IV. Resosialisasi
1. Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat
2. Bimbingan hidup bermasyarakat
3. Bantuan stimulan
4. Bimbingan usaha kerja
5. Penyaluran
V. Bimbingan Lanjut
1. Memantapkan kemauan peran
2. Bantuan pengembangan usaha
3. Bimbingan kemantapan usaha
4.5 Dasar Hukum Berdirinya Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD
Pungai Sejahtera Binjai
1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34.
2. Undang-Undang No.6 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok
Kesejahteraan Sosial. 3.
Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 1980 Tentang Penanggulangan Masalah Gelandangan dan Pengemis.
4. Keputusan Presiden RI No.41 Tahun 1983 Tentang Koordinasi
Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis.
Universitas Sumatera Utara
5. Keputusan Menteri Sosial RI No.34HUK1988 Tentang Koordinasi
Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis. 6.
Keputusan Menteri Sosial RI No.22 Tahun 1996 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Panti.
7. Keputusan Menteri Sosial RI No.23 Tahun 1996 Tentang Pola Dasar
Pembangunan Kesejahteraan Sosial. 8.
Keputusan Menteri Sosial RI No.30HUK1996 Tentang Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial.
9. Undang-Undang No.25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah. 10.
Undang-Undang No. 32 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah UPTD Pungai Sejahtera Binjai, 2008 .
4.6 Keadaan Warga Binaan Sosial Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD
Pungai Sejahtera Binjai 4.6.1
Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Untuk mengetahui jumlah warga binaan sosial menurut jenis kelamin dan usia, dapat dilihat pada tabel silang berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Jenis Kelamin
Usia Jenis Kelamin
Total Laki-laki Perempuan
Usia 0-4 2
3 5
2,32 5-9 8
4 12
5,58 10-14 3
5 8
3,72 15-19 2
5 7
3,25 20-24
6 12
18 8,37
25-29 7 16
23 10,69
30-34 9 15
24 11,16
35-39 6 20
26 12,69
40-44 10 10
20 9,30
45-49 17
4 21
9,76 50-54 5
12 17
7,90 55-59 8
11 19
8,83 60-64
7 3
10 4,65
Diatas 65 2
3 5
2,32 Total
92 123
215 100
42,79 57,20
100
Sumber : Kuesioner, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.1, disimpulkan bahwa mayoritas warga binaan sosial yang ada di UPTD Pungai Sejahtera Binjai adalah perempuan yang berusia 35-39
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia tersebut adalah usia yang produktif dan masih mampu menerima berbagai keterampilan yang diberikan. Melalui
wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa sebagian besar warga binaan sosial perempuan yang berusia 35-39 tahun telah berkeluarga dan mempunyai anak yang
berusia 0-14 tahun. Oleh karena itu sebagai orangtua, warga binaan sosial dituntut dan didorong oleh pegawai UPTD Pungai Sejahtera Binjai untuk menyekolahkan
anaknya, agar kelak tidak seperti orangtuanya. Jumlah warga binaan sosial laki-laki paling banyak di UPTD Pungai
Sejahtera Binjai berada pada usia 45-49 tahun, dimana pada usia seperti ini diketahui bahwa tingkat produktifitas dalam melakukan kegiatan pertanian
cenderung menurun. Hal ini dikarenakan warga binaan sosial pada usia tersebut sering mengalami kondisi badan yang kurang baik. Fenomena seperti ini
menggambarkan warga binaan sosial perempuan lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pertanian setiap hari, walaupun sebenarnya kegiatan
pertanian ini lebih ditujukan bagi kepala keluarga yaitu warga binaan sosial laki- laki.
Universitas Sumatera Utara
4.6.2 Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Agama dan Suku Bangsa
Tabel 4.2 Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Agama dan Suku Bangsa
Agama Suku
Agama Total Islam Kristen
Suku Jawa
96 96
45,07
Batak Toba 13
1 14
6,51
Mandailing 28
28 13,02
Simalungun 7
7 3,25
Batak Karo 12
1 13
6,04
Melayu 19
19 8,83
Nias 10
10 4,65
Padang 17
17 7,90
Aceh 11
11 5,11
Total 213
2 215
100 99,06
0,93 100
Sumber : Kuesioner, 2010 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Jawa adalah suku mayoritas yang ada di
UPTD Pungai Sejahtera Binjai, sedangkan Islam adalah agama mayoritas yang dianut oleh sebagian besar warga binaan sosial. Untuk agama yang paling sedikit
dianut oleh warga binaan sosial adalah kristen, dan suku yang minoritas adalah simalungun. Namun demikian, warga binaan sosial dapat hidup bersama-sama
setiap harinya, tanpa adanya pengelompokan terhadap suku maupun agama.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terlihat pada saat diadakannya kurvei atau gotong royong, serta pada saat tugas untuk jaga malam. Selain itu, para pegawai juga rutin untuk
mengadakan bimbingan konsultasi pribadi kepada warga binaan sosial apabila terjadi permasalahan di UPTD Pungai Sejahtera Binjai.
