akan mewujud dengan baik bila masyarakat sebagai pelaku utama dalam pelaksaan program tersebut memiliki peran dan kewenangan yang lebih baik.
27
1. Tahap Perencanaan
Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dalam program pengembangan masyarakat, indikatornya dapat dilihat pada keikutsertaan
anggota masyarakat dalam musyawarah penentuan program, identifikasi dan masalah, ataupun pembuatan formula kegiatanprogram kemasyarakatan
tersebut. Konteks partisipasi dalam tahap perencanaan memang anggota
masyarakatpun akan terbagi pada dua bagian: pertama mereka menjadi partisipasi pasif. Mereka yang hadir dan datang serta hanya menyetujui hasil
musyawarah tersebut. Kedua, mereka menjadi partisipan aktif. Mereka hadirdan memberikan pendapat yang kritis serta konstruktif bagi pelaksanaan
suatu program. Partisipasi dan perencanaan ini juga merupakan bagian dari proses belajar
sosial dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat untuk merencanakan, mengambil keputusan, menghargai pendapat orang lain dan sebagainya.
Partisipasi sebagai bagian dari proses belajar sosial adalah hal penting karena menempatkan masyarakat sebagai actor utama dan fasilitator hanya sebagai
stimulator.
27
Tantan Hermansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009, h.65
Pada tahap perencanaan ini masyarakat sebagai subjek utama dari pengembangan masyarakat diharapkan menjadi perencana sosial yang memiliki
kapasitas untuk mengidentifikasi masalah dan potensi, membuat program serta memprediksi tantangan dan hambatannya.
Pada tahap ini, ada beberapa metode perencanaan yang dirancang atau didesain untuk mengkondisikan partisipasi warga masyarakat. Metodologi riset
partisipatif merupakan mekanisme untuk mengikat warga untuk berpertisipasi secara maksimal dalam penyelenggaraan program tersebut.
28
2. Tahap Pelaksanaan
Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat adalah ikut sertadalam pelaksanaan program telah direncanakan sebelumnya. Rangkaian kegiatan
dalam pelaksanaan diikuti secara seksama dan cermat. Warga masyarakat aktifsebagai
pelaksana maupun
pemanfaat program.
Masyarakat sebagaipelaksana mereka misalnya berpartisipasi dalam perumusan prosedur,
aturan main dan mekanisme pelaksanaan program serta aktif dalam pelaksanaan itu sendiri. Masyarakat sebagai pemanfaat program, mereka
bertangung jawab penuh terhadap program yang diberikan oelh pemerintah atau lembaga bagi kemanfatn dan kemandiriannya. Mereka betul-betul
melaksanaan program untuk memperdayakan dirinya dalam aspek yang lebih luas.
29
28
Tantan Hemansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, h. 69
29
Ibid., h.70