13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plastik
2.1.1 Pengertian
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Istilah plastik
mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi Wikipedia, 2009; Azizah, 2009.
Plastik merupakan material yang secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus
ton pada tahun 1930-an, menjadi 220 juta tontahun pada tahun 2005 Wikipedia, 2009.
2.1.2 Plastik Konvensional non-biodegradabel
Ratusan juta ton plastik yang digunakan di bumi ini, maka ratusan juta ton juga sampah plastik yang dihasilkan dan menjadi polutan utama dunia. Karena bahan
dasar plastik adalah phthalate ester, diethylhexyl phthalate DEHP yang bersifat stabil, sukar diuraikan oleh mikroorganisme sehingga kita terus-menerus memerlukan
area untuk pembuangan sampah. Pada makanan yang dikemas dalam bungkus plastik, adanya migrasi zat-zat monomer dari bahan plastik ke dalam makanan, terutama jika
Universitas Sumatera Utara
14 makanan tersebut tak cocok dengan kemasan atau wadah penyimpannya yang tidak
mungkin dapat dicegah 100 terutama jika plastik yang digunakan tak cocok dengan jenis makanannya. Migrasi monomer terjadi karena dipengaruhi oleh suhu
makanan atau penyimpanan dan Koswara S, 2006
Plastik mudah terbakar, ancaman terjadinya kebakaran pun semakin meningkat. Asap hasil pembakaran bahan plastik sangat berbahaya karena mengandung gas-gas
beracun seperti hidrogen sianida HCN dan karbon monoksida CO. Hidrogen sianida berasal dari polimer berbahan dasar akrilonitril, sedangkan karbon monoksida
sebagai hasil pembakaran tidak sempurna. Hal inilah yang menyebabkan sampah plastik sebagai salah satu penyebab pencemaran udara dan mengakibatkan efek
jangka panjang berupa pemanasan secara global pada atmosfer bumi.
Sampah plastik yang berada dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme menyebabkan mineral-mineral dalam tanah baik organik maupun
anorganik semakin berkurang, hal ini menyebabkan jarangnya fauna tanah, seperti cacing dan mikorganisme tanah, yang hidup pada area tanah tersebut, dikarenakan
sulitnya untuk memperoleh makanan dan berlindung. Selain itu kadar O
2
dalam tanah semakin sedikit, sehingga fauna tanah sulit untuk bernafas dan akhirnya mati. Ini
berdampak langsung pada tumbuhan yang hidup pada area tersebut. Tumbuhan membutuhkan mikroorganisme tanah sebagai perantara dalam kelangsungan
hidupnya Ahmann D dan Dorgan J R, 2007.
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.3 Bioplastik Biodegradabel