Variasi harapan berdasarkan kombinasi willpower dan waypower

22 suatu rencana baru melainkan kebanykan orang cenderung merasa terhambat dan kehabisan cara ketika mengalami hambatan dalam usaha pencapaian tujuan.

2.1.3 Variasi harapan berdasarkan kombinasi willpower dan waypower

Menurut Snyder 1994, seseorang yang memiliki personal sense of willpower sebaliknya juga memiliki pemikiran terkait waypower menuju pencapaian tujuan yang didambakan. Namun seringkali hal ini tidak terjadi. Penelitian menunjukan bahwa seseorang dengan kemampuan berpikir willpower tidak selalu memiliki pemikiran terkait waypower. Seseorang yang tidak memiliki keduanya, willpower dan waypower, tidak dapat dikatakan bahwa harapannya tinggi. Terdapat 4 empat jenis variasi tentang kombinasi willpower dan waypower Snyder, 1994, yaitu: Willpower rendah Waypower rendah Willpower tinggi Waypower rendah Willpower rendah Waypower tinggi Willpower tinggi Waypower tinggi Table 2.4 Kombinasi willpower dan waypower Dalam kombinasi pertama Willpower rendah dan Waypower rendah. Seseorang dapat dikatakan memiliki tingkat harapan yang rendah. Menurut Snyder 1994, seseorang dengan kombinasi pertama ini rentan mengalami depresi karena selalu berpikir dirnya tidak mampu meraih tujuan yang didambakannya. Hal ini akan semakin memburuk ketika seseorang tidak mampu mendefinisikan atau mengoprasionalkan tujuannya. 23 Pada kombibasi kedua Willpower tinggi dan Waypower rendah. Seseorang tampak memiliki energi secara mental yang cukup untuk mencapai tujuan yang didambakan namun tidak berpkir bahwa dirinya menuju tujuan yang didambakan. Menurut Snyder 1994, dalam beberapa keadaan, ketidak mampuan seseorang dalam berpikir tentang cara untuk mencapai suatu tujuan waypower cenderung mengakibatkan frustasi atau kemarahan yang diasosiasikan dengan kinerjanya yang buruk. Selain itu, ketika waypower yang rendah terus dirasakan dalam jangka waktu yang lama maka seseorang cenderung akan mengalami kehilangan willpower. Sesangkan dengan kombinasi ketiga Willpower rendah dan Waypower tinggi, dalam benaknya memiliki berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan tentang bagaimana caranya meraih tujuan namun cenderung memiliki keyakinan yang rendah akan kemampuannya dalam menggunakan berbagai kemungkinan cara yang ada Snyder, 1994. Willpower yang rendah dalam kombinasi ini dapat merefleksikan defisiensi jangka panjang dalam keyakinan bahwa dirinya memiliki kapasitas untuk meraih tujuan yang didambakannya. Selain itu, kombinasi ini dalam jangka pendek juga dapat merefleksikan energi mental yang menurun karena beberapa kemunduran yang dialami saat ini. Gejala burnout merupakan suatu manifestasi dari kombinasi ini. Tindakan seseorang dalam kombinasi ini dalam mencapai tujuannya tampak datar. Meskipun seringkali mereka dapat membuat orang terkesan dengan ide dan pekerjaan yang dilakukannya namun proses yang dilakukannya tampak seperti suatu perjuangan yang konstan atau 24 terkesan sebagai suatu rutinitas. Mereka dapat menceritakan bagaimana suatu pekerjaan dapat diselesaikan namun mereka seringkali tampak depresif. Kombinasi terakhir Waypower tinggi dan Waypower tinggi merupakan profil diri seseorang dengan tingkat harapan yang tinggi. Seseorang cenderung memiliki mental yang sangat memadai dan memiliki ide tentang cara meraih tujuan yang juga sangat memadai Snyder, 1994. Seseorang dengan tingkat harapan yang tinggi memiliki tujuan yang jelas dalam benaknya dan terus menerus berpikir tentang cara untuk mendapatkannya. Mereka tampak sangat fokus pada tujuan yang didambakannya dan bebas bergerak dari satu ide ke ide yang dapat memfasilitasinya mendapatkan tujuannya. Intinya seseorang dengan tingkat harapan yang tinggi tampak sangat aktif dalam berpikir dan mereka tampak selalu yakin bahwa tersedia pilihan-pilihan cara untuk meraih tujuan yang didambakannya.

2.1.4 Karakteristik Individu Dengan Tingkat Harapan Tinggi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kekuatan karakter dengan resiliensi residen narkoba di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitas badan narkotika nasioanl lido

7 46 139

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Faktor-faktor yang mempengaruhi posttraumatic growth pada recovering addict di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN lido

2 27 333

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Pola komunikasi antara Penyuluh Agama dengan Residen dalam pembinaan sosial keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotik Nasional (BNN) Lido

7 46 94

Interaksi Sosial Antar Pasien Napza Pada Program Therapeutic Community Di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

1 7 219

Penyelenggaraan Makanan, Konsumsi Pangan, dan Status Gizi Residen di Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional

0 3 168

PENGARUH PERILAKU APARATUR BIROKRASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TERAPI DAN REHABILITASI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN).

0 0 2

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18