Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

IV.3. Karakteristik Responden IV.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakterstik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut: Tabel IV.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria 128 82.6 82.6 82.6 Wanita 27 17.4 17.4 100.0 Total 155 100.0 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2008 Data Diolah Tabel IV.9 di atas menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 128 orang 82,6, sedangkan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 27 orang 17,4. Hal ini menunjukan bahwa pegawai di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan lebih banyak berjenis kelamin pria.

IV.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel IV.10 berikut: Tabel IV.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Akademi D3 4 2.6 2.6 2.6 Sarjana S1 130 83.9 83.9 86.5 Magister S2 21 13.5 13.5 100.0 Total 155 100.0 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2008 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.10 di atas menunjukan bahwa pegawai yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan lebih dominan berpendidikan Strata 1, yaitu sebanyak 130 orang 83,9, pegawai yang berpendidikan magister S2 sebanyak 21 orang 13,5, dan yang terendah adalah berpendidikan akademi D3, yaitu sebanyak 4 orang 2,6. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai yang lebih banyak dibutuhkan adalah yang memiliki pendidikan sarjana S1 karena pekerjaan yang dilakukan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang bukan saja terampil tetapi juga memiliki tingkat pengetahuan tertentu.

IV.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel IV.11 berikut: Tabel IV.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 - 10 Tahun 19 12.3 12.3 12.3 11- 20 Tahun 94 60.6 60.6 72.9 21 - 30 Tahun 42 27.1 27.1 100.0 Total 155 100.0 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2008 Data Diolah Tabel IV.11 di atas menunjukan bahwa masa kerja pegawai di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan antara 1 – 30 tahun. Pegawa yang memiliki masa kerja dengan antara 11 – 20 tahun lebih banyak, yaitu sebesar 94 orang 60,6, sedangkan pegawai yang memiliki masa kerja di atas 21 tahun rentang 21 – 30 tahun sebanyak 42 orang 27,1 dan pegawai dengan masa kerja antara 1 – 10 tahun memiliki jmlah yang lebih kecil dibanding masa kerja di atas 10 tahun, yaitu sebanyak 19 orang 12,3. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan telah memiliki masa kerja yang cukup lama. IV.4. Uji Asumsi Klasik Berbeda dengan alat analisis lainnya, regresi linear ganda memerlukan uji persyaratan yang sangat ketat yang disebut dengan istilah uji asumsi klasik. Persyaratan awal, untuk menggunakan regresi sebagai salah satu alat analisis yaitu, variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk skala interval Sudarmanto, 2005: 101; Riduwan, 2006: 189. Penelitian ini, menggunakan skala pengukuran Likert yang berbentuk ordinal, sehingga data yang dihasilkan dari pengumpulan angket yang berbentuk ordinal harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval. Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus Riduwan, 2005: 189: Ti = 50 + 10. Xi – x S Ti = hasil skor data baku X = nilai skor variabel X x = rata-rata mean setiap variabel variabel x s = simpangan baku standar deviasi Proses perubahan data ordinal menjadi data interval dapat dilihat pada lampiran VI. Setelah data ordinal diubah menjadi data interval, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan uji normalitas data dan homogenitas, setelah itu untuk analisis linear ganda, antara lain terdiri dari uji linearitas garis regresi, tidak terdapat saling hubungan antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya uji multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi antar data pengamatan dan tidak terjadi adanya heterokedasitas.

IV.4.1. Uji Normalitas