Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Analisis Data 1. Variabel Gangguan Pribadi X

5.3.7. Analisis Koefisien Determinasi R

2 Hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.13. berikut ini : Tabel 5.13. Hasil Analisis Koefisien Determinasi R 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,893a ,798 ,780 ,21876 1,962 Sumber : Data Primer Olahan. Hasil olahan dengan bantuan program SPSS pada tabel 5.13. di atas memiliki nilai koefisien determinasi R 2 yang sudah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,780. Artinya 78,0 variabel dependen independensi pemeriksa dijelaskan oleh variabel independen gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi, dan sisanya sebesar 22,0 100-78,0 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan.

5.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa gangguan pribadi, ekstern dan organisasi berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa baik secara simultan maupun parsial telah terbukti H ditolak. Hal ini menunjukan bukti empiris bahwa gangguan pribadi, ekstern dan organisasi secara simultan maupun secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi pemeriksa. Secara simultan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Supriyono 1988 yang mengatakan bahwa 75 responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 responden, sedangkan 34 responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui oleh 27 sedangkan 8 responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Termasuk juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Purmalasari 2008 yang menyatakan tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional Quotient EQ, dan integritas adalah sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di Pekanbaru. Dengan demikian secara simultan hasil penelitian ini telah mematuhi dan mendukung Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada alinea empat belas, pernyataan standar umum kedua menyebutkan bahwa : “Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya”. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh gangguan pribadi terhadap independensi pemeriksa menunjukan positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien regresi gangguan pribadi sebesar 0,201 dan signifikan karena nilai t hitung t tabel 2,751 2,03. Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gangguan pribadi adalah searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau dengan kata lain gangguan pribadi yang baiktinggi akan berpengaruh terhadap gangguan independensi pemeriksa yang baiktinggi, demikian sebaliknya bila gangguan pribadi rendahburuk maka gangguan independensi pemeriksa akan rendahburuk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa gangguan pribadi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan gangguan independensi pemeriksa. Dan pengaruh gangguan ekstern terhadap independensi pemeriksa dari hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh gangguan ekstern terhadap independensi pemeriksa adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien regresi gangguan ekstern sebesar 0,222 dan signifikan karena nilai t hitung t tabel 2,133 2,03. Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gangguan ekstern adalah searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau dengan kata lain gangguan ekstern yang baiktinggi akan berpengaruh terhadap gangguan independensi pemeriksa yang baiktinggi, demikian sebaliknya bila gangguan ekstern rendahburuk maka gangguan independensi pemeriksa akan rendahburuk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa gangguan ekstern mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan gangguan independensi pemeriksa. Demikian juga pengaruh gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa, dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien regresi gangguan organisasi sebesar 0,542 dan signifikan karena nilai t hitung t tabel 5,368 2,03. Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gangguan organisasi adalah searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau dengan kata lain gangguan organisasi yang baiktinggi akan berpengaruh terhadap gangguan independensi pemeriksa yang baiktinggi, demikian sebaliknya bila gangguan organisasi rendahburuk maka independensi pemeriksa akan rendahburuk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa gangguan organisasi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan gangguan independensi pemeriksa. Dan variabel bebas yang memiliki pengaruh yang terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah variabel gangguan organisasi sebesar 5,368. Namun secara parsial hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyono 1988 dan Purmalasari 2008. Hal ini dikarenakan Supriyono 1988 dalam penelitiannya yang variabel dependennya adalah independensi akuntan publik yang dipengaruhi oleh ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan, pemberian jasa lain selain jasa audit, lama penugasan audit, besar kantor akuntan, dan besarnya fee audit sebagai variabel independen. Dengan responden yang dipilih meliputi direktur keuangan perusahaan yang telah go publik, partner kantor akuntan, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal. Dan dalam penelitian Purmalasari 2008 variabel dependennya adalah integritas auditor independent di Pekanbaru – Riau yang dipengaruhi oleh faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, dan Emotional Quotient EQ sebagai variabel independen. Sedangkan penelitian ini variabel dependennya adalah independensi pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang dipengaruhi oleh gangguan pribadi, ekstern dan organisasi sebagai variabel dependen. Sehingga secara parsial hasil penelitian ini telah mematuhi Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada alinea empat belas, Pernyataan standar umum kedua yang menyebutkan bahwa : “Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya”.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh gangguan pribadi, ekstern dan organisasi terhadap independensi pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini mampu memberikan bukti empiris bahwa secara simultan menunjukan bahwa gangguan pribadi, ekstern dan organisasi berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa. Hal ini telah sejalan dengan hasil penelitian Supriyono 1988 dan Purmalasari 2008, demikian juga telah mematuhi dan mendukung yang terdapat dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. 2. Secara parsial gangguan pribadi, ekstern dan organisasi masing-masing berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah gangguan organisasi. Dan hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyono 1988 dan Purmalasari 2008. Penelitian ini telah mematuhi dan mendukung yang terdapat dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.