24
2.3 Pembantu Rumah Tangga
Pembantu rumah tangga sering diidentifikasi terhadap seseorang yang melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, membersihkan rumah, dst. Karenanya,
pekerjaan yang ditugaskan terhadap para pekerja rumah tangga ini sering kali tidak disertai jam kerja yang jelas. Juga, entah atas dasar apa pekerja rumah tangga
kemudian disebut dengan pembantu rumah tangga. Pembantu rumah tangga adalah pelaku kerja kerumahtanggaan dimana
mereka memiliki peran produktif yang penting dalam membantu kelangsungan aktivitas kehidupan sehari- hari suatu keluarga rumah tangga.
Terdapat dua faktor utama yang melatarbelakangi kehadiran PRT yaitu karena kemiskinan dan faktor kebutuhan tenaga kerja domestik yang selama ini
dibebankan kepada perempuan. Kemiskinan itu sendiri bukanlah hal yang alamiah melainkan disebabkan oleh perkembangan sistem kapitalisme dunia yang bersifat
eksploitatif. Kebijakan ekonomi internasional tersebut diikuti oleh kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat adanya kemiskinan
struktural. Pembantu rumah tangga sebagai salah satu kelompok pekerja yang
keberadaannya secara realitas kurang mendapat perhatian dari pemerintah meskipun secara tidak langsung pekerjaan tersebut membantu mengatasi masalah
pengangguran.
25
Pertama-tama, hak yang harus dikedepankan dari mereka adalah pengakuan sebagai manusia, bukan mesin atau robot yang boleh diperlakukan semau
penggunanya. Juga kesadaran mereka memiliki jiwa dan akal budi. Mempekerjakan PRT di dalam sebuah rumah tangga bukanlah sekadar menarik hubungan pembayar -
pelaku, atau majikan - buruh, tetapi selalu terdapat nilai-nilai yang memberi nuansa hubungan tersebut. Ada hak dan kewajiban yang saling melekat. Dan, di balik
profesionalitas relasi hak - kewajiban itu masih ada pertimbangan keajekan hubungan karena saling bertemu pada mobilitas pekerjaan di rumah.
Pembantu rumah tangga hampir sebagian besar adalah kaum perempuan. Hal ini sering dikaitkan dengan sosok perempuan yang diidentikkan sebagai orang yang
ulet, penurut, detil, lembut, sabar serta hal lain yang dianggap sesuai karakterisasinya dengan pekerjaan rumah tangga. Di Indonesia, pembantu rumah tangga dapat
digolongkan kepada dua kelompok. Pertama, PRT migran yakni PRT yang bekerja dan bermigrasi hingga ke luar negeri. Kedua, PRT domestik atau lokal yaitu PRT
yang bekerja di negara asal. Untuk yang terakhir PRT ada yang bekerja dan bertempat tinggal di rumah dimana ia bekerja dan ada pula yang bekerja kemudian
pulang ke rumahnya jika pekerjaan telah dianggap selesai.
2.4 Kerangka Berpikir