Jumlah kelompok Mempunyai kartu keluarga KK 7. Mengajukan permohonan dengan melampirkan proposal
e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi
f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah 3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu
Munawaroh Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai
keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya.
4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk penyaluran
dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit sementara kebutuhan
masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam
masyarakat.
Tabel 2 DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK II PENERIMA MANFAAT
SPP BLM 2009
Nama Kelompok : Masitoh
Alamat kelompok : Kp Kebuyutan
No Nama Jabatan
Alamat Jenis Usaha
Jumlah Pinjaman 1
Masitoh Ketua
Kp Kbyt Dagang
Rp 2.000.000
2
Sofiyah Anggota
Kp Kbyt Dagang
Rp. 2.000.000
3
Hj. Solehah Anggota
Kp Kbyt Dagang
Rp.2.000.000
4
Rohilah Anggota
Kp Kbyt Dagang
Rp. 2.000.000
5 Aisah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 2.000.000
JUMLAH PINJAMAN 10.000.000
Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan desa kebuyutanTahun 2009
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwasaanya pada kelompok 2 mayoritas anggota peminjaman dana berjumlah Rp2000.000. yang rata-rata
dimanfaatkan oleh anggota dengan berdagangberusaha menjadi pedagang, seperti ibu Masitoh dengan meminjam dana sebesar dua juta dan dimanfaatkan untuk
berdagang sembako kecil-kecilan yang omset perbulannya rata-rata 1000.000. adapun pada Sofiyah, meminjam dana sebesar dua juta dengan dimanfaatkan
untuk berusaha berdagang Nasi uduk dengan pendapatan Rata-rata tiap bulannya Rp.100.000, dan ibu Hj Solehah dengan Jumlah peminjaman dua juta dengan
dimanfaatkan untuk berdagang, ibu Rohilah dengan usaha berdagang sembako
kecil-kecilan, dan begitu juga dengan ibu Aisah dengan jumlah dana pinjaman sebesar 2 juta dimanfaatkan untuk berdagang Nasi Uduk.
Pada hal ini anggota kelompok 2 yang menerima bantuan dana bergulir masing-masing setiap anggota mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 2.000.000.
Seperti ibu Masitoh yang meminjam dana sebesar Rp. 2.000.000 yang digunakan untuk berdagang sembako kecil-kecilan, sehingga dalam hal ini dapat dilihat pada
indikator konsumtif seperti: 1. Ibu masitoh udah tidak lagi memiliki modal usaha. 2. Ibu masitoh sudah berhenti berdagang. 3. Adapun pada saat ini Ibu Masitoh
sudah tidak berdagang semabako kecil-kecilan sehingga dalam hal ini kebutuhan pokok ibu Masitoh belum bisa terpenuhi dari hasil berdagang sembako tersebut.
Seperti pada anggota-anggota yang lain seperti ibu Sofiyah, Hj, Solehah yang pada saat ini sudah tidak lagi berjualan karena modal usaha mereka telah habis,
dan adapun dalam kelompok 2 ini pada ibu Rohilah yang masih berjualan. 1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 2 penerima
bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera. 2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah:
a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih
b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,bekerjasekolah dan bepergian
c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan dinding yang baik
d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan
e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi
f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah 3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu
Sofiyah Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai
keluarga sejahtera.
Sedangkan dalam
keluarga sejahtera
penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya.
4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk
penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit
sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar,
sehingga belum
mampu memberikan
perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat.
