Jumlah kelompok Mempunyai kartu keluarga KK 7. Mengajukan permohonan dengan melampirkan proposal

e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah 3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu Munawaroh Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya. 4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat. Tabel 2 DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK II PENERIMA MANFAAT SPP BLM 2009 Nama Kelompok : Masitoh Alamat kelompok : Kp Kebuyutan No Nama Jabatan Alamat Jenis Usaha Jumlah Pinjaman 1 Masitoh Ketua Kp Kbyt Dagang Rp 2.000.000 2 Sofiyah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000 3 Hj. Solehah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp.2.000.000 4 Rohilah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000 5 Aisah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000 JUMLAH PINJAMAN 10.000.000 Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan desa kebuyutanTahun 2009 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwasaanya pada kelompok 2 mayoritas anggota peminjaman dana berjumlah Rp2000.000. yang rata-rata dimanfaatkan oleh anggota dengan berdagangberusaha menjadi pedagang, seperti ibu Masitoh dengan meminjam dana sebesar dua juta dan dimanfaatkan untuk berdagang sembako kecil-kecilan yang omset perbulannya rata-rata 1000.000. adapun pada Sofiyah, meminjam dana sebesar dua juta dengan dimanfaatkan untuk berusaha berdagang Nasi uduk dengan pendapatan Rata-rata tiap bulannya Rp.100.000, dan ibu Hj Solehah dengan Jumlah peminjaman dua juta dengan dimanfaatkan untuk berdagang, ibu Rohilah dengan usaha berdagang sembako kecil-kecilan, dan begitu juga dengan ibu Aisah dengan jumlah dana pinjaman sebesar 2 juta dimanfaatkan untuk berdagang Nasi Uduk. Pada hal ini anggota kelompok 2 yang menerima bantuan dana bergulir masing-masing setiap anggota mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 2.000.000. Seperti ibu Masitoh yang meminjam dana sebesar Rp. 2.000.000 yang digunakan untuk berdagang sembako kecil-kecilan, sehingga dalam hal ini dapat dilihat pada indikator konsumtif seperti: 1. Ibu masitoh udah tidak lagi memiliki modal usaha. 2. Ibu masitoh sudah berhenti berdagang. 3. Adapun pada saat ini Ibu Masitoh sudah tidak berdagang semabako kecil-kecilan sehingga dalam hal ini kebutuhan pokok ibu Masitoh belum bisa terpenuhi dari hasil berdagang sembako tersebut. Seperti pada anggota-anggota yang lain seperti ibu Sofiyah, Hj, Solehah yang pada saat ini sudah tidak lagi berjualan karena modal usaha mereka telah habis, dan adapun dalam kelompok 2 ini pada ibu Rohilah yang masih berjualan. 1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 2 penerima bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera. 2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah: a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,bekerjasekolah dan bepergian c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan dinding yang baik d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah 3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu Sofiyah Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya. 4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat. Tabel 3 DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK III PENERIMA MANFAAT SPP BLM 2009 Nama Kelompok : Ihah F Alamat kelompok : Kp Kebuyutan No Nama Jabatan Alamat Jenis Usaha Jumlah Pinjaman 1 Ihah f Ketua Kp Kbyt Dagang Rp 1.000.000 2 Salmah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 3 Mo’ah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp.1.000.000 4 