4. Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima
tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran. 5.
Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
6. Setelah disetujui anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi
tertentu. 7.
Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varian dianalisis serta dijelaskan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan angaran adalah : 1.
untuk menyesuaikan rencana strategis 2.
untuk mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi 3.
untuk menugaskan tanggungjawab kepada manajer untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka
4. untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi
kinerja aktual manajer. Proses penganggaran menggambarkan keterlibatan manajer dalam menyusun
anggaran tersebut pada pusat pertanggungjawaban manajer yang bersangkutan Kenis 1979, dan juga menyatakan penganggaran merupakan alat kordinasi, komunikasi,
evaluasi kinerja dan motivasi.
2.1.2 Partisipasi anggaran
Keberhasilan program anggaran terutama akan ditentukan cara pembuatan anggaran itu sendiri. Program anggaran yang paling berhasil harus melibatkan
manajer dalam tanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran mereka sendiri. Dengan kata lain anggaran tidak di drop dari atas. Pendekatan dalam
penyiapan data anggaran ini penting terutama apabila anggaran tersebut akan
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
digunakan untuk mengendalikan dan mengevaluasi aktivitas sesorang manajer. Anggaran yang didrop dari atas mungkin dapat menurunkan produktivitas manajer.
Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer dalam pembuatan estimasi anggaran disebut dengan Anggaran partisipatif self imposed budget.
Pendekatan ini biasanya dianggap sebagai metode anggaran yang paling efektif. Partisipasi manajer dalam proses penganggaran mengarah pada seberapa besar
tingkat keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran Kenis 1979. Garrison Noreen 2000:408 menjelaskan
bahwa anggaran partisipatif merupakan anggaran yang dipersiapkan dengan kerjasama dan partisipasi yang penuh dari para manajer di semua level, dengan
beberapa keunggulan yang memberi motivasi kepada orang yang terterlibat dalam penyusunan anggaran yaitu :
1. Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim
yang pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak. 2.
Orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai kedudukan terpenting dalam estimasi anggaran. Dengan demikian,
estimasi anggaran yang dibuat orang semacam itu cenderung lebih akurat dan andal.
3. Orang lebih cenderung mencapai anggaran yang penyusunannya
melibatkan orang tersebut. Sebaliknya, orang kurang terdorong untuk mencapai anggaran yang di drop dari atas.
4. Suatu anggaran partisipatif mempunyai sistem kendalinya sendiri yang
unik sehingga jika mereka tidak dapat mencapai anggaran, maka yang harus mereka salahkan adalah diri mereka sendiri. Di sisi lain, jika
angggaran di drop dari atas, mereka akan selalu berdalih bahwa anggarannya tidak masuk akal atau tidak realistis untuk diterapkan dan
dicapai.
Milani 1975 menyatakan Proses penyusunan anggaran partisipatif berbeda dengan non partisifatif, yang membedakannya adalah keterlibatan dan pengaruh
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
bawahan terhadap pembuatan keputusan dalam proses keputusan anggaran. Dalam anggaran partisipatif, aspirasi bawahan akan lebih diperhatikan, sehingga lebih
memungkinkan bagi bawahan dalam melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran yang menurut mereka dapat dicapai.
Menurut Anthony dan Govindarajan 2005 Partisipasi penyusunan anggaran yaitu proses dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam
penetuan besar anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan :
1. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika
anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen
pribadi yang lebih besar untuk mencapai cita-cita tersebut.
2. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang
efektif. Besar Anggaran partisipatif yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan pribadi dari pembuat anggaran yang paling
dekat dengan lingkungan produkpasar. Lebih lanjut lagi, pembuat anggaran mempunyai pemahaman yang lebih jelas mengenai pekerjaan
mereka melalui interaksi dengan atasan selama fase peninjauan dan persetujuan.
Partisipasi anggaran yang melibatkan manajer secara pribadi akan membangun komitmen manajer untuk mencapai cita-cita anggaran tersebut .
Untuk mengukur partisipasi anggaran ini digunakan indikator-indikator yang dikembangkan oleh Milani 1975 yang meliputi :
1. Kontribusi dalam penyusunan anggaran, menunjukkan seberapa
pentingkah peranan manajer dalam penyusunan anggaran. 2.
Keterlibatan dalam penyusunan anggaran, menunjukkan keterlibatan langsung manajer dalam penyusunann anggaran.
3. Alasan ketika melakukan revisi anggaran, menunjukkan apakah alasan
perubahan anggaran dapat diterima oleh manajer.
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
4. Usulan kepada atasan, menunjukkan seberapa banyak perananusulan-
usulan yang diberikan manajer ketika dalam penyusunan anggaran walaupun tanpa diminta.
5. Penyelesaian ahir, menunjukkan apakah manajer merasa berpengaruh
6. Pendapat dari Atasan, menunjukkan seberapa sering manajer diminta
dalam anggaran yang telah disusun.pendapat oleh atasan dalam penyusunann anggaran.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran juga bertujuan untuk membentuk
sikap, prilaku manajer dan karyawan . Partisipasi anggaran akan mendorong manajer untuk mengidentifikasi tujuan, dan bekerja agar dapat mencapai
target anggaran tersebut yang ahirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial.Otley 1978.
2.1.3 Kinerja manajer