24
sebagai tempat berpijak bagi pelaksanaan bantuan pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yang bersangkutan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling agama adalah usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami
kesulitan, baik lahiriah maupun batiniah, yang menyangkut kehidupan sekarang dan yang akan datang. Bantuan tersebut berupa pertolongan di
dalam mental spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya
sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
2. Fungsi Bimbingan Konseling Agama
Dalam kelangsungan perkembangan dan kehidupan manusia, berbagai layanan diciptakan dan diselenggarakan. Masing-masing pelayanan itu
berguna dan memberikan manfaat untuk memperlancar dan memberikan dampak positif sebesar-besarnya terhadap kelangsungan perkembangan
dan kehidupan itu, khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi fokus yang dimaksud.
Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan konseling secara umum mengemban sejumlah fungsi. Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau mamfaat dapat dikelompokan menjadi beberapa fungsi, yaitu: Fungsi Pencegahan preventif, Fungsi Pemahaman. Fungsi
Pengentasan, Fungsi Pemeliharaan, Fungsi Penyaluran, Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengembangan, Fungsi Perbaikan Kuratif serta
Fungsi Advokasi.
33
a Fungsi Pencegahan preventif
Layanan bimbingan
dapat berfungsi
pencegahan artinya
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
34
. Dalam fungsi pencegahan ini, layanan yang diberikan berupa
33
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Madrasah dan Sekolah Berbasis Integrasi. 2007. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm 39
34
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. 2008. Jakarta: PT Rineka Cipta, hlm 42
25
membantu siswa agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih lanjutan pendidikan sekolah, memilih jurusan, memilih program
sekolah, memilih kegiatan ekstrakulikuler dan lain sebagainya. Pencegahan juga dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam
memilih pekerjaan jabatan dalam masyarakat. Dalam agama fungsi ini juga berguna untuk mencegah atau menangkal hal-hal
negative misalnya ideology, paham dan aliran filsafat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, kebiasaan buruk budaya asing dan
moral yang tidak sesuai dengan al-Qur’an dan sunah. b
Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan
siswa. Pemahaman ini mencakup pemahaman tentang diri sendiri, pemahaman tentang lingkungan siswa, pemahaman tentang
lingkungan yang lebih luas. Pemahaman tentang diri sendiri perlu dimiliki oleh individu. Oleh karena itu, seseorang harus mengenal
dirinya sendiri. Setelah itu, ia akan memahami dirinya dan akan mengenal Tuhannya. Jika seseorang telah memahami dirinya dan
mengenal Tuhannya maka secara otomatis ia bisa mengendalikan dirinya sendiri.
c Fungsi Pengentasan
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan melalui pelayanan bimbingan konseling pada hakikatnya merupakan upaya
pengentasan. d
Fungsi Pemeliharaan Menurut Prayitno dan Erman Amti 1999 fungsi pemeliharaan
berarti memelihara segala sesuatu yang baik positif yang ada pada diri individu siswa, baik hal itu merupakan pembawaan
26
maupun hasil-hasil pengembangan yang telah dicapai selama ini
35
. Selanjutnya Prayitno dan Erman amti, menyatakan bahwa fungsi
pemeliharan di sini bukan sekedar mempertahankan agar hal-hal yang telah disebutkan diatas tetap utuh, tidak rusak, dan tetap
dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar hal-hal tersebut bertambah lebih baik dan berkembang. Implementasi
fungsi ini dalam bimbingan konseling dapat dilakukan melalui berbagai pengaturan, kegiatan dan program.
e Fungsi Penyaluran
Yaitu membantu siswa dalam menyalurkan bakat, minat, kemampuan, aspirasi atau cita-cita. Penyaluran dapat diarahkan
pada jenis lanjutan sekolah, pemilihan jurusan, kegiatan ekstrakulikuler, dan lapangan kerja yang sesuai dengan minat,
bakat, cita-cita dan kepribadian. f
Fungsi Penyesuaian Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menemukan
penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal
36
. Penyesuaian disini meliputi penyesuaian dengan orang lain dengan
dirinya sendiri, dengan program studi atau jurusan, dengan lanjutan sekolah, dengan kondisi dan situasi dimana siswa berada dan
penyesuaian dengan jabatan, pekerjaan dan profesinya, apabila ia telah memperoleh pekerjaan.
g Fungsi Pengembangan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya
secara terarah. Dengan perkataan lain, pelayanan bimbingan konseling membantu agar para siswa berkembang sesuai dengan
potensinya masing-masing.