Suntinah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 5 Hasanah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 6 Fatimah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 7 Supyanti Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 8 Kasum Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 9 Malihah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 10 Enyati Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000 JUMLAH PINJAMAN Rp.10.000.000 Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan Desa KebuyutanTahun 2009 Berdasarkan tabel di atas mayoritas anggota penerima bantuan berjumlah 10 anggota dengan rata-rata peminjaman sebesar Rp 1.000.000, seeperti ibu Ihah F, Salmah, Mo’ah, Suntinah, Hasanah, Fatimah, Supyanti, Kasum. Malihah, Enyati, yang merupakan penerima pinjaman dana dengan bedagang kecil-kecilan. Dalam hal ini dari beberapa tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah dana SPP yang dipinjamkan kepada tiap-tiap kelompok berbeda-beda. Kelompok 1 yang diketuai oleh ibu Munawaroh mendapat pinjaman dana sebanyak 15 juta dengan jumlah anggota 10 orang. Sedangkan kelompok 2 yang diketuai oleh ibu Masitoh mendapat pinjaman dana sebanyak 10 juta dengan jumlah anggota 5 orang. Kelompok 3 yang diketuai oleh ibu Ihah F mendapat pinjaman dana 10 juta dengan jumlah kelompok 10 orang. 1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 3 penerima bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera. 2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah: a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,bekerjasekolah dan bepergian c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan dinding yang baik d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah 3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu Mo’ah Rp 50.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya. 4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat. Dana yang dipinjamkan kepada anggota masing-masing kelompok berfariasi mulai dari 1 juta sampai 2 juta tergantung kebutuhan anggota, jumlah minimal pinjaman 1 juta sedangkan jumlah maksimal pinjaman sebesar 2 juta dana tersebut digunakan oleh anggota kelompok untuk membuka usaha baru atau menambah mengembangkan usaha yang sudah ada, menurut pengakuan sebagian besar informan yang kami wawancari bantuan SPP tersebut sangat membantu mereka dalam mengembangkan ekonomi masyarakat desa. ” Alhamdulillah setelah adanya program SPP ini sedikit membantu pada ekonomi kehidupan saya” 5 5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Fatihah warga setempat, Serang, 10 Maret 09:30 Hal serupa dikatakan juga oleh salah satu warga masyarakat “ Setelah adanya kegiatan ini saya jadi bisa punya usaha, walaupun usaha saya hanya berjualan nasi uduk tapi bisa membantu sedikit dalam kekurangan ekonomi saya” 6 Berkaca dari penuturan masyarakat diatas maka, pinjaman bantuan SPP simpan pinjam perempuan ini dianggap berhasil dalam memberdayakan masyarakat desa Kebuyutan hal tersebut, tergambar pada poin berikut: 1. Adanya lapangan kerja baru 2. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat 3. berkembangnya usaha masyarakat Mengenai waktu pelaksanaan SPP di desa Kebuyutan, beberapa responden menjelaskan sebagai berikut: “Waktu itu saya mengetahui ada kegiatan dana begulir dari balai desa, ketika itu kepala desa mengumumkan kepada masyarakat untuk berkumpul di balai desa setelah itu kepala desa dan ketua UPK menjelaskan bahwa ada kegiatan penyaluran dana atau simpan pinjam yang akan di laksanakan di desa ini”. 