5.3.5.1. Pengujian Hipotesis dengan Uji F
Hasil uji F menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, jika p-value pada kolom sig. lebih kecil dari level of
significant yang ditentukan sebesar 5 , atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, yaitu df1=4-1=3
dan df2=38-4=34, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 2,883. Sedangkan hasil uji F dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini :
Tabel 5.11. Hasil Uji F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6,436 3
2,145 44,830
,000a Residual
1,627 34
,048 Total
8,063 37
Sumber : Data Primer Olahan. Dari uji F atau uji Anova dengan bantuan program SPSS diperoleh F hitung sebesar
44,830 pada = 5 atau 0,05 dengan tingkat signifikan 0,000., karena nilai probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk
memprediksi bahwa gangguan pribadi X
1
, gangguan ekstern X
2
dan gangguan organisasi X
3
sebagai variabel independen secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap independensi pemeriksa Y. Dengan kata lain, gangguan
pribadi X
1
, gangguan ekstern X
2
dan gangguan organisasi X
3
secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap independensi pemeriksa,
karena F hitung F tabel yakni 44,830 2,883. Hal tersebut berarti jika gangguan pribadi X
1
, gangguan ekstern X
2
dan gangguan organisasi X
3
secara bersama-
sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan gangguan independensi pemeriksa Y, sebaliknya jika gangguan pribadi X
1
, gangguan ekstern X
2
dan gangguan organisasi X
3
secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada penurunan gangguan independensi pemeriksa
Y.
5.3.5.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, pembahasan akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, dengan memperhatikan nilai t hitung dari hasil regresi tersebut
untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5
atau 0,05. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan atau t hitung pada kolom t lebih besar dari t tabel dihitung dari two-tailed
g = 5 df-k, k merupakan jumlah variabel independen, maka nilai variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain, terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Adapun metode dalam penentuan t tabel menggunakan ketentuan tingkat signifikan 5 , dengan df=n-k-1 pada penelitian ini df=38-4-1=33, sehingga didapat
nilai t tabel sebesar 2,03 disajikan dalam tabel 5.13. sebagai berikut :
Tabel 5.12. Nilai t hitung
Variabel t hitung
t tabel Signifikansi Keputusan
Gangguan Pribadi X
1
2,751 2,03
0,009 Hipotesis
Terbukti Gangguan Ekstern X
2
2,133 2,03
0,040 Hipotesis
Terbukti Gangguan Organisasi X
3
5,368 2,03 0,000 Hipotesis Terbukti
Sumber : Data Primer Olahan. Dari tabel 5.13 di atas, diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel
independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu : 1. Variabel gangguan pribadi memiliki nilai p-value pada kolom Sig. 0,009 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung 2,751 dari t tabel 2,03 artinya signifikan. Artinya gangguan pribadi secara parsial berpengaruh terhadap independensi
pemeriksa. 2. Variabel gangguan pribadi memiliki nilai p-value pada kolom Sig. 0,040 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung 2,133 dari t tabel 2,03 artinya signifikan. Artinya gangguan ekstern secara parsial berpengaruh terhadap independensi
pemeriksa. 3. Variabel gangguan organisasi memiliki nilai p-value pada kolom Sig. 0,000
0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 5,368 dari t tabel 2,03 artinya signifikan. Artinya gangguan organisasi secara parsial berpengaruh terhadap
independensi pemeriksa.
5.3.6. Hasil Persamaan Regresi