35
Tohirin, M.Pd. Bimbingan dan Konseling di Madrasah dan Sekolah Berbasis Integrasi. 2007. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm 46
36
Ahmad Juntika Nurihsan, M.Pd. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. 2006. Bandung: PT Refika Aditama, hlm 9
27
h Fungsi Perbaikan Kuratif
Yaitu membantu siswa dalam memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan dalam berbicara, bersikap dan bertindak, baik terhadap
dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Termasuk perbaikan dalam cara berfikir, cara merasa, cara merespon sesuatu yang
berkaitan dengan pelajaran, pekerjaan, musibah atau kasus yang menimpa atau dialami siswa. Dalam bidang agama adalah
membantu siswa dalam memperbaiki kesalahan dalam memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran agamanya Islam.
i Fungsi Advokasi.
Layanan bimbingan konseling melalui fungsi ini adalah membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentinganya yang kurang mendapat perhatian. Di atas telah dijabarkan fungsi bimbingan konseling secara umum,
dalam Agama Islam, fokus bimbingan dan konseling agama Islam tidak hanya memberikan perbaikan dan penyembuhan pada tahap mental saja
tetapi juga secara spiritual, kejiwaan dan emosional. Agama Islam memberikan bimbingan kepada individu agar dapat kembali pada
bimbingan Al-Qur’an dan sunah. Seperti terhadap individu yang memiliki sikap selalu berprasangka buruk kepada Tuhannya dan menganggap
bahwa Tuhannya tidak adil, sehingga ia merasa susah dan menderita dalam kehidupannya dan ia cenderung menjadi pemarah dan akhirnya
merugikan dirinya sendiri dan lingkungannya. Bukanlah perkara yang mudah untuk menyembuhkan perkara individu yang telah memiliki
pemikiran seperti itu, di sinilah fungsi bimbingan dan konseling memberikan bimbingan kepada penyembuhan terhadap gangguan mental
berupa sikap dan cara berpikir yang salah dalam menghadapi problem hidupnya. Jika individu sudah dapat memahami problem dalam hidup,
dapat membedakan mana yang hak dan batil, mana yang baik dan buruk untuk dirinya dan orang lain, barulah dikembangkan ke arah
pengembangan dan pendidikan bagi mereka dengan menanamkan nilai-
28
nilai dan wahyu sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang hidup, maka individu akan memperoleh wacana-wacana ilahiah tentang bagaimana
mengatasi berbagai masalah, kecemasan dan kegelisahan serta melakukan hubungan komunikasi yang baik dan indah.
Selain itu, individu akan mempunyai kemampuan al-Hikmah, yaitu metode atau cara menghayati rahasia di balik berbagai peristiwa dalam
kehidupan secara nurani, empirik dan transedental.
37
Dengan kemampuan dan pemahaman yang matang terhadap Al-Qur’an dan Al-Hikmah, maka
secara otomatis individu akan terhindar dan tercegah dari hal-hal yang dapat merusak dan menghancurkan eksistensi dan esensi dirinya, baik
kehidupan di dunia dan di akhirat. Itulah fungsi khas bimbingan dan konseling dalam Islam, ia tidak hanya memberikan bantuan atau
mengadakan perbaikan, peyembuhan, pencegahan demi keharmonisan hidup dan kehidupan dalam kehidupan lahiriah maupun batiniah, tidak
hanya kehidupan duniawi tetapi juga ukhrawi. Karena dalam Islam setiap aktivitas kehidupan baik yang berhubungan dengan akal pikiran, perasaan
emosional, dan perilaku harus dipertanggungjawabkan oleh setiap individu dihadapan Tuhan.
Adapun jika kegiatan bimbingan dan konseling itu dikaitkan dengan kehidupan keagamaan anak bimbing, maka tugas guidance conselor dalam
hal ini guru agama Islam khususnya tidak akan pernah diketahui kapan berakhir, karena bimbingan konseling keagamaan akan selalu dibutuhkan
dalam kehidupan masyarakat khususnya lingkungan sekolah. Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling agama Islam
sebenarnya sangat berhubungan dengan usaha penciptaan suasanaiklim kegiatan kependidikan di lingkungan sekolah, yang bersifat mengarahkan
bagi terwujudnya kelancaran proses belajar mengajar yang dilandasi oleh semangat atau perasaan pengabdian kepada Allah, masyarakat, nusa dan
bangsa.
37
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010 Cet. I, h. 51
29
3. Tujuan Bimbingan Konseling Agama