4. Jangka waktu, menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk
pengerjaan 5.
Sasaran prioritas, menetapkan sasaran yang prioritas 6.
Tingkat kesulitan, menetapkan sasaran berdasarkan tingkat kesulitan dan pentingnya.
7. Koordinasi, menetapkan kebutuhan kordinasi
Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran akan membuatnya memahami sasaran yang akan dicapai oleh anggaran tersebut, serta bagaimana akan
mencapainya dengan menggunakan sumber daya yang ada pada perusahaan. Selanjutnya target-target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran yang
akan dicapai.
2.1.6 Kejelasan sasaran dan kinerja manajer
Pelaksana anggaran memberikan reaksi positif dan secara relatif sangat kuat untuk menigkatkan kejelasan sasaran anggaran. Reaksi tersebut adalah peningkatan
kepuasan kerja, penurunan ketegangan kerja, peningkatan sikap karyawan terhadap anggaran, kinerja anggaran dan efisiensi biaya pada pelaksana anggaran secara
signitifikan jika sasaran anggaran dinyatakan secara jelas Kenis 1979 Dari hasil penelitiannya Locke 1984 juga menyatakan bahwa keuntungan
kejelasan sasaran anggaran adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan produktivitas dan perbaikan kwalitas kerja. Kejelasan sasaran anggaran akan memberikan motivasi untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
2. Membantu menjelaskan apa-apa yang diharapkan. Sasaran anggaran yang
jelas akan memberikan gambaran yang akan dicapai. 3.
Menghilangkan kejenuhan. 4.
Meningkatkan kepuasan terhadap hasil kerja yang dicapai.
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
5. Mempengaruhi tingkat persaingan pekerja secara sepontan yang mana
lebih lanjut akan meningkatkan kinerja mereka. Setiap pekerja akan termotivasi untuk bersaing secara sportif untuk bekerja sebab mereka
dapat memahami arah perusahaan dengan mengetahui sasaran yang jelas.
6. Meningkatkan rasa kepercayaan diri dan rasa bangga jika sasaran tercapai
dan akan menerima tantangan lebih lanjut. 7.
Membangkitkan rasa mampu dalam bekerja sehingga akan meningkatkan kinerja. Sasaran yang jelas akan mampu membangkitkan motivasi kerja
yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja para pekerja.
Penelitian hubungan antara kejelasan sasaran anggaran dengan kinerja
menunjukkan hubungan yang positif Lataham dan Yulk 1975; Steers 1976, tetapi Kenis 1979 tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kejelasan sasaran
anggaran dengan kinjerja manajerial.
2.1.7 Motivasi
Jacson Mathis 2001:89 motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Seseorang yang melakukan
tindakan untuk suatu hal: mencapai tujuan, maka motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan tersebut. Chanra dalam Sweeny Rachlin 1987:841
menyatakan bahwa ada dua teori motivasi manusia yang sudah diterima secara umum yaitu :
1. Teori Kebutuhan needs hierarchy theory
2. Teori Pengharapan expectancy theory
Teori kebutuhan dikembangkan oleh Maslow. Menurut Maslow di dalam Jacson Mathis 2001:90 kebutuhan manusia dibagi menjadi lima kategori dalam
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
urutan menaik secara berurutan. Sampai kebutuhan yang paling mendasar belum cukup dipenuhi, seseorang tidak akan mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan
yang lebih tinggi. Hierarki kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut : 1.
Kebutuhan dasar fisiologis phisiological needs, merupakan kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan makan, minum, perumahan dan istirahat.
Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan adanya ruang istirahat, istirahat makan siang, liburan, cuti, balas jasa, dan jaminan sosial.
2. Kebutuhan akan rasa aman safety and security needs, merupakan
kebutuhan akan perlindungan dan stabilitas. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan pengembangan karyawan, kondisi kerja yang
aman, serikat kerja, jaminan pensiun dan asuransi.
3. Kebutuhan akan rasa dimiliki dan dicintai social needs, merupakan
kebutuhan yang menginginkan rasa persahabatan, kekeluargaan, dan perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok. pemenuhan kebutuhan
ini dilakukan dengan pembentukan kelompok-kelompok kerja formal dan informal dan adanya kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan.
4. Kebutuhan akan pengakuan diri penghargaan esteem needs, merupakan
kebutuhan tentang status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prestasi, apresiasi, kehormatan diri dan penghargaan.
Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan promosi, pengakuan, jabatan dan pemberian penghargaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri self-actualization needs, merupakan
kebutuhan akan pernyataan potensi diri dan pengembangan diri. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan penugasan yang
bersifat menantang, pekerjaan yang kreatif dan pengembangan ketrampilan.
Di dalam teori kebutuhan Maslow, aktualisasi diri merupakan tempat yang paling tinggi, berarti dengan memberikan kesempatan bagi para manajer turut serta
dalam penyusunan anggaran mereka dapat memberikan aktualisasi diri kontribusi dalam organisasi dan hal ini dapat memotivasi mereka untuk memberikan yang
terbaik dan tentunya akan meningkatkan kinerja mereka.
Samuel Abel Tanta Sembiring: Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.1.8 Motivasi dan kinerja manajer