12
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan persepsi tentang Therapeutuc Community dengan
harapan untuk pulih dari Napza.
1.4.2 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Manfaat teoritis untuk penelitian ini: Diharapkan memberikan sumbangan teoritis bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan psikologi klinis pada khususnya, berupa data empiris tentang hubungan persepsi tentang Therapeutic Community dengan
harapan untuk pulih dari Napza. 2. Manfaat Praktis untuk penelitian ini:
a. Bagi residen Bagi residen diharapkan dapat membuka dan menambah wawasan mengenai
persepsi tentang therapeutic community dengan harapan untuk pulih dari Napza guna membantu mereka dalam proses pemulihan agar mereka dapat
bertahan untuk tidak kembali menggunakan Napza.
13
b. Bagi lembaga terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif serta
dapat meningkatkan kualitas pelayanan berkaitan dengan penanganan pemulihan bagi para residen.
c. Bagi Konselor Diharapkan penelitian dapat memberi tambahan informasi tentang persepsi
Therapeutic Community dengan harapan untuk pulih dari napza, sehingga konselor dapat mengarahkan anak didiknya.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tentang deskripsi teoritis tentang harapan, persepsi, Therapeutic Community, Napza, kerangka berpikir, serta hipotesis
penelitian.
2.1 Harapan 2.1.1 Definisi Harapan
Konsep harapan sudah dibahas selama bertahun-tahun dalam kepustakaan filsafat, teologi, psikologi dan sosiologi termasuk dalam penerapannya di setting
klinis Farran, Herth Popovitch, 1995. Terdapat berbagai definisi tentang harapan. Menurut Petterson Selligman 2004 harapan selalu mengacu pada
suatu ekspektansi positif. Religd, dalam Rice, 2000 Harapan memungkinkan seseorang untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan stressful dengan
mengharapkan hasil yang positif. Karena hasil positif yang diharapkan maka seseorang termotivasi untuk bertindak dalam menghadapi ketidakpastian.
Dalam psikologi, harapan didefinisikan pertama kali oleh Lynch Raleigh, dalam Rice, 2000. Lynch mendefinisikan harapan sebagai pengetahuan mendasar
bahwa situasi sulit dapat diatasi sehingga tujuan dapat dicapai. “the fundamental knowledge that a difficult situation can be worked out and
that goals can be reached” Religh, dalam Rice, 2000. Kemudian Stotland Raleigh, dalam Rice, 2000 membuat revolusi dalam
pemahaman tentang konsep harapan dalam psikologi dengan mengembangkan
14