4.6.3 Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3
Komposisi Warga Binaan Sosial Berdasarkan Pendidikan Terakhir No.
Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa
1. SD
67 31,16
2. SMP
78 36,27
3. SMA
28 13,02
4. Tidak Sekolah
42 19,53
Jumlah 215
100
Sumber : Kuesioner, 2010 Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa SMP adalah pendidikan terakhir
yang sebagian besar diterima oleh warga binaan sosial UPTD Pungai Sejahtera Binjai. Hal ini berarti, warga binaan sosial telah berhasil menjalankan program
wajib belajar 9 tahun dari pemerintah. Hal ini dapat dibuktikan ketika peneliti membagikan angket, warga binaan sosial mampu membaca setiap pertanyaan dan
menuliskan jawabannya.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat juga warga binaan sosial yang tidak bersekolah, terdiri dari anak- anak yang berusia 0-4 tahun dan beberapa anak yang berusia 5-9 tahun. Hal ini
terjadi karena kondisi ekonomi orangtua yang tidak mampu, sedangkan untuk lansia, warga binaan sosial yang berusia 60-64 dan diatas 65 tahun juga tidak
pernah sekolah. Menurut keterangan yang diperoleh pada saat wawancara, pada zaman dahulu, sekolah itu tidak begitu penting. Oleh sebab itu, para pegawai yang
ada di UPTD Pungai Sejahtera Binjai selalu memotivasi orangtua untuk menyekolahkan anaknya.
4.7 Sarana dan Prasarana UPTD Pungai Sejahtera Binjai
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana UPTD Pungai Sejahtera Binjai
No. Nama Bangunan
Luas Jumlah
1. Ruangan Kantor
450 m2 2 unit
2. Aula
241 m2 1 unit
3. Ruang Keterampilan
260 m2 1 unit
4. Poliklinik
450 m2 1 unit
5. Rumah Asrama Pungai
900 m2 7 unit
6. Rumah Asrama Sejahtera
2100 m2 19 unit
7. Rumah Dinas Kepala
96 m2 1 unit
8. Wisma
72 m2 2 unit
9. Rumah Dinas Staf
256 m2 7 unit
Universitas Sumatera Utara
10.
Dapur Umum 70 m2
2 unit
11. Mesjid
900 m2 1 unit
12. Garasi
16 m2 1 unit
13. MCK -
10 unit
14. Zal Penampungan Razia
1400 m2 2 unit
15. Tanah Kosong yang produktif Lahan
Pertanian 223,75 m2
-
16. Kendaraan Roda 4 empat yaitu
Toyota Kijang BK 1932 H -
1 unit
Sumber : UPTD Pungai Sejahtera Binjai, 2008 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa UPTD Pungai Sejahtera Binjai memiliki
sarana dan prasarana yang lengkap untuk digunakan oleh warga binaan sosial setiap harinya dalam menerima bimbingan dan pelatihan. Dalam penelitian ini,
prasarana yang paling diperlukan oleh warga binaan sosial untuk pertanian adalah tanah kosong yang produktif untuk lahan pertanian seluas 223,75 m2. Tanah ini
sepenuhnya adalah milik Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara, yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan bidang pertanian
bagi para warga binaan sosial. Lahan pertanian yang ada di UPTD Pungai Sejahtera Binjai dibagi 2
wilayah, yaitu lahan binaan seluas 2 hektar untuk membina warga binaan sosial pada tahap awal dan 5 tahap penting dalam pertanian, dan lahan warga seluas 14
hektar, yang akan menjadi lahan para responden sendiri untuk mengolah varietas yang telah dipilih untuk menghasilkan produksi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
4.8 Struktur Organisasi