Tabel 3 DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK III PENERIMA MANFAAT
SPP BLM 2009
Nama Kelompok : Ihah F
Alamat kelompok : Kp Kebuyutan
No Nama Jabatan
Alamat Jenis Usaha
Jumlah Pinjaman
1 Ihah f
Ketua Kp Kbyt
Dagang Rp 1.000.000
2 Salmah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
3 Mo’ah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp.1.000.000
4 Suntinah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
5 Hasanah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
6 Fatimah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
7 Supyanti
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
8 Kasum
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
9 Malihah
Anggota Kp Kbyt
Dagang Rp. 1.000.000
10 Enyati Anggota
Kp Kbyt Dagang
Rp. 1.000.000
JUMLAH PINJAMAN Rp.10.000.000
Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan Desa KebuyutanTahun 2009
Berdasarkan tabel di atas mayoritas anggota penerima bantuan berjumlah 10 anggota dengan rata-rata peminjaman sebesar Rp 1.000.000, seeperti ibu Ihah F,
Salmah, Mo’ah, Suntinah, Hasanah, Fatimah, Supyanti, Kasum. Malihah, Enyati, yang merupakan penerima pinjaman dana dengan bedagang kecil-kecilan.
Dalam hal ini dari beberapa tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah dana SPP yang dipinjamkan kepada tiap-tiap kelompok berbeda-beda. Kelompok 1
yang diketuai oleh ibu Munawaroh mendapat pinjaman dana sebanyak 15 juta dengan jumlah anggota 10 orang. Sedangkan kelompok 2 yang diketuai oleh ibu
Masitoh mendapat pinjaman dana sebanyak 10 juta dengan jumlah anggota 5 orang. Kelompok 3 yang diketuai oleh ibu Ihah F mendapat pinjaman dana 10 juta
dengan jumlah kelompok 10 orang. 1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 3 penerima
bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera.
2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah: a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari
atau lebih b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk
dirumah,bekerjasekolah dan bepergian c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan
dinding yang baik d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana
kesehatan e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana
pelayanan kontrasepsi f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah
3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu Mo’ah Rp 50.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini
kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera
penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya.
4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk
penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit
sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar,
sehingga belum
mampu memberikan
perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat.
Dana yang dipinjamkan kepada anggota masing-masing kelompok berfariasi mulai dari 1 juta sampai 2 juta tergantung kebutuhan anggota, jumlah
minimal pinjaman 1 juta sedangkan jumlah maksimal pinjaman sebesar 2 juta dana tersebut digunakan oleh anggota kelompok untuk membuka usaha baru atau
menambah mengembangkan usaha yang sudah ada, menurut pengakuan sebagian besar informan yang kami wawancari bantuan SPP tersebut sangat membantu
mereka dalam mengembangkan ekonomi masyarakat desa. ” Alhamdulillah setelah adanya program SPP ini sedikit membantu pada
ekonomi kehidupan saya”
5
5
Wawancara Pribadi dengan Ibu Fatihah warga setempat, Serang, 10 Maret 09:30
Hal serupa dikatakan juga oleh salah satu warga masyarakat “ Setelah
adanya kegiatan ini saya jadi bisa punya usaha, walaupun usaha saya hanya berjualan nasi uduk tapi bisa membantu sedikit dalam kekurangan ekonomi saya”
6
Berkaca dari penuturan masyarakat diatas maka, pinjaman bantuan SPP simpan pinjam perempuan ini dianggap berhasil dalam memberdayakan
masyarakat desa Kebuyutan hal tersebut, tergambar pada poin berikut: 1. Adanya lapangan kerja baru
2. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat 3. berkembangnya usaha masyarakat
Mengenai waktu pelaksanaan SPP di desa Kebuyutan, beberapa responden menjelaskan sebagai berikut:
“Waktu itu saya mengetahui ada kegiatan dana begulir dari balai desa, ketika itu kepala desa mengumumkan kepada masyarakat untuk berkumpul di
balai desa setelah itu kepala desa dan ketua UPK menjelaskan bahwa ada kegiatan penyaluran dana atau simpan pinjam yang akan di
laksanakan di desa ini”.
7
Hal serupa juga dibenarkan oleh salah seorang ibu yang meminjam dana tersebut, dia mengatakan bahwa:
“Saya tau ada kegiatan simpan pinjam dari salah satu tetangga saya, waktu itu saya mendatangi belai desa, dan kepala desa menjelaskan dengan rinci
menganai kegiatan SPP yang sedang berjalan di desa ini”.
