5. Meningkatkan imbalan intrinsik dihubungkan dengan prilaku yang
diarahkan untuk mencapai tujuan.
Menurut Parrek 1985 didalam Ariadi untuk mengukur motivasi kerja ini digunakan beberapa indikator yang meliputi :
1. Prestasi kerja, yaitu sesuatu yang dicapai oleh seorang pekerja dibawah
lingkungan kerja yang sulit sekalipun. 2.
Pengaruh, yaitu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan gagasan sebagai bentuk dari kuatnya pengaruh yang ingin ditanamkan pada orang
lain.
3. Pengendalian, yaitu tingkat pengawasan yang dilakukan oleh atasan
terhadap bawahannya. 4.
Ketergantungan, yaitu kebutuhan dari bawahan terhadap orang-orang yang berada di lingkungan kerjanya, baik terhadap sesama pekerja
maupun terhadap atasan.
5. Pengembangan, yaitu upaya yang dilakukan oleh organisasi terhadap
pekerja atau oleh atasan kepada bawahannya untuk memberikan kesempatan guna meningkatkan potensi dirinya melalui pendidikan
ataupun pelatihan.
6. Afiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas
dasar kebutuhan sosial.
Penelitian tentang pengaruh partisipasi anggaran melalui motivasi terhadap kinerja berbeda-beda. Brownel dan Mclnnes 1986 menemukan bahwa hubungan
partisipasi dengan motivasi positif tetapi tidak signifikan. Sedangkan Mia 1988 dalam penelitiannya menunjukkan motivasi secara signifikan mempengaruhi
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.
2.2 Tinjuan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh Ariadi 2006 yang meneliti tentang “Pengaruh Anggaran
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Partisipatif Melalui Budaya Organisasi, Gaya Manajemen dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja”
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Judul
Variabel Peneliti Hasil
1 Pengaruh anggaran
partisipatif dengan kinerja Manajerial
Anggaran Partisipatif dan
Kinerja Kenis 1979
Terdapat hubungan positif
2 Pengaruh anggaran
partisipatif dengan kinerja Manajerial
Anggaran Partisipatif dan
Kinerja Milani
1975 Terdapat hubungan
positif
3 Pengaruh anggaran
partisipatif dengan kinerja Manajerial
Anggaran Partisipatif dan
Kinerja Bryan dan
Locky 1967 Memberikan
pengaruh negatif
4 Pengaruh anggaran
partisipatif dengan kinerja Manajerial
Anggaran Partisipatif dan
Kinerja Brownel dan
Mclnes 1986 Terdapat hubungan
positif
5 Pengaruh anggaran
partisipatif dengan kinerja Manajerial
Anggaran Partisipatif,
Motivasi dan Kinerja
Riyadi 2000
Memberikan pengaruh negatif
6 Pengaruh antara anggaran partisipatif
dengan kinerja dengan motivasi sebagai
variabel moderating Anggaran
Partisipatif, Motivasi dan
Kinerja Mia 1988
Terdapat hubungan positif
7 Pengaruh kejelasan
sasaran Anggaran terhadap kinerja
manajerial Kejelasan sasaran
anggaran dan Kinerja
Manajerial Locke 1967
Memberikan pengaruh negatif
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 2.1 Lanjutan
8 Pengaruh kejelasan
sasaran anggaran terhadap kinerja
manajerial Kejelasan sasaran
anggaran dan Kinerja Manajerial
Kenis 1979 Memberikan
pengaruh negatif
Adapun hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kepuasan kerja, dan tidak terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap anggaran
partisipatif. Perbedaannya dengan penelitian adalah ini terletak pada tambahan variabel independen yaitu kejelasan sasaran anggaran. Dalam penelitian ini diukur
secara bersama-sama Pengaruh partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Beberapa penelitian tentang pengaruh partisipasi
anggaran kejelasan sasaran anggaran dapat dilihat dalam tabel 2.1
2.3 Kerangka Konseptual