bahwa dirinya dapat bersikap demikian, mempertimbangkan faktor lain yang dapat menyebabkan pihak lain menyangsikan sikap independesinya tersebut, dan apabila
satu atau lebih dari gangguan terhadap independensi tersebut lebih mempengaruhi kemampuan auditor dalam melakanakan tugas auditnya, dan dalam melaporkan
temuannya secara tidak memihak, maka auditor yang dimaksud harus menolak tugas audit yang diberikan kepadanya.
Independensi pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sangat berbeda dengan independensi yang dimiliki oleh BPK, BPKP dan Akuntan Publik dikarenakan secara
organisasi, BPK, BPKP dan Akuntan Publik berada diluar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Sebagaimana menurut Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang pada Pasal 129 menyebutkan, bahwa “Inspektorat
merupakan unsur pengawas penyelenggara Pemerintah Daerah yang dipimpin langsung oleh Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten”.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Supriyono 1988 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor. Hasil penelitiannya menunjukkan :
1. Tujuh puluh lima persen responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya
independensi. 2. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan
mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 .
3. Tiga puluh empat persen responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik.
4. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui 27 . 5. Delapan persen responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit
mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Lubis 2004 di Medan melakukan penelitian tentang persepsi auditor dan user
tentang indepnedensi akuntan sebagai perilaku profesional dan pengaruhnya terhadap opini audit, dengan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dan akuntan BPK mengenai independensi akuntan.
2. Terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan pemakai jasa akuntan publik user mengenai independensi akuntan.
3. Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut.
Purmalasari 2008 di Riau melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru – Riau, dengan hasil
penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara auditor dengan mahasiswa tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas,
Emotional Quotient EQ, dan integritas, sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di Pekanbaru.
Tabel 2.1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Supriyono 1988
Pemeriksaan Akuntan :
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Independensi
Akuntan Publik : Suatu
Hasil Penelitian
Empiris di Indonesia
Variabel Independen : - ikatan kepentingan
keuangan dan hubungan usaha
dengan klien - persaingan
antar kantor akuntan
- pemberian jasa lain selain jasa audit
- lama penugasan
audit - besar kantor akuntan
- besarnya fee audit. Variabel Dependen:
independensi auditor menunjukkan 75 responden
menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan
hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya
independensi. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar
kantor akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan
publik disetujui oleh 42 responden, sedangkan 34
responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu
mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Ukuran
kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui oleh
27 sedangkan 8 responden menyatakan bahwa pemberian jasa
selain jasa audit mempengaruhi rusaknya independensi akuntan
publik.
2. Tapi Anda
Sari Lubis 2004
Persepsi Auditor Dan
User Tentang Independensi
Akuntan Sebagai
Perilaku Profesional
Dan Pengaruhnya
Terhadap Opini Audit.
Variabel Independen : Independensi
Akuntan.
Variabel Dependen: Opini Audit.
Variabel Moderating: Persepsi Akuntan
Publik, BPK dan User.
Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan
publik dan akuntan BPK mengenai independensi akuntan. Terdapat
perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan
pemakai jasa akuntan publik user mengenai independensi akuntan.
Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh
terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut.
3. Diana Purmalasari
2008 Survei Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Integritas Auditor
Independent Di Pekanbaru
– Riau. Variabel Independen :
- Faktor Lama bekerja
- Faktor Imbalan yang
diterima - Faktor Religuitas
- Faktor Emotional
Quotient EQ Variabel Dependen:
Integritas Auditor Independent.
terdapat perbedaan pendapat antara auditor dengan mahasiswa tentang
faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional
Quotient EQ, dan integritas. Sebagai faktor yang mempengaruhi
integritas auditor independent di Pekanbaru.
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Gangguan Pribadi X
1
Gangguan Ekstern X
2
Independensi Pemeriksa Y
Gangguan Organisasi X
3
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Dalam kerangka konsep perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel independen dan variabel dependen. Menurut Lubis dan Syahputra 2008 kerangka
konsep penelitian adalah gambaran ringkas, lugas dan bernas mengenai keterkaitan satu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti atau menggambarkan pengaruh
atau hubungan antara satu kejadianfenomena dengan kejadianfenomena lainnya.