7 Hal serupa juga dibenarkan oleh salah seorang ibu yang meminjam dana tersebut, dia mengatakan bahwa: “Saya tau ada kegiatan simpan pinjam dari salah satu tetangga saya, waktu itu saya mendatangi belai desa, dan kepala desa menjelaskan dengan rinci menganai kegiatan SPP yang sedang berjalan di desa ini”. 8 Sedangkan mengenai jumlah kelompok dan proses pelaksanaan program SPP salah seorang informan menjelaskan, “Di desa kami terdapat 3 kelompok dan memiliki anggota antara 5 sampai dengan 10 anggota, serta memiliki masing- masing ketua kelompok ”. 9 6 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti warga setempat, Serang, 10 Maret 15:30 7 Wawancara Pribadi dengan Umiyah warga setempat, Serang, 15 Maret 13:30 8 Wawancara Pribadi dengan Zakiyah anggota peminjam SPP , Serang, 17 Maret 10:00 9 Wawancara Pribadi dengan Iha Farihah Ketua Kelompok SPP, Serang, 18 Maret 15:30 Informan lain menjelaskan, “Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan angsuran SPP yaitu 10 kali dalam waktu 12 bulan, dimana jika ada keterlambatan pengembalian pinjaman maka akan diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya”. 10 Dari beberapa hasil wawancara dengan beberapa informan, dapat disimpulkan bahwa program SPP ini sudah berjalan dengan baik dan sedikit banyak telah membantu mengembangkan perekonomian masyarakat desa Kebuyutan. Hal ini juga diamini oleh bapak kepala desa dan Ketua UPK desa Kebuyutan. Pendapat dari Kepala Desa bahwa: “Program SPP ini memberikan fasilitas bantuan pendanaan permodalan kepada masyarakat miskin yang memiliki kelompok dan usaha serta memberikan kemudahan akses dalam hal mendapatkan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan untuk usaha ataupun untuk pemenuhan kebutuhan sosi al dasar”. 11 Pendapat dari Ketua UPK bahwa: “Adanya program SPP sangatlah membantu untuk masyarakat miskin yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, dan ini sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam program SPP, yaitu dimana ibu-ibu atau kaum perempuan yang ingin mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan usahanya dapat diperoleh melalui pinjaman modal program SPP yang diadakan oleh PNPM. Selain itu pula dengan adanya kegiatan ini kaum perempuan dapat mandiri dalam menghasilkan pendapatan tanpa mengharapkan dari pendapatan suami mereka, dan ini dapat mendorong pengutan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum p erempuan”. 12 10 Wawancara Pribadi dengan Masyitoh Ketua Kelompok SPP, Serang, 19 Maret 13:30 11 Wawancara Pribadi dengan Habudin kepala desa, Serang, 20 Maret 19:30 12 Wawancara Pribadi dengan Didik Darmadi ketua UPK, Serang, 21 Maret 09:00 Dalam hal ini beberapa kelompok yang menerima dana bergulir bervariasi dan begitupun dalam kelompoknya bervariasi jumlh dana yang digulirkan seperti kelompok 1 dengan jumlah dana Rp 15.000.000 dan kelompok 2 Rp 10.000.000 serta kelompok 3 sebesar Rp 10.000.000. Daftar Jumlah Kelompok Berdasarkan Jumlah Dana Yang digulirkan No Kelompok Anggota Jumlah Dana Persentase 1 Kelompok 1 10 15 Juta 42, 8 2 Kelompok 2 5 10 Juta 28,6 3 Kelompok 3 10 10 Juta 28,6 Jumlah 35.000.000 100 Sumber: Diolah dari hasil penelitian Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah masing-masing kelompok yang menggurlirkan dana kepada warga desa masyarakat sangat bervariasi. Kelompok 1 dengan jumlah 10 anggota dan dengan jumlah dana yang dipinjamkan sebesar 15 juta dengan persentase 42,8 . Dan pada kelompok 2 dengan jumlah anggota 5 anggota serta jumlah dana yang digulirkan sebesar 10 juta dengan persentase 28,6 . Serta pada kelompok 3 dengan jumlah dana yang digulirkan berjumlah 10 juta dan anggota berjumlah 10 anggota dengan persentase 28,6.

C. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Peminjam Dana Bergulir

PNPM Mandiri di Desa Kebuyutan Tirtayasa Pelaksanaan program dana berguli yang dilaksanakan oleh PNPM Mandiri perdesaan di desa kebuyutan sudah bisa dikatakan membantu dalam mensejahterakan masyarakat, seperti halnya dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang miskin dan sejahtera dalam tabel berikut: Jumlah Masyarakat dalam Peningkatan Kesejahteraan No Tingkat kesejahteraan Jumlah Persentase 1 Yang mendapat bantuan dana 25 4,6 2 Yang tidak mendapatkam bantuan dana 93 17,3 3 Masyarakat pada tingkat ekonomi sedang 100 18,9 4 Masyarakat pada tingkat ekonomi atas 78 14,5 5 Masyarakat pada tingkat ekonomi miskin 239 44,6 Jumlah 535 100 Sumber: Diolah dari hasil penelitian Dari tabel diatas dilihat bahwa kondisi masyarakat pada tingat kesejahteraannya belum bisa dikatakan sejahtera karena mayoritas yang terdapat di daerah penelitian, warga masyarakat desa Kebuyutan berkondisi pada warga yang tingkat ekonominya miskinkeluarga miskin dengan jumlah 239 dengan persentase 44,6 , sedangkan dalam kondisi keluarga yang sejahtera atau apada tingkat ekonomi atas berjumlah 78 dengan persentase 14,5 . Sedangkan dalam kondisi masyarakat pada tingkat ekonominya sedang berjumlah 100 dengan pesentase 18,9 , dan bagi warga masyarakat yang mendapatkan bantuan dana untuk pengembangan pada tingkat ekonominya berjumlah 25 dengan persentase 4,6 . Dari pembahasan diatas dapat di lihat bahwa tingkat kesejahteran masyarakat belum bisa dikatakan pada tingkat masyarakat yang sejahtera, karena dalam hal ini kedaan masyarakat masih banyak yang tergolong keluarga miskin. Begitu halnya dengan program PNPM Mandiri yang dilaksanakan di daerah penelitian bahwasannya program yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif namun pada dasarnya PNPM Mandiri belum mampu mensejahterkan masyarakat, dan belum mampu mengeluarkan masyarakat dari lingkaran kemiskinan, PNPM Mandiri hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar hidup yang sifatnya parsial tidak berkelanjutan. Dalam hal ini kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pada indikator kesejahteraan masyrakat seperti dalam tabel: N O INDIKATOR KAYA SEDANG MISKIN 1 Rumah Batu Kayu Bambu 2 a. Atap Seng Tegel Seng Seng bekas 3 b. dinding Batu Papantembok Gamacca 4 c. lantai Tegel Papansemen Tanah 5 d. WC Ada Ada Tidak ada 6 Fasilitas Ada lengkap Kurang Tidak ada 7 a. TV TV warna TV hitam putih Tidak ada 8 b. radio Radio Tape Radio baterei Tidak ada 9 c. Listrik Ada Ada Tidak ada 10 Pendapatanrpbul an 800.000 keatas 400.000-750.000 150.000-300.000 11 Pendidikan SMPSMA keatas SDSMP Tidak sekolahSD 12 Kepemilikan lahan 1 Ha keatas 10 a – 1 ha 0-5 a 13 Kepemilikan ternak 5 ekor sapi keatas 2-4 ekor sapi Ayam 1 ekor sapi 14 Kepemilikan kendaraan Mobil Motor Tidak ada 15 Kesehatan Rumah Sakit Pustumantra kesehatan Sanrodukun 16 Pola makan 3x sehariberasdagi ng 2x sehariberasjagungik an bolu 2x sehariberasjagungik an teridaun singkong 17 Status kepemilikan Milik sendiri Menumpang Tidak ada Sumber: http:aalmarusy.blogspot.com201102indikator-tingkat-kesejahteraan.html Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa standar kesejahteraan masyarakat dapat di ukur pada indikator-indikator kesejahreraan yang mana dalam indikator kesejahteraan masyarakat dijelaskan secara rinci beberapa poin yang terkandung didalamnya, seperti masyarakat yang sejahtera memiliki rumah dengan beratapkan seng baru dan berlantaikan keramik, sedangkan masyarakat yang tidak sejahtera memiliki rumah yang berdinding gubuk dan beralaskan tanah dengan atap seng bekas. Adapun dalam pelaksanaan program dana bergulir yang dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Kebuyutan. bantuan dana ini diprioritaskan bagi masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan memerluakan penambahan modal usaha berdasarkan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Dengan adanya PNPM Mandiri yang membantu memberikan permodalan pinjaman dana bergulir serta pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha kecil dengan tujuan pemberdayaan masyarakat atau KSM-KSM sangat tertarik dan antusias delam meminjam dana bergulir tersebut. Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Edi Suharto tentang aras pemberdayaan, yakni aras mikro, aras mizzo, dan aras makro, peneliti melihat pemberdayaan masyarakat melalui bantuan pinjaman dana bergulir ini bersinergi pada Arras Mizzo adalah pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensinya. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar masyarakat memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Sedangkan Arras Makro adalah pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar, karena sasaran perubahan diarahkan apada sistem lingkungannnya yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, pegorganisasian masyarakat, manajeman konflik, adalah beberapa startaegi dalam pendekatan ini.

Dokumen yang terkait

Potensi Masyarakat Dalam Mengelola Koperasi Pertambangan Emas di Desa Keude Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya

4 115 132

Persepsi masyarakat terhadap implementasi program kerja kesejahteraan sosial oleh pemerintah kecamatan Medan Selayang.

5 108 116

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 1 9

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 2 15

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM MANDIRI PERDESAAN Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui PNPM Mandiri Perdesaan, Studi Kasus Realisasi Simpan Pinjam Khusus Perempuan sebagai Modal Usaha Di Desa Bulurejo Kecamatan Gondangrejo Kab

0 0 16

Implementasi Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Di Desa Malangjiwan Kecamatan Colomadu Karanganyar.

0 0 19

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MD) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PESALAKAN, KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BATANG.

4 59 148

ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KARKITAN BAYAT KLATEN KESEJAHTERAAN MASYARAKAANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KARKITAN BAYAT KLATEN

0 0 10