PENDAHULUAN LANDASAN TEORI Semiotika Makna Arti Kasih Ibu Dalam Film Semesta Mendukung

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. FilmSebagai Media Dakwah

Dakwah secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da’a-yad’u-da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson Munawir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil to call, mendorong to invite, mengajak to summon, menyeru to propose, mendorong to urge, dan memohon to pray. 1 Dakwah secara terminologi, didefinisikan menurut beberapa ahli diantaranya: a. Menurut M. Natsir Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi al- ma’raf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam dan cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan bermasyarakat dan prikehidupan bernegara. b. Menurut Dr. M. Quraish Shihab Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Terwujudnya dakwah bukan hanya sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan 1 Warson Munawir, Kamus Al-Munawir, Surabaya: Pustaka Progresif, 1994, h.439. hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek. 2 c. Menurut Ibnu Taimiyah Dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah SWT, percaya dan menaati apa yang telah diberitakan oleh Rasul serta mengajak agar dalam menyembah Allah SWT seakan-akan melihatnya. Dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankan dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu. Salah satu media yang cukup berkembang saat ini adalah film. Film merupakan salah satu jenis seni yang dapat memberikan pengaruh cukup besar kepada pola pikir masyarakat umum. Ini berarti film dapat menjadi media yang cukup efektif dalam menjalankan dakwah. Dilihat dari perspektif lain, bagaimana muslim Indonesia mencari visibilitas dan legitimasi di ruang publik nasional. Islam atau dakwah ditampilkan dengan cara yang menarik, segar, dan hybrid dalam rangka 2 Dr. M. Quraish Sihab, Membumikan Al- Qur’an, fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung:Mizan, 2001 cet.22, h. 194.