Keefektifan vaksin Tetanus Toxoid Efek samping Pandangan Islam

14 Tabel 2.2 Jadwal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin Sasaran Jumlah vaksinasi Interval waktu pemberian minimal Saran Ibu Hamil 2x 4 minggu Bila ibu hamil belum pernah divaksinasi TT, diberikan 2x selama kehamilan Bila pada waktu kontak berikutnya ibu sudah bersalin, TT2 tetap diberikan dengan maksud memberikan perlindungan untuk kehamilan selanjutnya 1x - Bila ibu hamil pernah mendapat imunisasi TT 2x pada waktu catin atau pada kehamilan sebelumnya, cukup mendapat imunisasi TT 1x Calon Pengantin Wanita 2x 4 minggu Sebelum akad nikah waktu melapor atau waktu menerima nasehat perkawinan Sumber : Depkes RI. Vaksin dan waktu pemberiannya, dalam Sukmara, 2000.

5. Keefektifan vaksin Tetanus Toxoid

Efektifitas imunisasi TT sebesar 60 - 90 proteksi dari penyakit tetanus neonatorum selama 3 tahun terhadap calon pengantin yang melakukan imunisasi TT sebanyak 2x Purwanto, 2002. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian Lilly indrawati, 1998, yang menyebutkan bahwa ibu dengan status imunisasi TT tidak lengkap atau tidak imunisasi TT mempunyai kecenderungan 36 kali lebih beresiko bayinya menderita tetanus neonatorum dibandingkan dengan ibu yang status imunisasi TT lengkap. 15

6. Efek samping

Dalam buku pedoman teknis imunisasi , vaksin TT adalah vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontraindikasi dalam pemberiannya kecuali bagi klien yang mengalami reaksi anafilaksis setelah pemberian dosis pertama. Meskipun demikian, imunisasi TT tidak boleh diberikan kepada: a. WUS dengan riwayat alergi terhadap imunisasi TT yang lalu, b. WUS dengan panas tinggi dan sakit berat, namun demikian WUS tersebut dapat diimunisasi segera setelah sembuh.

7. Pandangan Islam

Pernikahan merupakan pengalaman hidup yang sangat penting sebagai media penyatuan fisik dan psikis antara dua insan dan penggabungan kedua keluarga besar dalam rangka ibadah melaksanakan perintah Allah SWT. Hal itu tentunya memerlukan berbagai persiapan yang cukup matang terkait persiapan fisik sebelum menikah antara lain tes kesehatan dan fertilitas, walaupun tidak ada riwayat dan indikasi penyakit ataupun kelainan keturunan di dalam keluarga, berdasarkan prinsip syariah tetap dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan standar. Hal ini dikarenakan prinsip sentral syariah Islam adalah hikmah dan kemaslahatan umat manusia di dunia dan di akhirat. Kemaslahatan ini terletak pada keadilan, kerahmatan, kemudahan, keamanan, keselamatan, kesejahteraan dan kebijaksanaan yang merata. Apa saja yang bertentangan dengan prinsip tersebut maka akan dilarang syariah, namun sebaliknya segala hal yang dapat mewujudkan prinsip tersebut dapat dipastikan dianjurkan syariah. Tujuan utama ketentuan syariat maqashid as-syariah adalah tercermin dalam pemeliharaan pilar-pilar kesejahteraan umat manusia yang mencakup lima maslahat 16 dengan memberikan perlindungan terhadap aspek keimanan hifz din, kehidupan hifzd nafs, akal hifz „aql, keturunan hifz nasl dan harta benda mereka hifz mal. Apa saja yang menjamin terlindunginya lima perkara ini adalah maslahat bagi manusia dan dikehendaki syariah dan segala yang membahayakannya dikategorikan sebagai mudharat atau mafsadah yang harus disingkirkan. Dalam proses pemilihan pasangan dan prosedur pernikahan, Islam di samping aspek keimanan dan keshalihan hifdz din juga sangat memperhatikan aspek keturunan serta aspek kesehatan fisik dan mental hifdz nasl dan hifdz „aql. Hal itu dapat kita kaji dari hadits Rasulullah saw maupun ayat-ayat al-Qur’an seputar pernikahan. “Diharamkan atas kamu menikahi ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara- saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak- anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara sesusuanmu, ibu-ibu istrimu, anak-anak perempuan dari istrimu anak tiri yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu dan sudah kamu ceraikan, maka tidak berdosa kamu menikahinya, dan 17 diharamkan bagimu istri-istri anak kandungmu menantu, dan diharamkan mengumpulkan dalam pernikahan dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. ”An. Nisa : 23 ّ نإ ّ ّه َ ّ ّهل ّ ّرّيهغي ّ اهم ّ ّ مْ هقب ّ ى تهح ّ ا رّيهغي ّ اهم ّ ّفْنهأب ّْم س ّ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan ya ng ada pada diri mereka sendiri.” ar-Radu:11 Dengan demikian, berdasarkan manfaat dari pemeriksaan kesehatan tersebut syariat Islam sangat menganjurkan agar calon pengantin melakukan pemeriksaan fertilitas dan tes kesehatan fisik maupun mental serta tindakan imunisasi termasuk imunisasi TT pra menikah agar dapat diketahui lebih awal berbagai kendala dan kesulitan medis yang mungkin terjadi untuk diambil tindakan antisipasi yang semestinya sedini mungkin berdasarkan prinsip Sadd Adz- Dzari’ah prinsip pengambilan langkah preventif terhadap segala hal yang dapat membahayakan lima maslahat.

C. Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan professional dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun yang tidak. Sementara itu, petugas kesehatan menurut PP No.321996 adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga ketekhnisian medis Depkes RI, 2008.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Petugas Kesehatan dan Dukungan Tokoh Agama terhadap Perilaku Ibu Balita dalam Imunisasi Campak di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

3 26 144

Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan Tindakan Pengambilan Imunisasi TT di Poliklinik Ibu Hamil RSUP. Haji Adam Malik Tahun 2010

1 38 49

Pengaruh Kompetensi Petugas Imunisasi Terhadap Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

5 87 140

Pengaruh Pengetahuan Petugas Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Di Kabupaten Humbang Hasundutan

2 38 118

Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

2 41 60

EVALUASI PROGRAM SKRINING STATUS TETANUS TOXOID WANITA USIA SUBUR (TT WUS) DAN RIWAYAT KEJADIAN TETANUS NEONATARUM (TN) DI JEMBER TAHUN 2010

0 18 21

Penyelenggaraan suscatin oleh kantor urusan agama (KUA) di kota Tanggerang Selatan

0 28 0

Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Bagi Calon Pengantin Di Kantor Urusan Agama (Kua) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

6 75 120

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN STATUS IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

0 0 12

PERENCANAAN TUGAS DALAM PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 11