Tekhnik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

29 1. Informan Kunci Informan kunci dalam penelitian ini merupakan petugas yang sudah ditetapkan menjadi pemegang program imunisasi TT bagi calon pengantin. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari ; a. 1 orang Petugas kesehatan petugas puskesmas penanggung jawab program imunisasi TT bagi calon pengantin, masing-masing dari Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Serpong utara b. 1 orang Petugas KUA penanggung jawab program imunisasi TT dan penataran bagi calon pengantin, masing-masing dari Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Serpong utara 2. Informan Pendukung Informan pendukung dalam penelitian ini terdiri dari ; a. 3 orang calon pengantin wanita. Kriteria inklusi : semua calon pengantin wanita baik yang sudah maupun yang belum melaksanakan imunisasi TT bagi calon pengantin, sudah terdaftar di KUA setempat, dan mengikuti kelas penataran calon pengantin.

C. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan laporan penelitian, ada beberapa tehnik, cara atau metode yang dilakukan oleh peneliti dan disesuaikan dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan sekunder. 30 1. Untuk data primer meliputi : a. Wawancara Moleong 2001 dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud untuk maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung face to face untuk mendapatkan informasi secara jelas dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Sesuai dengan jenisnya, peneliti memakai jenis wawancara tidak berstruktur adalah wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul secara sepontan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi ketika melakukan wawancara Sugiyono, 2007 dalam Prastowo, 2010. Field Morse 1985 dalam Holloway Wheeler, 1996, menyarankan bahwa wawancara harus selesai dalam satu jam. Peneliti harus melakukan kontrak waktu dengan partisipan, sehingga responden dapat merencanakan kegiatannya pada hari itu tanpa terganggu oleh wawancara, umumnya partisipan memang menginginkan waktunya cukup satu jam. Peneliti harus menggunakan penilaian mereka sendiri, mengikuti keinginan partisipan, dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan topik penelitiannya. Umumnya lama wawancara tidak lebih dari tiga jam. Jika lebih dari tiga jam, konsentrasi tidak akan diperoleh bahkan bila wawancara tersebut dilakukan oleh peneliti berpengalaman sekalipun. Beberapa kali wawancara singkat akan lebih efektif dibanding hanya satu kali dengan waktu yang panjang. 31 b. Observasi Observasi dilakukan sebagai penguat data sebelumnya serta untuk cross check data dan memperkaya informasi. Observasi dinilai dengan menggunakan lembar check list. Dalam penelitian ini, beberapa hal yang di observasi antara lain; 1 Kegiatan penataran calon pengantin yang dilakukan di Kantor Urusan Agama KUA, antara lain: a Pendaftaran calon pengantin dan pengumpulan berkas persyaratan nikah termasuk kartu imunisasi TT b Penjadwalan untuk penataran calon pengantin c Saat penataran : Memberikan materi kesehatan, antara lain : a. Kesehatan reproduksi, b. Imunisasi, c. Gizi ibu dan anak, d. Keluarga berencana KB, e. Penyakit infeksi menular seksual. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang terkait dengan penelitian. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil penelitian. Data sekunder yang di ambil dari telaah dokumen antara lain ; a. Program Puskesmas tahun 2011 tentang imunisasi TT bagi calon pengantin b. Persyaratan administratif pernikahan dari KUA 32

D. Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Petugas Kesehatan dan Dukungan Tokoh Agama terhadap Perilaku Ibu Balita dalam Imunisasi Campak di Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

3 26 144

Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan Tindakan Pengambilan Imunisasi TT di Poliklinik Ibu Hamil RSUP. Haji Adam Malik Tahun 2010

1 38 49

Pengaruh Kompetensi Petugas Imunisasi Terhadap Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

5 87 140

Pengaruh Pengetahuan Petugas Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Di Kabupaten Humbang Hasundutan

2 38 118

Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

2 41 60

EVALUASI PROGRAM SKRINING STATUS TETANUS TOXOID WANITA USIA SUBUR (TT WUS) DAN RIWAYAT KEJADIAN TETANUS NEONATARUM (TN) DI JEMBER TAHUN 2010

0 18 21

Penyelenggaraan suscatin oleh kantor urusan agama (KUA) di kota Tanggerang Selatan

0 28 0

Pelaksanaan Bimbingan Pra Nikah Bagi Calon Pengantin Di Kantor Urusan Agama (Kua) Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

6 75 120

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN STATUS IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

0 0 12

PERENCANAAN TUGAS DALAM PELAKSANAAN KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 11