11
Sebagian ahli mengatakan bahwa batasan usia remaja dimulai pada umur 13-19 tahun. Sementara itu, menurut tinjauan psikologi yang
dikemukakan oleh Y. Singgih Dirgagunarsa dan suaminya mengatakan masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa, yaitu batas umur 12-22 tahun.
9
Masa remaja adalah masa yang penuh kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan atau di atas jembatan goyang, yang menghubungkan masa
kanak-kanak yang penuh kebergantungan dengan masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri.
10
Masa ini sering disebut juga sebagai masa “sturm and drang” karena anak itu emosinya timbul dengan cepat, sehingga menimbulkan kemauan-
kemauan yang keras. Ia mulai sadar tentang dirinya sendiri dan ingin melepaskan dirinya dari segala bentuk kekangan dan berontak terhadap
norma-norma yang berlaku.
11
2. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam bahasa Inggris disebut dengan Juvenile Delinqunce atau Teddy Boy. Menurut bahasa Jerman di sebut Wohl Fahrts
kriminalitet sedangkan di Amerika Serikat disebut Rebels Without a Cause, di Swedia disebut Skinm Knutte, di Prancis disebut Blousons noirs
dan di Jepang disebut Toyosoku.
12
Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan :“Kenakalan remaja adalah kelakuan atau perbuatan anti sosial dan anti normatif”. Selanjutnya menurut Inpres
No 6 1971 pedoman 8 tentang pola penanggulangan kenakalan remaja, mengenai kenakalan remaja, pengertiannya adalah “kelainan tingkah laku,
perbuatan remaja yang bersifat a-sosial bahkan anti sosial yang melanggar
9
Sahilun A Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 1999, Cet. I, h. 70.
10
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, Cet ke 16, h. 85
11
Sahilun A Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 1999, Cet. I, h. 82.
12
Sahilun A Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap . . . , Cet. I, h. 82.
12
norma-norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.”
13
H.M. Arifin dalam bukunya Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, menjelaskan tentang kenakalan remaja yaitu
dipandang sebagai kehidupan remaja yang menyimpang dari berbagai pranata dan norma yang berlaku umum, baik yang menyangkut kehidupan
masyarakat, tradisi maupun agama serta hukum yang berlaku.
14
Pengertian kenakalan tersebut mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut:
a. Tingkah laku yang mengandung kelainan-kelainan berupa perilaku
atau tindakan yang a-moral, a-susila atau anti sosial. Dalam perilaku tersebut terdapat pelanggaran terhadap norma-norma sosial, hukum
dan norma agama yang berlaku dalam masyarakat. b.
Perilaku atau tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai hukum atau undang-undang yang berlaku, yang jika dilakukan orang
dewasa, hal tersebut jelas merupakan pelanggaran atau tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman dengan ketentuan yang
berlaku. c.
Perbuatan atau tindakan tersebut dilakukan oleh sekelompok usia remaja.
3. Sebab-sebab Kenakalan Remaja