Struktur dalam Film Definisi dan Konsep Film a.

terdiri dari tiga puluh sampai lima puluh buah adegan. Adegan adalah yang paling mudah dikenali sewaktu menonton film. c. Sekuen Sequence Sekuen adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan. Dalam karya literatur, sekuen bisa diibaratkan seperti sebuah bab atau sekumpulan bab. Dalam pertunjukan teater, sekuen bisa disamakan dengan satu babak. Satu sekuen biasanya dikelompokkan berdasarkan satu periode waktu, lokasi, atau satu rangkaian aksi panjang. Biasanya film cerita terdiri dari delapan samapai lima belas sekuen. Dalam beberapa kasus film, sekuen dapat dibagi berdasarkan usia karakter utama, yakni masa balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, serta lanjut usia. Dalam film-film petualangan yang umumnya mengambil banyak tempat, sekuen biasanya dibagi berdasarkan lokasi cerita. 21

f. Klasifikasi dalam Film

Fungsi utama genre adalah untuk memudahkan klasifikasi sebuah film. Istilah genre berasal dari bahasa Perancis yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Kata genre sendiri mengacu pada istilah Biologi yakni, genus, sebuah klasifikasi flora dan fauna yang tingkatannya berada diatas spsies yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik tertentu. Dalam film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola sama khas sepertisetting, isi dan subyek 21 Himawan Pratista, Memahami Film Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008, h. 29-30. cerita, tema, struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode, gaya, situasi, ikon, mood, serta karakter. Klasifikasi tersebut menghasilkan genre-genre seperti aksi, petualangan, drama, komedi, horor, western, thriller, film noir, roman dan sebagainya. Fungsi genre selain untuk memudahkan mengklasifikasikan film, genre juga dapat membantu untuk memilih film sesuai dengan spesifikasinya. Industri film sendiri sering menggunakannya sebagai strategi marketing. Selain untuk klasifikasi, genre juga dapat berfungsi sebagai antisipasi penonton terhadap film yang akan di tonton. 22 Hollywood sebagai industri film terbesar di dunia sejak awal dijadikan sebagai titik tolak perkembangan genre-genre besar dan berpengaruh. Genre-genre besar ini jumlahnya hingga kini telah mencapai puluhan. Genre-genre besar ini kan kita bagi menjadi dua kelompok, yakni genre induk primer dan genre induk sekunder. Tabel 2.1. 23 Skema Genre Induk Primerdan Sekunder Genre Induk Primer Genre Induk Sekunder Aksi Drama Epik Sejarah Fantasi Fiksi-ilmiah Horor Komedi Kriminal Gangster Musikal Petualangan Perang Bencana Biografi Detektif Film noir Melodrama Olahraga Perjalanan Roman Superhero Supernatural Spionase Thriller 22 Himawan Pratista, Memahami Film Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008, h. 10. 23 Himawan Pratista, Memahami Film Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008, h. 13 Western a. Genre Induk Primer Genre induk primer merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan populer sejak awal perkembangan sinema di era 1900-an hingga 1930- an. Tidak semua film sukses dari masa ke masa. Genre-genre seperti aksi, drama, komedi, horor, fantasi, serta fiksi ilmiah relatif masih populer hingga kini. b. Genre Induk Sekunder Genre induk sekunder adalah genre-genre besar dan populer yang merupakan pengembangan atau turunan dari genre induk primer. Genre induk sekunder memiliki ciri-ciri karakter yang lebih khusus dibandingkan dengan genre induk primer. Genre-genre seperti thriller, bencana, superhero, serta spionase masih berjaya pada dua dekade belakangan ini.

g. Sinematografi

Dalam sebuah produksi film ketika seluruh aspek mise-en-scene telah tersedia dan sebuah adegan telah siap diambil gambarnya, pada tahap inilah unsur sinematografi mulai berperan. Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera dan film framing, serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukakan melalui kamera dan stok filmnya, seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar, dan sebagainya. Framing adalah hubungan kamera dengan objek yang akan diambil, seperti batasan wilayah gambar