Aksi Sosial Tahapan-tahapan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pada tahap perencanaan ini masyarakat sebagai subjek utama dari pengembangan masyarakat diharapkan menjadi perencana sosial yang memiliki kapasitas untuk mengidentifikasi masalah dan potensi, membuat program serta memprediksi tantangan dan hambatannya. Pada tahap ini, ada beberapa metode perencanaan yang dirancang atau didesain untuk mengkondisikan partisipasi warga masyarakat. Metodologi riset partisipatif merupakan mekanisme untuk mengikat warga untuk berpertisipasi secara maksimal dalam penyelenggaraan program tersebut. 28

2. Tahap Pelaksanaan

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat adalah ikut sertadalam pelaksanaan program telah direncanakan sebelumnya. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan diikuti secara seksama dan cermat. Warga masyarakat aktifsebagai pelaksana maupun pemanfaat program. Masyarakat sebagaipelaksana mereka misalnya berpartisipasi dalam perumusan prosedur, aturan main dan mekanisme pelaksanaan program serta aktif dalam pelaksanaan itu sendiri. Masyarakat sebagai pemanfaat program, mereka bertangung jawab penuh terhadap program yang diberikan oelh pemerintah atau lembaga bagi kemanfatn dan kemandiriannya. Mereka betul-betul melaksanaan program untuk memperdayakan dirinya dalam aspek yang lebih luas. 29 28 Tantan Hemansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, h. 69 29 Ibid., h.70

3. Tahap Pelembagaan Program

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat ikut serta merumuskan keberlanjutan atau pelembagaan program.langkah pertisipasinya, masyarakat ikut serta dalam merumuskan dan membuat model-model pendanaan program, penguatan lembaga-lembaga pengelola program dan melakukan pengkaderan anggota masyarakat sebagai penguatan SDM bagi program tersebut. Partisipasi pada tahap ini memiliki makna penting, karena masyarakat yang akan melanjutkan perlu dipersiapkan agar mereka dapat berbuat, berkayra dan bekerja bagi kesinambungan program tersebut. Dengan demikian, masyarakat dapat terbiasa dan sudah memiliki kapasitas serta jaringan dalam melakukan operasionalisasinya. 30

4. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Pada tahap monitoring dan evaluasi masyarakat ikut serta mengawasi pelaksanaan program. Pengawasan ini penting agar menjadi program pemberdayaan tersebut dapat memiliki kinerja yang baik secara administrative maupun subtantif. Kinerja administrative artinya tata pelaksanaan dapat di pertanggung jawabkan dengan dokumen-dokumen pelaporan yang semestinya berlaku atau sesuai dengan perundang-undangan. Kinerja subtantif berarti program dapat memberikan perubahan nyata baik kemaslahatan publik. 31 30 Hemansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, h.71 31 Ibid., h.71

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis Desa Kebuyutan

Desa kebuyutan merupakan hasil pemekaran dari Desa Kemanisan. Desa Kemanisan sendiri merupakan desa yang telah lama berdiri yaitu pada tahun 1960-an. Selanjutnya pada tahun 1982, desa Kemanisan dipecah menjadi dua desa, yaitu desa Kemanisan dan desa Kebuyutan. Setelah diadakan pemekaran wilayah, desa Kebuyutan mengalami banyak perubahan, perubahan tersebut dapat dilihat dari adaministrasi desa, di mana desa ini menjadi mandiri dan dapat mengatur sendiri kegiatan serta sistem administrasinya. Desa Kebuyutan adalah desa yang berada di wilayah Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Desa Kebuyutan adalah salah satu dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Tirtayasa. Desa Kebuyutan memiliki batas- batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Kebon b. Sebelah Selatan : Sungai Ciujung Lama c. Sebelah Timur : Desa Samparwadi d. Sebalah Barat : Desa Kemanisan Adapun posisi desa Kebuyutan dari pusat pemerintahan yaitu dari kantor kecamatan berjarak 5 Km, dan dari pusat pemerintahan kota administrasi bertempuh 25 Km, dari kabupaten Serang berjarak 25 Km, sedangkan dari ibu kota propinsi Banten berjarak 25 Km, dan dari ibukota negara berjarak 100 Km. 38

Dokumen yang terkait

Potensi Masyarakat Dalam Mengelola Koperasi Pertambangan Emas di Desa Keude Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya

4 115 132

Persepsi masyarakat terhadap implementasi program kerja kesejahteraan sosial oleh pemerintah kecamatan Medan Selayang.

5 108 116

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 1 9

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 2 15

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM MANDIRI PERDESAAN Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui PNPM Mandiri Perdesaan, Studi Kasus Realisasi Simpan Pinjam Khusus Perempuan sebagai Modal Usaha Di Desa Bulurejo Kecamatan Gondangrejo Kab

0 0 16

Implementasi Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Di Desa Malangjiwan Kecamatan Colomadu Karanganyar.

0 0 19

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MD) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PESALAKAN, KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BATANG.

4 59 148

ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KARKITAN BAYAT KLATEN KESEJAHTERAAN MASYARAKAANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI PEDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KARKITAN BAYAT KLATEN

0 0 10