Dakwah Fardiyah Melalui Komunikasi Antar Pribadi
khusus tentang Hollywood, “Skenario pribadi kita terentang dalam urutan Flashback
, percakapan, dan peran.”
9
Film juga
disebut sebagai
Moving Images
gambar bergerak.Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A, film atau gambar hidup
merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan daya tarik tersendiri.
10
Film mengandung dua jenis pengkodean atau rekaman: gambar dan suara nada. Dalam film terpadukan tindakan, bahasa, bunyi, dan musik.
Yang pertama- tama ialah gambar yang bergerak, penyusunan “teks
gambar” yang meningkatkannya menjadi media tersendiri.
11
Proses pembuatan film sendiri membutuhkan waktu yang sangat panjang yakni masa pra produksi, produksi sampai pasca produksi. Pada
masa pra produksi yang dilakukan biasanya hunting lokasi, pengambilan shot-shot lokasi yang akan dipakai, break down secenario, reading, serta
menyiapkan equipment yang akan dipakai saat shoting. Kemudian pada saat produksi waktunya untuk eksekusi, yakni merealisasikan jadwal yang
sudah dibuat oleh manajer produksi agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan literatur yang sudah disepakati, sebab kalau shoting tidak sesuai
9
John Vivian, Teori Komunikasi Massa Edisi ke-8, Jakarta: Kencana Media Group, 2008, cet. Ke-1, h.160.
10
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, cet. Ke-5, h.48.
4Kurt Franz Bernhard Meier, Membina Minat Baca Anak, Terj. Soeparno, Bandung: Remaja Karya, 1983, cet. Ke-1, h. 181.
jadwal maka resikonya berkaitan dengan dana. Sedangkan paska produksi biasanya insan perfilman menyebutnya post, berkaitan dengan proses
editing yang dilakukan oleh editor. Barulah kemudian film tersebut bisa dipasarkan, mau ketelevisikah atau bioskop-bioskop atau yang sekarang
lebih dikenal dengan 21atau XXI. Dalam membuat film setidaknya melibatkan tujuh departement di
bawah ini yang masing-masing mempunyai andil dan peran tersendiri, namun perlu dicatat bahwa dalam pembuatan film merupakan kerja
kolektif, saling melengkapi satu sama lainnya. Tujuh departemen itu adalah:
a. Departemen produksi
b. Penyutradaraan
c. Penulis sekenario
d. Penata Kamera Director of Photography DOP
e. Penata Artistik Art Director
f. Penata Suara Sound Designer
g. Penyunting Gambar Editor
Fungsi dari film itu sendiri sebagai media hiburan, namun bukan hanya media hiburan saja tetapi dapat terkandung fungsi informatif
maupun edukatif bahkan persuasif. Ini sesuai dengan misi perfilman nasional, bahwa selain sebagai media hiburan tetapi bisa dijadikan sebagai
media pembelajaran dan sarana informasi.