Pengertian Therapeutic Community TC Konsep Therapeutic Community TC Cardinal Rules Tahapan Program

37 Act as it You can’t keep it unless You give it away To be Aware is To be alive Do Your things right everything else will follow Understanding is rather Than to be Understood Compensation is valid Be careful what You ask for, You Might just get it Blind Faith No free lunch Trust your enviorentmen Honesty Personal growth before vested status What goes around shall comes around

2.5.2 Pengertian Therapeutic Community TC

Therapeutic Community TC adalah suatu metode rehabilitasi sosial yang ditujukan kepada korban penyalahgunaan narkoba, yang merupakan sebuah “keluarga” terdiri atas orang-orang yang mempunyai masalah yang sama dan memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menolong diri sendiri dan sesama yang dipimpin oleh seseorang dari mereka, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari yang negatif ke arah tingkah laku yang positif Winanti, Lapas Klas IIA Narkotika. Therapeutic Community TC adalah sekelompok orang yang mempunyai masalah yang sama, mereka berkumpul untuk saling bantu dalam mengatasi 38 masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain, man helping man to help himself, yaitu seseorang menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri BNN.

2.5.3 Konsep Therapeutic Community TC

Menurut Winanti, konsep Therapeutic Community yaitu menolong diri sendiri, dapat dilakukan dengan adanya keyakinan bahwa: a. Setiap orang bisa berubah. b. Kelompok bisa mendukung untuk berubah. c. Setiap individu harus bertanggung jawab. d. Program terstruktur dapat menyediakan lingkungan aman dan kondusif bagi perubahan. e. Adanya partisipasi aktif.

2.5.4 Komponen Therapeutic Community

Dalam menjalankan metode Therapeutic Community, tidak cukup hanya menerapkan filosofi tertulis dan tidak tertulis saja. Masih ada komponen lain yang disebut sebagai empat struktur dan lima pilar four structures and five pillars BNN Bekerjasama Dengan Departemen Sosial R.I, 2004.

2.5.4.1 Kategori Empat struktur 1. Behavior Management Shaping pembentukan tingkah laku

Yaitu perubahan perilaku yang diarahkan pada kemampuan untuk mengelola kehidupannya sehingga terbentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat. 39

2. Emotional and Psychological pengendalian emosi dan psikologi

Yaitu perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan kemampuan penyesuaian diri secara emosional dan psikologis, seperti murung, tertutup, cepat marah, perasaan bersalah, dan lain-lain ke arah perilaku yang positif.

3. Intelectual and Spiritual pengembangan pemikiran dan kerohanian

Yaitu perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan aspek pengetahuan, sehingga mampu menghadapi dan mengatasi tugas-tugas kehidupannya serta didukung dengan nilai-nilai spiritual, etika, estetika, moral dan sosial.

4. Vocational and Survival keterampilan kerja dan keterampilan bersosialisasi

serta bertahan hidup Yaitu perubahan perilaku yang diarahkan pada peningkatan kemampuan dan keterampilan residen yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari dan tugas-tugas kehidupannya.

2.5.4.2 Kategori Lima Pilar 5 tonggak dalam program 1. Family Milieu Concept Konsep Kekeluargaan

Yaitu suatu metode yang menggunakan konsep kekeluargaan dalam proses dan pelaksanaannya.

2. Peer Pressure Tekanan Rekan Sebaya

Yaitu suatu metode yang menggunakan kelompok sebagai metode perubahan perilaku.

3. Therapeutic Session Sesi Terapi

Yaitu suatu metode yang menggunakan pertemuan sebagai media penyembuh. 40

4. Religious Session Sesi Agama

Yaitu suatu metode yang memanfaatkan pertemuan-pertemuan keagamaan untuk meningkatkan nilai-nilai kepercayaan atau spiritual residen.

5. Role Modeling Ketauladanan

Yaitu suatu metode yang menggunakan tokoh sebagai model atau panutan.

2.5.5 Cardinal Rules

Di luar filosofi tertulis, tidak tertulis, empat struktur dan lima pilar, ada hal yang dianggap tabu untuk dilakukan pada sebuah fasilitas TC. Hal-hal ini disebut juga sebagai peraturan-peraturan utamaBNN Bekerjasama Dengan Departemen Sosial R.I, 2004. Cardinal Rules merupakan peraturan utama yang harus dipahami dan ditaati dalam program Therapeutic Community, yaitu: - No Drugs tidak diperkenankan menggunakan narkoba - No Sex tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual dalam bentuk apapun - No Violence tidak diperkenankan melakukan kekerasan fisik

