Pengertian Bimbingan dan Konseling Agama

21

B. Bimbingan Konseling Agama

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Agama

Istilah bimbingan dan konseling pada awalnya dikenal dengan istilah bimbingan dan penyuluhan yang merupakan terjemahan dari istilah guidance and counseling dalam bahasa Inggris. 26 Kedua istilah ini akan diuraikan secara terpisah, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas. Terlebih dahulu akan dibahas arti guidance kemudian arti counseling. Pada hakikatnya bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”. “Guidance” yang kata dasarnya “guide” memiliki beberapa arti: a menunjukkan jalan showing the way, b memimpin lead, c memberikan petunjuk giving instruction d mengatur regulating, e mengarahkan governing. 27 Jika istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian yang mendasar, yaitu: a. Memberikan informasi b. Mengarahkan Menurut Drs. H.M. Alisuf Sabri, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan dan pelayanan kepada siswa yang dilakukan secara kontinu agar siswa tersebut dapat memahami dirinya dengan tuntutan yang ada dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. 28 Bimbingan juga bisa diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkanya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif 26 I. Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV ILMU, , h. 2. 27 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2007, Cet. I, h. 16. 28 M Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, UIN Jakarta Press, 2005, Cet I, h. 175 22 agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermamfaat baik bagi diri sendiri dan lingkungannya. 29 Dengan demikian, dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami, mengarahkan, dan merealisasikan dirinya sesuai dengan kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam hal ini bantuan itu diberikan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tersebut. Istilah konseling berasal dari bahasa inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice.” 30 Seperti halnya bimbingan, secara terminologis, konseling juga dikonsepsikan sangat beragam oleh para pakar bimbingan dan konseling. Rumusan tentang konseling yang dikonsepsikan secara beragam dalam berbagai literatur bimbingan dan konseling, memiliki makna yang satu sama lain ada kesamaannya. Kesamaan makna dalam konseling setidaknya dapat dilihat dari kata kunci mengenai konseling dalam tataran praktik, di mana konseling merupakan: a. Proses pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara pembimbing dengan klien. b. Dalam proses hubungan timbal balik tersebut terjadi dialog yang disebut dengan wawancara konseling. Kata kunci di atas terdapat dalam hampir semua rumusan tentang konseling. American School Counselor Association ASCA mengemukakan bahwa konseling adalah “hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya dalam mengatasi masalah-masalahnya.” 31 29 Hallen, Bimbingan dan Konseling, Ciputat press,2002, h 9 30 Hallen, Bimbingan dan konseling . . . Cet. III, h. 9. 31 Syamsu Yusuf dan Jatmika Nurihsan , Landasan Bimbingan dan . . . .Cet. II, h. 10. 23 Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan, dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara konselor dengan klien. Tujuannya agar klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah pengembangan yang optimal sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Di sekolah, konseling merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan bimbingan. Berdasarkan makna bimbingan dan konseling di atas, dapat dirumuskan bahwa bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing konselor kepada klien, melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkap masalah klien, sehingga klien mampu melihat masalah sendiri, mampu menerima dirinya sendiri, sesuai dengan potensinya serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed sebagaimana dikutip dalam buku yang dikarang oleh Drs. Samsul Munir Amin, M.A., menjelaskan bahwasanya bimbingan dan penyuluhan agama adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran dan penyerahan diri terhadap kekuasaaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagiaan hidup masa sekarang dan masa depannya. 32 Bimbingan dan konseling agama pada khususnya, serta bimbingan dan konseling secara umum, merupakan salah satu komponen dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah yang memiliki strategi dasar 32 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam,Jakarta: Amzah, 2010, Cet. I, h. 19 24 sebagai tempat berpijak bagi pelaksanaan bantuan pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling agama adalah usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik lahiriah maupun batiniah, yang menyangkut kehidupan sekarang dan yang akan datang. Bantuan tersebut berupa pertolongan di dalam mental spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepada Allah Swt.

2. Fungsi Bimbingan Konseling Agama