seperti aktifitas waktu luang, rekreasi dan daerah rukun tetangga desa, kota dan sebagainya Muhidin, 1992: 10.
Dalam pelaksanaan pemberian pelayanan dan bimbingan, pekerja sosial yang merupakan pihak lembaga yang mempunyai tugas, fungsi dan dengan
menggunakan metode sesuai dengan penjelasan diatas adalah berjumlah 4 orang, tetapi dalam pelaksanaan program keterampilan pertanian dilapangan, hanya ada 1
orang yang juga berperan sebagai instruktur pertanian di UPTD Pungai Sejahtera Binjai, dibantu dengan instruktur pertanian yang ada di Dinas Pertanian
Kabupaten Langkat. Karena pihak lembaga tersebut sudah bersifat fungsional, yang telah memenuhi kriteria sebagai seorang pekerja sosial yang fungsional.
2.4 Program Keterampilan Pertanian
Pemberian keterampilan adalah usaha pengarahan pada penyesuaian diri, integritas pribadi dan pengembangan pribadi secara wajar dan bertanggung jawab,
sedangkan pelayanan dan pembinaan keterampilan adalah pelayanan sosial dalam bidang peningkatan keterampilan, misalnya : bidang pertukangan, penjahitan,
kerajinan tangan, peternakan dan pertanian Suparlan, 1983: 91. Begitu juga dengan Program Keterampilan Pertanian adalah salah satu bentuk pelayanan
dalam pembinaan untuk mengarahkan seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk menambah dan meningkatkan keterampilan dalam bidang pertanian.
Program Keterampilan Pertanian merupakan salah satu program pembangunan pertanian yang berasal dari pemerintah, yang dalam hal ini adalah
Universitas Sumatera Utara
Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara melalui UPTD Pungai Sejahtera Binjai sebagai Pelaksana. Dalam Program Keterampilan Pertanian ini
selain harus mampu menguasai bagaimana cara menanam, memupuk, mengolah dan memanen, diharapkan juga para warga binaan sosial dapat mengikuti
perkembangan alat dan mesin pertanian yang sudah modern dengan proses pengoperasiannya yang sedemikian teraturnya. Mesin-mesin pertanian harus dapat
menggantikan pekerjaan tangan dengan standar hasil dan harus mendapatkan hasil maksimal yang dicapai dengan menggunakan tenaga manusia.
Program Keterampilan Pertanian adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan sikap dan keterampilan dalam bidang pertanian
yang sasarannya adalah segenap warga binaan sosial yang ada di UPTD Pungai Sejahtera Binjai. Metode yang diterapkan dalam program keterampilan pertanian
ini adalah belajar sambil bekerja dan mengajarkan pada warga binaan sosial untuk lebih giat dalam mempelajari dan menguasai keterampilan pertanian tersebut.
Sedangkan pola komunikasi yang dikembangkan adalah komunikasi dua arah, yaitu melalui teori yang disampaikan secara lisan dan praktik secara langsung
dilapangan serta dalam bentuk kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Program keterampilan pertanian ini harus mampu menumbuhkan
cita-cita yang dilandasi untuk selalu berpikir kreatif dan dinamis yang mengacu pada kegiatan-kegiatan yang ada dan dapat ditemui di lapangan atau harus selalu
disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi oleh para warga binaan sosial. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Program keterampilan pertanian adalah salah satu program keterampilan yang menjadi program sasaran kemandirian sosial yang ditujukan bagi para
Universitas Sumatera Utara
gelandangan dan pengemis serta orang-orang yang rentan terhadap masalah kemiskinan, yang akan menjadi warga binaan sosial di UPTD Pungai Sejahtera
Binjai. Program ini langsung didampingi oleh instruktur pertanian yang ada di UPTD Pungai Sejahtera. Selain itu, pemberian program keterampilan kepada para
warga binaan sosial bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Langkat. Program Keterampilan Pertanian ini terdiri dari beberapa varietas yaitu:
a. Keterampilan Pertanian Jagung, yang terdiri dari jagung yang
diproduksi untuk makanan ternak dan jagung manis untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
b. Keterampilan Pertanian Semangka.
c. Keterampilan Pertanian sayur mayur, seperti : bayam dan
kangkung. Sedangkan Pelaksanaan Program Keterampilan Pertanian di UPTD Pungai
Sejahtera Binjai terdiri dari 2 tahap yaitu sebagai berikut : 1.
Tahap Awal Pada tahap ini warga binaan sosial diberikan lahan binaan seluas 2
hektar. Disini mereka diberikan bimbingan awal dalam bidang pertanian, yang terdiri dari :
a. Memotong batang jagung sisa panen, dikarenan lahan pada tanaman jagung merupakan lahan pertanian yang paling luas
yang ada di UPTD Pungai Sejahtera Binjai. Kemudian rumput dan sampah yang telah dibersihkan dibakar, tujuannya untuk
membuka lahan baru untuk proses tanam selanjutnya. Dalam
Universitas Sumatera Utara
kegiatan ini, warga binaan sosial diberikan upah layak sebesar Rp. 20.000,- per harinya dari pukul 09.00 – 16.00 WIB untuk
memicu semangat mereka. b. Melalui instruktur pertanian diberikan penjelasan dalam bentuk
teori dan praktek mengenai tahap-tahap bagaimana cara mengolah lahan, menanam, mengurus tanaman, memupuk,
membibit, sampai tahap memanen. Proses ini dapat berlangsung lama, karena para warga binaan sosial yang sebelumnya tidak
mempunyai keterampilan dalam bidang pertanian harus benar- benar menguasainya.
c. Selain itu, diberikan bimbingan dalam keterampilan menggunakan alat-alat dan mesin pertanian. Tujuannya untuk
mempermudah kinerja dari para warga binaan sosial dalam mengolah lahan mereka. Pada tahap ini diberikan juga
penjelasan dalam menggunakan teknologi mesin pertanian, yang nantinya dapat berguna jika para warga binaan sosial membuka
lahan di tengah-tengah masyarakat. Tetapi dalam proses ini, para warga binaan sosial yang baru saja mendapat keterampilan
dibantu oleh warga binaan sosial yang telah mendapat keterampilan sebelumnya UPTD Pungai Sejahtera Binjai,
2008.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap Lanjut
Pada tahap ini warga binaan sosial yang telah mendapatkan keterampilan pada tahap awal yang dinyatakan telah lulus dan mampu
dalam bidang pertanian, akan diberikan lahan seluas 14 hektar untuk diolah sebagaimana mestinya. Lahan tersebut harus mampu
dipergunakan dalam mengolah tanaman jagung, semangka dan sayur- mayur. Pada tahap lanjut ini juga, para warga binaan sosial lebih
mendapat pengawasan dari instruktur pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat.
Dalam lahan tersebut, para warga binaan sosial akan dituntut lebih kreatif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari varietas yang
ditanamnya. Karena pada saat inilah para warga binaan sosial mendapatkan hasil tanaman yang akan dijual ke pasar ataupun
perusahaan. Hasil tersebut akan menjadi simpanan para WBS untuk tabungan kedepan sebagai modal untuk dapat hidup di tengah-tengah
masyarakat UPTD Pungai Sejahtera Binjai, 2009.
2.5 Kesejahteraan Sosial