2.5.6 Tahapan Program

2.5.6.1 Proses penerimaan Intake Process

Tahap ini berlangsung pada sekitar 30 hari pertama saat residen mulai masuk. Tahap ini merupakan masa persiapan bagi residen untuk memasuki tahapan Primary BNN Bekerjasama Dengan Departemen Sosial R.I, 2004. 41

2.5.6.2 Tahap Awal Primary Stage

Primary Stage adalah tahapan program rehabilitasi sosial melalui pendekatan Therapeutic Community, dimana dilakukan stabilitasi fisik, emosi dan menumbuhkan motivasi residen untuk melanjutkan tahap terapi residensi berikutnya. Tahap ini ditujukan bagi perkembangan sosial dan psikologis residen. Dalam tahap ini residen diharapkan melakukan sosialisasi, mengalami pengembangan diri, serta meningkatkan kepekaan psikologis dengan melakukan berbagai aktivitas dan sesi terapeutik yang telah ditetapkan. Dilaksanakan kurang lebih selama 3 sampai 6 bulan. Primary terbagi dalam beberapa tahap, yaitu: a. Younger Member Pada tahap ini residen mulai mengikuti program dengan proaktif, artinya ia telah dengan aktif mengikuti program yang telah ditetapkan oleh lembaga. Residen diwajibkan mengikuti aturan-aturan yang ada dan bila melakukan kesalahan diberi sanksi tetapi masih diberikan pula toleransi-toleransi dengan batasan-batasan tertentu. Tujuan dari tahap ini adalah untuk lebih mengenal peraturan-peraturan, filosofi, proses atau prosedur dan terminologi istilah- istilah yang digunakan dalam Therapeutic Community. b. Middle Peer Pada tahap ini residen sudah harus bertanggung jawab pada sebagian pelaksanaan operasional pantilembaga, membimbing younger member dan induction residen yang masih dalam proses orientasi, menerima telefon tanpa pendamping, meninggalkan panti bersama didampingi orang tua dan senior Day With Companion secara bertahap mulai 4 jam sampai dengan 12 jam. 42 Tujuan dari tahap ini adalah untuk meningkatkan tanggung jawab residen terhadap diri sendiri, komunitas, dan panti sosiallembaga, dan untuk meningkatkan disiplin, kejujuran, dan kepercayaan terhadap orang lain. c. Older Member Pada tahap ini residen sudah harus bertanggung jawab pada staf dan lebih bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional panti dan bertanggung jawab terhadap residen yunior. Tujuan dari tahap ini adalah untuk meningkatkan tanggung jawab residen terhadap diri sendiri, seluruh komunitas, dan terhadap operasional panti. Untuk meningkatkan disiplin, kejujuran, dan kepercayaan terhadap orang lain. Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri residen terhadap lingkungan luar yaitu: keluarga peer group dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan kelompok yang ada dalam tahap ini adalah:

a. Morning Meeting

Morning meeting adalah komponen utama yang dilaksanakan setiap pagi hari untuk mengawali kegiatan residen dan diikuti oleh seluruh residen. Morning meeting merupakan satu forum untuk membangun nilai-nilai sistem pada kehidupan yang baru berdasarkan Written Phylosophy, Honesty, Trust Environment, Responsibility, dan Comitment. Tujuan morning meeting: 1. Mengawali hari agar menjadi lebih baik. 2. Image Breaking membangkitkan kepercayaan diri.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kekuatan karakter dengan resiliensi residen narkoba di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitas badan narkotika nasioanl lido

7 46 139

Metode Theapeutic community bagi residen narkotika di unit terapi dan rehabilitasi badan narkotika Nasional Lido-Bogor

1 21 109

Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di Bnn Lido

5 31 228

Faktor-faktor yang mempengaruhi posttraumatic growth pada recovering addict di unit pelaksana teknis (UPT) terapi dan rehabilitasi BNN lido

2 27 333

Hubungan antara adversity quotient dengan intensi untuk pulih dari ketergantungan napza pada residen badan narkotika nasional BNN

4 25 84

Pola komunikasi antara Penyuluh Agama dengan Residen dalam pembinaan sosial keagamaan di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotik Nasional (BNN) Lido

7 46 94

Interaksi Sosial Antar Pasien Napza Pada Program Therapeutic Community Di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

1 7 219

Penyelenggaraan Makanan, Konsumsi Pangan, dan Status Gizi Residen di Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional

0 3 168

PENGARUH PERILAKU APARATUR BIROKRASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TERAPI DAN REHABILITASI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN).

0 0 2

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kecerdasan Emosi dengan Efikasi Diri pada Residen yang Menjalani Program Therapeutic Community di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido - UNS Institutional Repository

0 0 18