinggi, biokompatibilitas untuk jaringan hewan dan P3HB dapat diimplantasi dalam jaringan hewan tanpa menimbulkan racun. Lebih dari itu biodegradabel berlangsung lama untuk dosis obat di dalam tubuh, peralatan bedah, benang bedah, kain penyeka, pembalut luka, pengganti tulang dan pelat, pengganti pembuluh darah, dan stimulan untuk pertumbuhan dan penyembuhan tulang dikarenakan sifat piezoelektriknya 2 Aplikasi pertanian PHA biodegradabel di dalam tanah. Penggunaannya pada pertanian begitu menjanjikan, sebagai sifat pembawa jangka panjang dosis insektisida, herbisida, ataupun pupuk, wadah penyemaian, sarung penutup daun muda, matriks biodegradabel untuk mengurangi obat dalam pengobatan hewan, pipa untuk irigasi pertanian dan tidak perlu menghilangkan sifat biodegradabilitasnya pada akhir musin panen. Universitas Sumatera Utara 34 3 Komoditas kemasan biodegradabel Homopolimer PHB dan kopolimer PHB-PHV memiliki beberapa sifat yaitu kekuatan tarik dan fleksibilitas yang sama dengan polistiren dan polietilen. PHA dapat diproses dengan ekstruksi atau molding dan dicampurkan dengan polimer sintetis seperti polietilen klorinasi, untuk membentuk heteropolimer. Lagipula penambahan PHA dapat meningkatkan beberapa sifat dari polimer konvensional contoh pada akrilonitril dapat mengurangi viskositas leburannya. Dan setelah mengalami pencetakan sifat film PHB-nya memungkinkan untuk digunakan sebagai pembungkus makanan yang rendah diffusi oksigennya. Kemasan biodegradabel lainnya yang mampu dibuat dari bahan ini antara lain tas, wadah, alat penyukur janggut, perabotan rumah, popok, dan produk feminin wanita Onar N, 2004; Punrattanasin W, 2001. Universitas Sumatera Utara 35

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini nutrient agar, beef ekstrak, peptone, bacto agar, yeast ekstarak, glukosa, sukrosa, laktosa, ferro sulfat, NaCl, natrium tiosulfat penta hidrat, phenol red, gelatin, magnesium sulfat, asam sitrat, amonium hidrogen posfat , kalium hidrogen posfat, bromotyhymol blue, monokalium posfat, metil red, bromokresol purple, parafin cair, natrium hidrogen posfat, kalium nitrat, asam sulphanic, -naftol, asam asetat, kristal violet, lugol, safranin, hidrogen peroksida, pereaksi kovacks, natrium asetat, toluene, endo agar, kalium sianida, cetrimide agar, aquadest, natrium hidroksida, kalium klorida, asam posfor, chloroform, kalium bikromat, asam sulfat-perak sulfat, ferro sulfat, indikator feroin, sudan black-B. semua berasal dari bahan p.a kecuali methanol dan alkohol teknis.

3.2 Alat

Perlatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas seperti desikator, plat kaca, tabung reaksi, gelas erlenmeyer, gelas beaker, cawan petri, termometer,gelas ukur, buret, instrumen seperti Magnetik stirer, Vortex, Colony Counter, Oven Blower, Autoclave, Inkubator, Rotari Motor, Alat Vakum, Rotari Evaporator, Filter Millipore, Centrifuge, Mikroskop Stereo Unico, Stabinger Viscometer model SVM 3000 Anton Paar, Scanning Electron Microscope JEOL JSM 6360LA, Scanning Calorimeter Mettler Toledo type 821, Fourier Transfer-Infra Universitas Sumatera Utara