2.7.2 Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel Singarimbun, 1989: 33. Defenisi operasional bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan
penelitian di lapangan. Maka perlu operasionalisasi dari konsep-konsep yang digunakan untuk bertujuan menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain.
Dalam penelitian ini, efektifitas program keterampilan pertanian bagi para gelandangan dan pengemis dapat diukur dari indikator sebagai
berikut : 1.
Program Keterampilan Pertanian yang merupakan program dari UPTD Pungai Sejahtera Binjai yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
dalam bentuk bimbingan dan rehabilitasi kepada para gelandangan dan pengemis dan orang-orang yang sangat rentan dengan kemiskinan serta
tidak mempunyai keterampilan dan pendidikan, sehingga pada akhirnya mereka dapat berfungsi secara sosial dan dapat mendiri untuk
kembali ketengah-tengah masyarakat. 2.
Efektifitas Pelaksanaan Program Keterampilan Pertanian dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
2.1 Tingkat kualitas program terdiri dari :
a. Perubahan struktur kehidupan dan kebiasaan sehari-
hari, yaitu bagaimana para warga binaan sosial dapat lebih giat dalam melaksanakan program keterampilan
pertanian ini setiap harinya sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
a.1 Efektif, jika para warga binaan sosial melakukan kegiatan ini dilakukan setiap hari sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan oleh UPTD Pungai
Sejahtera Binjai.
a.2 Tidak efektif, jika para warga binaan sosial malas untuk melakukan kegiatan program keterampilan
pertanian ini setiap harinya.
b. Keterampilan yang dimiliki dan dikuasai, yaitu
bagaimana para warga binaan sosial menjadi berbakat
atau tidak berbakat dalam bidang pertanian.
b.1 Berbakat efektif : b.1.1 Berhasil melalui tahap awal dalam lahan binaan
dan kemudian melanjutkan program ke tahap lanjut pada lahan warga binaan sosial.
b.1.2 Mampu menguasai 5 tahap dalam program keterampilan pertanian yang terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
menanam, mengurus dan merawat, memanen, mengolah, menjual.
b.1.3 Mampu mengggunakan alat-alat pertanian, seperti : cangkul, hans spayer, dan beco.
b.2 Tidak berbakat tidak efektif : b.2.1 Tidak dapat melanjutkan pada tahap lanjut, karena
tidak dapat melalui proses pada tahap awal. b.2.2 Tidak mampu menguasai 5 tahap dalam program
pertanian. b.2.3 Tidak mampu menggunakan alat-alat pertanian.
2.2 Tingkat kuantitas program, yaitu bagaimana para warga binaan
sosial mampu menghasilkan varietas ataupun dapat memanen hasil pertanian mereka sendiri yang terdiri dari :
a. Tanaman jagung :
a.1 Efektif, jika Input modal = Rp. 150.000,- rante
Output hasil = Rp. 600.000,- rante a.2 Tidak efektif, jika
Input modal Rp. 150.000,- rante Output hasil Rp. 600.000,- rante.
Universitas Sumatera Utara
b. Tanaman semangka :
b.1 Efektif, jika hasilnya bisa mencapai 4 kali panen dibandingkan dengan tanaman
jagung dalam jangka waktu setahun. b.2 Tidak efektif, jika hasil panen kurang dari 4
kali dibandingkan dengan tanaman jagung dalam jangka waktu setahun
c. Tanaman sayur mayur : c.1 Efektif, jika hasilnya bisa mencapai 4 kali
panen dalam jangka waktu setahun. c.2 Tidak efektif, jika hasil panen kurang dari 4
kali dalam jangka waktu setahun c.
Pembagian hasil panen para warga binaan sosial, yaitu : c.1 Efektif, jika 70 dari hasil penjualan panen
untuk disimpan ke Koperasi dan 30 untuk keperluan keluarga warga binaan
sosial. c.2 Tidak efektif, jika hasil panen tidak
disimpan ke Koperasi dan semua hasilnya digunakan untuk keperluan keluarga saja.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Waktu dalam pelaksanaan program tersebut adalah :
a. Efektif, yaitu : jika program keterampilan pertanian ini dapat
dikuasai oleh para warga binaan sosial hanya dalam waktu 2 tahun.
b. Tidak efektif, yaitu : jika program keterampilan pertanian ini
dikuasai oleh para warga binaan sosial lebih dari 2 tahun UPTD Pungai Sejahtera Binjai, 2007, 2008, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian