Pengembangan Masyarakat PNPM MANDIRI
Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep alamiah lahir sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Kemiskinan merupakan persoalan struktural dan
multidimensional, mencakup politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Sehingga secara umum “Masyarakat Miskin” sebagai suatu kondisi masyarakat yang berada
dalam situasi kerentanan, ketidak berdayaan, keterisolasian, dan ketidak mampuan untuk menyampaikan aspirasinya. Situasi ini menyebabkan mereka tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan minimal kehidupannya secara layak.
Adapun dalam istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang
dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Untuk memahami pengertian tentang kemiskinan ada berbagai pendapat yang
dikemukakan
3
.
Menurut Suparlan, kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang
rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral, dan rasa harga diri mereka yang tergolong sebagai orang
miskin.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si
3
Gunawan Sumodiningrat, et.al., Kemiskinan Teori Fakta Dan Kebijakan Jakarta: PT Impac, 1999, h.1
miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Pendapat lain dikemukakan oleh setyawan yang menyatakan bahwa
kemiskinan adalah adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai-nilai tersebut secara
layak.
Kemiskinan menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf
kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental
maupun fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya. 2.
Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah yang rumit baik di lihat dari segi faktor penyebabnya maupun pengaruh yang ditimbulkannya. Penyebab kemiskinan
ditafsirkan orang secara sangat berbeda-beda, sehingga sulit mendapatkan suatu pandangan yang dapat disebut sebagai berlaku umum. Secara garis besar
pandangan-pandangan itu dapat dibedakan atas dua jenis. Yang pertama, mel
ibatkan kemiskinan itu sebagai akibat kekurangan yang “melekat pada diri”. Yang kedua adalah faktor penyebabnya adalah pada system masyarakat,
sedangkan individu hanya menjadi korbannya.
4
Ismawan mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan adalah persoalan aksesibilitas. Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses maka
manusia mempunyai keterbatasan pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali menjalankan apa yang dapat dilakukan. Dengan demikian, manusia
4
Jalaludin Rahmat, Kemiskinan dan Keterbelakangan di Negara-negara Muslim Bandung: PT Mizan,1990, h.36