Pelaksanaan penelitian Latar belakang responden Kategorisasi skor harga diri

48

3.6.3 Pelaksanaan penelitian

Pengambilan data penelitian ini dilakukan pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan hari Selasa tanggal 15 September 2009, di Komplek Bintaro Jaya Sektor 3 Rw 008 dengan menyebarkan sebanyak 57 angket pada pembantu rumah tangga di Rt 02, 03, dan 04. 49 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden

4.1.1 Latar belakang responden

Penelitian ini dilakukan di Komplek Bintaro Jaya Sektor 3 Rw 008 dengan melibatkan 57 responden yang seluruhnya perempuan. Tingkat pendidikan responden terentang dari yang tidak lulus SD hingga tidak lulus SMA. Responden yang tidak lulus SD menjadi responden terbesar dalam penelitian ini, yang berjumlah 36 orang 63.2, responden yang tidak lulus SMP menjadi penyumbang responden terbesar kedua dengan jumlah 10 orang 17.5. Reponden dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 5 orang 8.8 sementara mereka yang lulus SMP dan yang tidak lulus SMA memiliki frekuensi yang sama, yaitu sebesar 3 orang 5.3. Pada Tabel 4.1 berikut disajikan gambaran responden berdasarkan tingkat pendidikan mereka; Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Tidak Lulus SD 36 63.2 SD 5 8.8 Tidak Lulus SMP 10 17.5 SMP 3 5.3 49 50 Tidak Lulus SMA 3 5.3 Total 57 100.0 Berdasarkan lamanya responden bekerja diketahui bahwa sebanyak 63.2 responden baru memulai pekerjaan mereka sebagai pembantu rumah tangga atau kurang dari 1 tahun. Berikutnya adalah responden yang telah memiliki masa kerja antara 1 – 5 tahun sebesar 12.1, sementara mereka yang memiliki masa kerja 6 – 10 tahun sebesar 12.3. sedangkan mereka yang telah bekerja di atas 10 sebesar 3.5. Pada Tabel 4.2 berikut ditampilkan gambaran responden berdasarkan pekerjaan mereka; Tabel 4.2 Masa kerja responden Lama Kerja Frekuensi 1 tahun 36 63.2 1 – 5 tahun 12 21.1 6 – 10 tahun 7 12.3 10 tahun 2 3.5 Total 57 100.0

4.1.2 Kategorisasi skor harga diri

Terdapat tiga kategori harga diri yang menjadi acuan untuk mengelompokkan responden dalam penelitian ini, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Untuk menyatakan 51 responden berada dalam satu kategori harga diri, dilakukan penghitungan dengan formula berikut; X M + 1SD Tinggi M + 1SD X M - 1SD Sedang X M - 1SD Rendah Berdasarkan penghitungan, nilai mean rerata yang dihasilkan adalah sebesar 121.23 dan nilai standar deviasi adalah sebesar 13.62. Jika dimasukkan pada formula di atas, maka akan dihasilkan rumusan kategorisasi skor tingkat harga diri sebagai berikut: X 121.23 + 113.62 = 135 Tinggi 121.23 + 113.62 X 121.23 - 113.62 = 109 – 134 Sedang X 121.23 – 113.62 = 108 Rendah Pada Tabel 4.3 berikut, diperlihatkan jumlah seluruh resonden berdasarkan tingkat harga diri: Tabel 4.3 Kategorisasi skor harga diri Kategori Rentang Skor Frekuensi Tinggi X 1M + SD 135 10 18 Sedang 1M + SD X 1M – SD 109 – 134 39 68 Rendah X 1M – SD 108 8 14 Jumlah 57 100 52 Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebesar 68 atau 39 orang responden memiliki tingkat harga diri sedang, 18 atau 10 orang memiliki tingkat harga diri yang tinggi, dan 14 atau 8 orang memiliki tingkat harga diri rendah. Berdasarkan gambaran umum tingkat harga diri responden, kemudian ingin diketahui bagaimana gambaran tingkat harga diri responden berdasarkan tingkat pendidikan dan masa kerja mereka. Hasil penghitungan silang tingkat harga diri berdasarkan tingkat pendidikan responden ditampilkan pada Tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Tingkat harga diri berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Harga Diri Tinggi Sedang Rendah Total 5 25 6 36 Tidak Lulus SD 8.8 43.9 10.5 63.2 1 4 5 SD 1.8 7.0 .0 8.8 3 5 2 10 Tidak Lulus SMP 5.3 8.8 3.5 17.5 1 2 3 SMP 1.8 3.5 .0 5.3 3 3 Tingkat Pendidikan Tidak Lulus SMA .0 5.3 .0 5.3 10 39 8 57 Total 17.5 68.4 14.0 100.0 53 Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa berdasarkan tingkat pendidikan hanya 6 orang responden dari mereka yang tidak lulus SD yang memiliki tingkat harga diri rendah dan 2 orang dari mereka yang tidak tamat SMP. Responden lainnya, baik dari mereka yang telah lulus SD, lulus SMP, dan tidak lulus SMA tidak ada yang memiliki tingkat harga diri rendah. Selanjutnya hendak diketahui tingkat harga diri responden berdasarkan masa kerja responden. Hasil penghitungan silangnya ditampilkan pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Tingkat harga diri berdasarkan masa kerja Tingkat Harga Diri Tinggi Sedang Rendah Total 3 26 7 36 1 thn 5.3 45.6 12.3 63.2 3 9 12 1 - 5 thn 5.3 15.8 .0 21.1 3 3 1 7 6 - 10 thn 5.3 5.3 1.8 12.3 1 1 2 Lama Kerja 10 thn 1.8 1.8 .0 3.5 10 39 8 57 Total 17.5 68.4 14.0 100.0 54 Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa berdasarkan masa kerja terdapat 8 orang responden yang memiliki tingkat harga diri rendah, 7 berasal dari kelompok responden yang memiliki masa kerja 1 tahun dan 1 orang berasal dari kelompok responden yang memiliki masa kerja 6 – 10 tahun. Responden dengan masa kerja 1 – 5 tahun dan 10 tahun tidak ada yang memiliki tingkat harga diri rendah. 4.2 Pengujian Hipotesis

4.2.1 Hasil utama penelitian

Dokumen yang terkait

GAMBARAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA

0 7 2

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI REMAJA DHUAFA DI PANTI ASUHAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Remaja Dhuafa Di Panti Asuhan.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI REMAJA DHUAFA DI PANTI ASUHAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penerimaan Diri Remaja Dhuafa Di Panti Asuhan.

0 2 19

RELASI SOSIAL PEMBANTU RUMAH TANGGA DENGAN MAJIKAN DI KELURAHAN PEKAN GEBANG.

0 5 28

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN MAHASISWA MENGHADAPI Hubungan Kepercayaan Diri Dan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Mahasiswa Menghadapi Ujian Osca.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KETERBUKAAN DIRI PADA PEREMPUAN KORBAN Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Kepercayaan Diri dengan Keterbukaan pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Kepercayaan Diri dengan Keterbukaan pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga.

0 1 7