8
Sedangkan mengenai jumlah kelompok dan proses pelaksanaan program SPP salah seorang informan menjelaskan, “Di desa kami terdapat 3 kelompok dan
memiliki anggota antara 5 sampai dengan 10 anggota, serta memiliki masing- masing ketua kelompok
”.
9
6
Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti warga setempat, Serang, 10 Maret 15:30
7
Wawancara Pribadi dengan Umiyah warga setempat, Serang, 15 Maret 13:30
8
Wawancara Pribadi dengan Zakiyah anggota peminjam SPP , Serang, 17 Maret 10:00
9
Wawancara Pribadi dengan Iha Farihah Ketua Kelompok SPP, Serang, 18 Maret 15:30
Informan lain menjelaskan, “Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan angsuran SPP yaitu 10 kali dalam waktu 12 bulan, dimana jika ada keterlambatan
pengembalian pinjaman maka akan diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya”.
10
Dari beberapa hasil wawancara dengan beberapa informan, dapat disimpulkan bahwa program SPP ini sudah berjalan dengan baik dan sedikit
banyak telah membantu mengembangkan perekonomian masyarakat desa Kebuyutan. Hal ini juga diamini oleh bapak kepala desa dan Ketua UPK desa
Kebuyutan. Pendapat dari Kepala Desa bahwa:
“Program SPP ini memberikan fasilitas bantuan pendanaan permodalan kepada masyarakat miskin yang memiliki kelompok dan usaha serta memberikan
kemudahan akses dalam hal mendapatkan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mendorong penguatan kelembagaan
simpan pinjam oleh kaum perempuan untuk usaha ataupun untuk pemenuhan kebutuhan sosi
al dasar”.
11
Pendapat dari Ketua UPK bahwa: “Adanya program SPP sangatlah membantu untuk masyarakat miskin
yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, dan ini sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam program SPP, yaitu dimana ibu-ibu atau
kaum perempuan yang ingin mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan usahanya dapat diperoleh melalui pinjaman modal
program SPP yang diadakan oleh PNPM. Selain itu pula dengan adanya kegiatan ini kaum perempuan dapat mandiri dalam menghasilkan pendapatan tanpa
mengharapkan dari pendapatan suami mereka, dan ini dapat mendorong pengutan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum p
erempuan”.
12
10
Wawancara Pribadi dengan Masyitoh Ketua Kelompok SPP, Serang, 19 Maret 13:30
11
Wawancara Pribadi dengan Habudin kepala desa, Serang, 20 Maret 19:30
12
Wawancara Pribadi dengan Didik Darmadi ketua UPK, Serang, 21 Maret 09:00
Dalam hal ini beberapa kelompok yang menerima dana bergulir bervariasi dan begitupun dalam kelompoknya bervariasi jumlh dana yang digulirkan seperti
kelompok 1 dengan jumlah dana Rp 15.000.000 dan kelompok 2 Rp 10.000.000 serta kelompok 3 sebesar Rp 10.000.000.
Daftar Jumlah Kelompok Berdasarkan Jumlah Dana Yang digulirkan
No Kelompok
Anggota Jumlah Dana
Persentase 1
Kelompok 1 10
15 Juta 42, 8
2 Kelompok 2
5 10 Juta
28,6 3
Kelompok 3 10
10 Juta 28,6
Jumlah 35.000.000
100
Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah masing-masing kelompok yang menggurlirkan dana kepada warga desa masyarakat sangat
bervariasi. Kelompok 1 dengan jumlah 10 anggota dan dengan jumlah dana yang dipinjamkan sebesar 15 juta dengan persentase 42,8 . Dan pada kelompok 2
dengan jumlah anggota 5 anggota serta jumlah dana yang digulirkan sebesar 10 juta dengan persentase 28,6 . Serta pada kelompok 3 dengan jumlah dana yang
digulirkan berjumlah 10 juta dan anggota berjumlah 10 anggota dengan persentase 28,6.